"Didi!, maju kedepan!!"
Aku pun maju, dan seperti biasa aku berdiri dengan satu kaki dan posisi tangan di kedua kuping ku.
"Ibu sudah muak melihat kamu yang tidak menyelesaikan tugas! Kali ini alasan apa lagi yang mau kamu katakan???"
"Hmmmm.. saya tidak paham bu, jadi saya tidak bisa mengerjakan tugas yang ibu berikan"
"Huuuuuuuuu!!!!!!!"
Semua murid menyoraki ku atas jawaban yang ku ucapkan
"Dasar Bodoh!!"
"Ehh!!! Siapa itu!!, lancang sekali kalian!, hanya saya yang boleh berbicara!!!, kalian mau saya hukum juga??!!"
Ucap bu Tatik
"Jadi bagaimana? Sampai kapan kamu seperti ini??"
"Maaf bu, aku juga tidak ingin seperti ini, aku sudah berusaha keras untuk belajar dengan giat, tapi semua tugas yang ku selesaikan tidak ada yang benar, semuanya salah, memang benar, aku bodoh"
"Kamu berdiri di depan sampai jam pelajaran saya selesai!"
2 jam kemudian..
Kringggg,,, kringggg,,,,
"Semuanya boleh istirahat"
"Baik bu.."
Aku pun duduk, kaki ku sedikit pegal. Saat seluruh siswa pergi ke kantin, aku tetap di kelas karena kelelahan setelah 2 jam berdiri dengan satu kaki.
Tak lama kemudian berlian datang membawa makanan yang baru saja dia beli dari kantin.
"Dasar cewe rakus, banyak banget makannya"
Gumam ku dalam hati"Hay Stupid Boy"
Aku hanya diam dan tidak menjawab sapaan dari berlian
"Sombong banget"
Aku tetap diam dan tak menjawab
"Lo masih mikirin kejadian tadi?"
"Ha? Buat apa aku mikirin masalah yang tadi, aku sudah biasa di hukum, aku sudah biasa di hina, di caci, di maki apa lagi coba?"
"Woi, emangnya lo gak mau usaha apa, buat ngubah hidup lo?"
"Percuma berlian, aku tak kan bisa berubah, aku memang di takdirkan untuk seperti ini"
"Ceritanya lo mau jadi Stupid Boy forever nih?"
Aku tak menjawab pertanyaan berlian, karna menurutku itu semua benar, aku bodoh, dan tetap bodoh selamanya!!
Bel pulang pun berbunyi,
Seluruh siswa satu per satu sudah meninggalkan bangunan sekolah.
Aku berjalan menuju gerbang sekolah.Saat aku melintasi ruang perpustakaan, tak sengaja aku menabrak seorang siswi yang tengah sibuk mondar-mandir keluar masuk pintu perpus karena sedang mencari kunci sepeda motornya yang hilang saat membaca buku di perpustakaan.
Ternyata dia adalah kakak kelas ku.
Tingginya sekitar 156 cm, sedikit cabi, dan terlihat ramah."Dbrakk"
"Sory kak,,, aku gak sengaja"
"Iya gpp"
Dia tetap menunduk mencari kunci sepeda motornya yang hilang.
"Kakak sedang mencari apa?"
"Ini,, kunci motor ku, tadi ada di saku baju ku tapi sekarang gak tau dimana"
"Aku Bantuin cari ya,"
YOU ARE READING
The Pain Of Being Stupid
Teen FictionKisah seorang remaja bodoh, yang tak pernah menemukan kelebihan dari dirinya Dan selalu mendapat cacian, hinaan, hukuman dan penindasan oleh kaum yang merasa diri paling sempurna.