Mempelai pengganti

57 5 0
                                    


Masya Wiratmaja tengah duduk dengan sahabat sekaligus istri dari sepupunya mereka tengah asik berbincang.

"Gimana rasanya mau nikah sama orang yang gak sama sekali lo kenal, Sya?" tanya Wulan.

Pasalnya gadis di samping wulan ini akan melangsungkan pernikahan esok hari karena mereka terlibat perjodohan yang diadakan bulan lalu.

"Gimana ya, gak gimana-gimana Lan, cuma ya ngerasa dadakan dan cepet banget." jawab Masya

"Gimana gak cepet coba  keluarga ada acara kumpul eh taunya lu dijodohin terus paling wow-nya calon suami lu tiba-tiba bilang bulan depan aja akadnya, kan gila ngebet banget nikah ma lu," gerutu Wulan.

Masya tidak menanggapi gerutuan Wulan karena hatinya mendadak gelisah tanpa tahu sebabnya.

Keheningan menerpa mereka hanya sibuk dengan pikiran mereka sendiri

"Sya, kok gue ngerasa ada yang aneh ya, masa daritadi jantungku berdegup kencang," ujar Wulan mekecah keheningan

"Jatuh cinta kali" Goda Masya

"Enggak ini tu kek gue lagi gelisah, kenapa ya?"

"Ngomongin gelisah ni sebenarnya gue juga gelisah"

"Jangan-jangan-"

Mereka berdua tengah berperang dengan pikiran mereka tentang kekhawatiran yang belum pasti terjadi.

Sementara di rumah calon mempelai laki-lakinya, Vano tengah menatap jengkel kembarannya karena sudah sejak sejam lalu, Vino berjalan bolak-balik di hadapan Vano bersama kedua sahabat mereka.

"Vin! Gue tau lu gugup mo nikah tapi gak bikin pusing kepala kita bisa enggak sih!" akhirnya Naufal mengeluarkan keluahnya.

"Udah sih duduk sini sama kita," ajak Jovan.

"Kalian tu gak ngerti!" ujar Vino dengan nada marahnya.

"Wesst, santai dong santai." Jovan berbicara sambil mengangkat kedua tangannya.

"Gak usah marah sih, ya udah lanjutin aja lu muter-muter disini, kita mo tidur" Naufal meninggalkan mereka karena merasa jengkel dengan Vino

Jovan pun ikut berdiri menyusul Naufal yang pergi ke kamar Vano untuk tidur, menyisakan Vano yang masih membaca buku tebalnya dengan saudara kembarnya yang saat ini sudah duduk di depannya.

Lelaki itu tengah mengotak-atik ponselnya seperti tengah menunggu kabar dari seseorang.

"Lo gak tidur Vin?" tanya Vano.

"Nantilah lo duluan aja, gue masih ada urusan," tolak Vino.

"Ya udah gue tinggal, lu tidur jangan malem-malem besok acara lu,"

"Iya Van."

Vano berdiri meninggalkan Vino yang tengah sibuk membalas pesan yang sendari tadi mengganggu pendengaran Vano karena nada dering yang tak kunjung berhenti.

~~~

Keesokan harinya Masya tengah di make up oleh perias di temani Wulan, entah mengapa sejak tadi Masya tidak tengan dirinya gelisah bahkan sering sekali wulan mendapati dirinya melamun.

The Twins' WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang