Bab 3 : Eyes Sight

1.1K 104 7
                                    

Happy Reading

Not Playing :  Memories (Maroon5)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Not Playing :  Memories (Maroon5)

•••

Seorang pemuda berambut cokelat mahoni masih setia dengan kasur empuk berwarna merah maron itu. Sesekali menggeliat dirasa tubuhnya pegal.

Felix yang melihat itu membuka tirai sampai matahari menerobos masuk dan mengganggu pemuda yang masih tertidur itu.

"Seungmine, wake up." Felix menyibakan selimut itu ke lantai, lalu menarik tangan yang lebih muda sampai terjatuh ke lantai.

Ringisan keluar dari mulut pemuda berambut mahoni itu, "Shh... Bokongku sakit Felix!"

Felix mendelik, "Sekarang mandi. Air liurmu masih membekas di wajahmu," ucapnya santai sambil melempar handuk ke wajah Seungmin.

"Sialan, pergi kau dari kamarku. Lihat saja aku marah padamu!" Seungmin melempar bantal ke arah Felix. Felix tertawa, mengambil ancang-ancang untuk pergi.

"Seungmin, aku membuatkan sandwich cokelat kesukaanmu. Tapi, sepertinya aku dan Jisung saja yang memakannya kau tidak usah di kasih," ucap Felix lalu berlari keluar kamar dengan tawa yang masih terdengar sampai kamar Seungmin.

"Sandwich."

"Sandwich."

"Sandwich."

"OHHH TIDAK! FELIX JANGAN HABISKAN SANDWICHKU ATAU LEHERMU AKAN AKU POTONG DENGAN PISAU DAPUR!" Teriakan Seungmin menggema sampai ke seluruh sudut rumah.

Minho dan Changbin yang sedang berbincang pun langsung berdiri dan berlari ke kamar Seungmin yang berada di lantai 2.

"Ada apa Min?" tanya Minho yang muncul dengan napas tersenggal, disusul Changbin di belakangnya.

"Iyah, kau kenapa Seungmin?"

"Tidak, aku hanya berteriak karena kesal, sekarang sudah tidak kesal lagi, kalian pergi saja dari kamarku." Seungmin mengusir kedua hyungnya itu dengan tangan yang dikibas-kibas kan ke depan, laku menutup pintu  kamarnya.

Kedua pemuda itu hanya mendengus kesal sembari mengucapkan umpatan-umpatan untuk adik manisnya itu.

"Kalau bukan karena aku menyayanginya sudah ku lempar ke Antartika," gerutu Changbin kesal.

"Iyah, andai saja aku bisa menceburkan dia ke sungai Amazon mungkin dari dulu aku sudah menceburkannya." Minho dan Changbin sedari tadi hanya menggerutu kesal, sampai membuat kedua pemuda manis yang sedang menyiapkan sarapan mereka saling melirik.

Dear DJ [Chanmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang