Pantulan matahari pagi menembus tirai kamar ketika Jung Yihyun terbangun.
Dahinya mengeryit sesaat karena sinar matahari yang begitu terang, matanya terbuka, kemudian bergerak keatas menatap langit-langit sebelum akhirnya beralih kepada Saebom yang masih tidur nyenyak di sampingnya.
Tanpa menimbulkan suara, pelan-pelan Yihyun bergeser lebih dekat dan tidur menyamping menghadap Saebom, memperhatikan bagaimana wajah istrinya saat tidur.
Yihyun tersenyum.
Cantiknya..
Dilihat dari sudut manapun, Saebomnya selalu cantik.
Tak peduli tiga belas tahun telah berlalu sejak kejadian di atap sekolah, faktanya sampai sekarang Saebom masih menjadi satu-satunya wanita yang membuat Yihyun mabuk kepayang, bahkan melihat wajah dan berada sedekat ini dengan Saebom masih membuat jantung Yihyun berdebar kencang.
Benaknya kembali mengingat kejadian setahun lalu di Universitas Wonjung.
"Hyun-a, apakah kamu mengencani seseorang?"
"Itu pertanyaan yang tidak terduga."
"Kamu punya pacar?"
"Tidak."
"Kamu mendengkur atau menggertakkan gigi?"
"Kurasa tidak."
"Haruskah kita menikah?" Ucap Saebom tanpa ragu.
"..."
"Sudah kubilang hari itu aku hanya bercanda."
"Tapi sekarang aku tidak bercanda," Saebom tersenyum, "Aku serius."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurnal Saehyun | Happiness
Fanfic(Selesai) ✅ Bagi Saebom, Jung Yihyun adalah 'Rumah'