Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tau kamu sangat mengagumi senja Jingga keemasannya mampu membuatmu jatuh cinta sejatuh-jatuhnya Dan dalam usiamu yanh genap dua dekade Aku hanyalah salah satu dari sekian banyak manusia yang kamu temui Tidak menutup kemungkinan jika kamu pernah jatuh hati pada orang lain sebelumku Tidak apa-apa, itu hak kamu
Perihal senja yang pernah kamu ceritakan Kuakui dia memang menawan Tidak salah kamu memilihnya untuk kau sebut sebagai senjamu Namun terlepas dari itu semua, bukankah kita hanya manusia biasa? Seperti wayang yang harus patuh pada dalang Kita tetap menjadi manusia yang apa-apanya ada yang mengendalikan Seindah semesta pun masih ada yang mencipta Sang Maha membolak-balikkan hati manusia Hingga membawa hatimu untuk berlabuh kepadaku Deru ombak lautan yang tidak bisa diam
"Aku lebih memilih ditenggelamkan oleh laut, daripada dibahagiakan oleh senja". Katamu.
Aku tidak sebaik dia dalam meramu kata Yang entah tulisan ini bisa disebut sebagai sajak atau tidak Kuharap berhentinya kamu mengagumi senja bukan semata-mata karenaku Kamu tidak harus membencinya Senja memang indah pada kenyataannya Meski tak selalu datang tepat waktu Tapi bukankah dia tetap datang seburuk apapun keadaan diatas awan?
Namun yang harus kamu tau Bahwa senja bisa kamu temui dimanapun dan tetap indah Ditepi pantai, dipuncak gunung, diteras depan rumah, pun dibalik kaca jendela kamarmu Berbeda dengan lautan yang hanya bisa kau temui ketika kamu mengunjungi Laut punya tempat sendiri Keindahan yang apa-apanya tidak bisa kamu dapatkan dipuncak gunung Ini yang membedakan aku dengannya Aku lebih bisa memposisikan diri bagaimana harus bersikap, menghargai kehadiran Terimakasih telah memilihku sebagai tempat ternyaman.
Meski pundakku tak selalu ada untuk dijadikan sandaran.
Untuk dirimu yang jauh disana semoga kita lekas dipertemukan Aamiin.