IIA15

91 5 0
                                    

"Siapa ya?" setelah dibuka ternyata....

.

.

.

"Hai umm boleh masuk?" tanya yunho

"Umm,boleh tapi banyak temanku memang kamu gak papa?" tanyaku lagi dia hanya menggeleng.

"Gimana kalau disini aja?" tanya yunho diangguki olehku.

"Boleh, ayo duduk!" aku pun mempersilahkan dia duduk,akhirnya aku menatap dia yang nampak ingin berbicara sesuatu.

Beberapa menit kemudian...

Dia masih menatapku dengan tersenyum membuatku sedikit risih

"Kenapa melihatku begitu,apa ada yang salah?" tanyaku membuat dia tersadar dan diam sebentar,menganti ekspresi wajah menjadi datar.

"Maaf,begini minjoo aku datang hanya ingin bicara Empat mata dengamu dan ini serius menyangkut kau dan temanmu" ucap yunho dengan wajah yang serius membuatkh memperbaiki posisi duduk.

"Apa yang menyangkut aku dan temanku?" tanyaku,dia menghela nafasnya pelan.

"Kau dan sahabatmu dalam masalah besar,dan untuk salah satu temanmu dia takkan selamat jiwanya" ucapnya dengan nada serius membuatku sedikit khawatir.

"Maksudmu?siapa temanku yang kau bicarakan?" tanyaku lagi

"Hm,aku tak tau tapi dia lemah dan siapapun yang ada dirumah ini bisa saja kerasukan" ucapnya membuatku nampak khawatir.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanyaku.

"Satu jalannya adalah tetap bersama, aku sarankan kau pulanglah kerumahmu jangan berada disini,jika kakakmu sudah kembali kau bisa disini lagi" ucapnya membuatku menggeleng kuat

"Aku tak percaya,disini tak ada yang aneh aku yakin itu semua akan baik-baik saja dan temanku selamanya akan sama tak ada yang berubah" ucapku mentap dan hendak pergi,namun lenganku degenggam erat.

"Kau tak percaya maka bahayamu lebih banyak untuk kedepannya,aku hanya ingin mengatakan egomu lebih tinggi untuk kau lawan nanti jadi kufikir kau harus memikirkan ini.Aku pergi permisi" yunho pergi dari hadapanku membuatku diam mematung.aku berjalan masuk kerumah lagi

"Siapa tadi?"

"Lo bicara sama siapa?"

"Lo gila?"

"Kenapa lo bisa bicara deket sama dia?"

Pertanyaan temanku membuatku pusing bagaimana tidak adanya perkataan mereka yang membuatku tak bisa menjawab dan perkataan yunho yang mengiang ditelinga dan kepalaku.

"Hm,dia tetangga" ucapku singkat dan lebih memilih pergi kekamar.

.

.

.

"Kenapa perkataannya bisa membuatku gelisah,aku tak percaya itu bagaimana mereka yang lebih rendah dari manusia bisa membahayakan" ucapku tiba² pintu terbuka.

"Kau melamun?" ucap eun bi

"Eun bi,umm tidak..hanya kepikiran sesuatu,emang kenapa?" tanyaku

"Tidak,aku ingin mengatakan sesuatu padamu" ucapnya.

"Apa?" tanyaku lagi.

"Pria yang kau temui tadi dia....." belum sempat eun bi menyelesaikan ucapanya sakura datang.

"Lo udah gila ya min,lo tadi ngomong apa sama siapa?" tanyanya lagi

"Ya sama orang lah ra, masa sama hantu" ucapku gemas membuat dia memutar bola mata.

"Kurasa manusia zaman sekarang banyak halusinasi,lo kayaknya harus berobat deh ngomong tuh harus ada orangnya min" ucap sakura membuatku bingung

"Maksud kamu?" tanyaku lagi

"Tadi lo keluar terus ngomong sendiri,tadi gue udah mantau lo dari jendela sampai saatnya lo masuk rumah lagi dan lo kayak punya banyak fikiran" ucap sakura

"Hmm,kayaknya aku masih bingung kamu ngomong apa ra jadi tolong tinggalin aku sendiri mungkin itu jauh lebih baik" ucapku dan meringkuk bak bayi.

Mereka menatapku dan menghela nafas kasar.

"Oke kita pergi,kalo lo butuh sesuatu panggil kita aja dahh" setelah pergi aku pun mengambil handphoneku dan chattan dengan seseorang.








Bersambung...

IF I ATTEND(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang