jacob bae - the boyz

74 0 0
                                    

Berisik, adalah salah satu kata yang dapat mengekspresikan latar keadaan saat ini. Walaupun sudah menunjukan pukul 11 malam, tapi rasanya tempat ini kian meramai. Orang-orang berdatangan secara terus menerus, penasaran dengan apa yang akan terjadi.

Sedangkan kamu sedang duduk di ruang persiapan bersama beberapa rekan timmu. Mobilmu sudah siap di sana, kamu sudah mengeceknya setengah jam yang lalu dan sekarang kamu sedang santai memainkan ponselmu. Pertandingan masih setengah jam lagi.

Tengah asik scrolling di laman instagram, layar ponselmu menggelap dan terganti oleh tampilan panggilan masuk.

JaEkeb is calling...

Itu Jacob Bae, mahasiswa pindahan dari Toronto, Kanada. Beberapa minggu belakangan ia terus mendekatimu, seperti seseorang yang tertarik kepadamu. Kamu sudah biasa menemukan orang yang semacam ini. Berdasarkan pengalamanmu, biasanya mereka hanya akan mendekatimu pada saat itu dan ketika sudah merasa bosan. Mereka meninggalkanmu.

Berengsek memang.

Tapi kamu juga sudah cukup dekat dengannya. Bukan dekat in a romantic way, but in friend way. Ia sangat baik, karena itu kamu mau bergul dengannya. Bahkan ia rela membagikan sereal kesukaannya kepadamu.

Ia sangat menggilai sereal.

"Woi! Gece bego! Jangan pacaran moloo!" teriak seseorang di ujung pintu. Ia adalah ketua timmu, Sangyeon.

"Sabar, njing! Gue gak pacaran juga," kamu dengan kesal akhirnya bangkit dari dudukmu dan mengabaikan panggilan dari Jacob.

"Itu udah dipanggil, semangat!" serunya ketika kamu berjalan mendahuluinya. Kamu mengambil kunci mobil dengan gantungan yang diberikan mendiang kakakmu dulu.

Ya, dulu.

"Iye makasih," jawabmu seadanya dan mulai mengeluarkan mobilmu dari garasi khusus peserta. Kamu memakirkannya di lintasan.

Kamu memakai sabuk pengamanmu sambil menunggu pesaingmu datang. Musuh bebuyutanmu.

Lee Chaeyeon.

Entah apa yang menjadi awalnya, tapi dari pertama kali berjumpa kamu tidak pernah akrab dengannya.

Sebuah papan elektronik menampilkan hitungan mundur dari tiga puluh. Kamu bersiap, menatap ke arah kananmu. Menyunggingkan senyuman miring khasmu kepad musuhmu, ia menatapmu datar.

Teett!

Hitungan mundur sudah habis. Angka nol terpampang. Kalian berdua langsung menginjak pedal gas sekuat tenaga.

Lap 1 sudah kamu lalui dengan Chaeyeon yang memimpin. Laju mobil belum berhenti, masih ada 2 lap tersisa. Lap 2 dapat kamu lalui dengan mudah, kamu memimpin. Lap 3, setelah dibekali dengan teknik block oleh Sunwoo, rekanmu yang lain, kamu menggunakannya dan dapat dengan mudah memimpin lintasan.

Semuanya terkagum denganmu. Khususnya pada bagian itu, blocking.

Pertandingan kamu menangkan, walau begitu tidak ada semburat bahagia di wajahmu. Hal ini sudah sering terjadi, jadi kamu biasa saja.

"Nih, daritadi di telponin," ketika kamu keluar dari mobil, Sangyeon menyerahkan ponselmu yang tadi kamu tinggalkan.

"Hm?" tanyamu mengernyit siapa yang meneleponmu jam segini.

Kamu menelepon balik orang itu yang tak lain adalah Jacob.

"Eyy bro, what's going on?" tanyamu akrab ketika panggilan sudah tersambung.

"Go home now, Serim." Katanya tegas sambil menyebutkan namamu. Kamu tercengang sebentar.

"What's your business? I'm already home," jawabmu, ada sedikit rasa takut yang menyelimuti sekarang.

"Ah, really? You're already home?" tanyanya sarkas.

"Masalah lo apa, sih?"

"Pulang, Rim."

"Gabisa sekarang, Jacob" jawabmu pelan.

"Yaudah," ia mematikan sambungannya.

Kamu menatap nanar ponselmu. Ada apa sebenarnya? Kenapa ia terdengar berbeda?

Berselang lima belas menit, ada mobil asing yang terparkir di depan pintu masuk. Security mencegatnya. Mengatasnamakan nama Serim sehingga mobil tersebut dengan mudah dapat masuk. Ia mencari-cari lokasimu dan menemukannya.

Baru ia akan masuk, ia kembali dicegat oleh Sangyeon. Kamu menghela napas dan menghampiri mereka.

"Lo ngapain?" tanyamu ketika sudah membelakangi Sangyeon.

Dengan senyuman manisnya ia menggaet tanganmu dan membawamu keluar. Membawamu masuk ke mobilnya dan memasangkan seatbelt untukmu. Baru saja akan bertanya namun sepertinya pertanyaan yang ada di dalam kepalamu terdengar olehnya.

"Udah diem, gue bakalan mulangin lo." 

-----

eyyo, welcome to my new fanfict

thanks for you guys who have read this chapter

so sorry that ff ini masih cringe banget, dan aku ngetik bhs inggris sm indonya nyampur gt hehehe, soalnya aku rl kalo ngomong suka gt

MMF YAH INI CRINGE

𝓴𝓹𝓸𝓹  𝓸𝓷𝓮𝓼𝓱𝓸𝓸𝓽 ✨Where stories live. Discover now