Antara Cinta dan Ilmu

2 1 0
                                    

Bagian  : 4


Jatungku masih terasa berdebar kencang. Menatap matanya yang coklat dan bening. Bayangan diriku telah tampak dimatanya. Bicaranya sangat lembut dan bersahaja. Cinrara memang selalu memukauku sejak pertama kali bertemu di kelas. Kali ini, diskusiku dengannya berjalan sangat amat lancar. Ditemani kedua sahabatnya- Davina dan Vanessa yang sudah duduk tenang dan saling berhadapan. Sedangkan aku sengaja duduk berhadapan dengan Cinrara. Di sebuah ruang wifi zone di Perpustakaan inilah, aku berbicara mengenai ilmu dengannya. Kita hubungankan dengan fenomena yang ada saat ini. Namun disisi lain, aku juga sengaja memerhatikan gerak geriknya dalam bicara dari ujung rambut hingga kakinya. Dia sungguh anggun dan cantik. Rambutnya yang panjang dan terurai indah membuatku sangat terpesona akan kharismanya. Aku hanya bisa memberikan isyarat padanya. Isyarat jika aku benar-benar jatuh cinta padanya. Aku hanya bisa menanti waktu tersebut untuk menyatakan cinta ini kepadanya.

Seiring dengan keramaian Perpustakaan siang hari ini, terutama di ruang wife zone tersebut membuat suasana benar-benar nyata. Apalagi tampak setiap pengunjung Perpus yang terlihat keluar-masuk dari pintu masuk Perpustakaan yang terbuat dari kaca yang bening dan tembus pandang tersebut. Seolah-olah mereka telah mendukung rasa cintaku pada gadis yang sedang duduk dihadapanku ini. Memang tujuan awalku berkumpul dengan Cinrara cs untuk diskusi tetapi tidak ada salahnya juga, jikalau ini semua aku jadikan ajang untuk PDKT juga alias pendekatan dengan nona Cinrara. Sembari dia terus berbicara, aku tak luput dari pandanganku padanya. Aku terus memerhatikannya dengan sepenuh hati dan seluruh jiwaku. Aku senang dan sangat beruntung pagi ini bisa berada ditengah-tengan cewek yang aku idam-idamkan sejak cinta pandangan pertama itu yang bermula dari mata turun ke hati. Dengan senyumanku yang manis dan tatapanku yang tajam. Aku tetap terjaga dalam pandanganku terhadapnya.

"Menurutku, demonstrasi menolak kenaikan harga BBM ini menjadi prioritas tersendiri bagi aktivis mahasiswa. Sehingga menjadi antara penting dan tidak penting, tergantung mahasiswanya sendiri sih.., namun yang aku sayangkan itu, banyak sekali fasilitas umum yang rusak walau entah mahasiswa atau oknum-oknum tertentu yang merusaknya..., kemungkinan juga karena faktor internal itu sendiri, yaitu luapan emosi mahasiswa atau bisa jadi karena provokasi dari pihak luar, mungkin penyusup atau sikap represif pihak keamanan sehingga tanpa ada kendali diri mereka bisa merusak fasilitas umum yang tidak bersalah itu. Coba berapa banyak anggaran yang sudah dikeluarkan untuk membangun fasilitas umum tersebut, ris. Eh malah dirusak atau bahkan dibakar begitu saja karena emosi sesaat, demo sih demo tapi tidak begitu juga caranya, dengan demikian apa masih bisa dibilang penting demo itu dilakukan kalau caranya begitu, apalagi sekarang ada isu kenaikan harga BBM, Pasti bakalan demo gede-gedean ni..., gimana ris.." Cerocos Cinrara penuh semangat.

Aku hanya diam sambil menatap terus matanya yang indah itu. Vanessa dan Davina melihatku dengan aneh. Sedangkan Cinrara mulai bingung sendiri melihatku. Tak lama kemudian, telapak tangannya dilambai-lambaikan ke depan wajahku.

"Hello...Riski, kamu tidak apa-apa kan..? " Decak Cinrara.

"Riskiiiiii..." Teriak Davina sambil mengoyah-goyahkan badanku.

"Eh yaa....Maaf. Emm..., menurutku sebagai seorang aktivis atau mereka yang sekarang bisa menjadi aktivis pasti memandang demo tersebut sebagai salah satu cara menyampaikan aspirasi karena mereka bisa langsung mengungkapkan keinginan mereka terhadap kebijakan pemerintah tersebut yang dianggapnya tidak layak untuk diterapkan di masyarakat. Kalau hingga ada perusakan fasilitas umum, itu wajar. Orang di kitab suci saja dikatakan kalau manusia itu perusak di bumi ini..., he he he." Jawabku dengan santai.

"Serius dong Riski. Ini bukan masalah yang ada di kitab suci. Tapi ini masalah demo dan kenaikan harga BBM.." Timpal Cinrara dengan geram.

She is My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang