Dinner

14.5K 535 4
                                    

Pak levine mengajakku ke restaurant berbintang 5, tempatnya indah dan mewah. Apalagi hidangan dan pelayannya yang luar biasa.

"Pak aku mau nanya sesuatu" tanyaku ketika kami sudah duduk di tempat yang aku dan pak Levine duduki "Tanya apa Renia?" Jawabnya penasaran.

"Apa enak punya ibu?" Pak Levine memandangku bingung "Mama dan papa pergi ninggalin saya sama eyang, mereka sudah punya kehidupan dengan keluarga baru mereka masing masing, saya belum pernah merasakan kekhawatiran mama kaya mamanya pak Levine dan cemburunya mama karena papa pergi pagi" cairan bening membasahi pipiku dengan mudahnya.

Pak Levine menyentuh pipiku dan mengapus airmataku. Kalau kalian melihat kita sekarang seperti sepasang kekasih yang sedang berlibur tapi kenyataannya tidak dan tidak akan mungkin, karna umur terpaut jauh.

"Sudah kamu jangan nangis lagi, makan ini, abis itu kita pergi ketempat lain terserah kamu mau yang nentuin" pak Levine menggenggam tanganku lembut.

Aku dan pak Levine sempat berfoto itupun karna aku yang minta. Dan juga aku update di media sosialku.

Dinner with Mr. Levine..

Sabil: CERITA !!!
Fero: cek line!
Febby: kok bisa sih?
Tasya: aaa aku mauuu!!
Feny: please jangan rebut pak Levine kita Renn!!
Dyaz: oh jadi sekarang udah sama guru baru itu?heh?
Ismail: Reniaku direbut sama pak guru ganteng baru itu!
Ismail: kamu menduakanku Ren!!
Bary: Ren kenapa kamu sama guru baru itu? Ada apa hubungannya?
Tika: wahh kalian cocok kalau jadi pasangan.
Sally: romantis banget kalian!!!
Hendrik: semoga langgeng yaaa! Walau hatiku sakit.

Aku tertawa melihat commentan mereka semua tapi ketika melihat nama 'Dyaz' yang tertera di dana membuatku menutup aplikasi pathku.

Pak Levine memperhatikanku yang tertawa dari tadi "kenapa kamu Ren?" Tanyanya "gapapa kok pak"

New messages arrived

Aku membuka aplikasi line dan dibanjiri dengan Fero dan Sabil. Hem!

Fero : lo jalan sama guru baru itu? Punya hubungan apa lo? Cerita besok!
Woi bales !
Oiya yang lagi ngedate gamau diganggu.

Sialan! Isengnya mulai!

Sabil: Ren? Besok gue sama Fero kerumah lo ya! Sekalian cerita ini! Selamat romantis romantisan sama pak Levine.

Hallahhh! Punya sahabat gak ada yang bener semua!

Aku hanya membaca pesan dari mereka tanpa niat membalasnya "kamu sudah selesai?" tanya pak Levine, aku mengangguk.

"Sekarang kita kemana?"

"Kita pulang aja yuk pak" pak Levine hanya mengangguk menyetujuinya.
--

Sampai dirumah, mobil eyang sudah terparkir di pekarangan rumah. Apa mungkin eyang sudah pulang? Aku langsung buru buru masuk rumah "eyanggg" kulihat sosok eyang putri sedang duduk menunggu seseorang dengan wajah khawatir.

"Kamu kemana aja sih Renia? Eyang khawatir" kata eyang dengan mata yang berlinang "Ah eyang jangan nangis ah nanti cantiknya ke aku, Eyang kakung kemana? Oiya tadi aku habis pergi sama guruku eyang" pak Levine yang sudah dibelakangku memperkenalkan dirinya ke eyang.

"Saya Levine Rivera, gurunya Renia disekolah maaf kalau saya sudah mengajak cucu anda pergi tanpa izin" ucapnya dengan sopan, sungguh future husband. ehhh! Eyang mengangguk angguk tanda mengerti sambil tersenyum, eyang mempersilahkan aku dan pak Levine untuk duduk.

"Makasih nak Levine sudah menjaga Renia" balas eyang halus "Eyang kakung masih dikantornya, yasudah kalian duduk duduk dulu aja, maaf ya kalau eyang gabisa temenin kalian, eyang mau istirahat dulu" eyang pergi meninggalkan kami diruang tamu.

my beloved teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang