Salah Paham

134 8 0
                                    

" Tal.. " Panggil Pak Yusuf melihat anak keduanya berada di dapur

" Lagi ngapain?" Tanya Pak Yusuf

" Buat Jahe anget, Yah" Jawab Talia.

" Kamu tidak menjenguk Zein? Kabarnya gimana dia?"

" Emang kenapa Yah?"

" Zein sudah 3 hari tidak masuk, katanya sakit, sakit kok sampek 3 hari, sakit apa, parah kah?" Tanya Pak Yusuf berharap putrinya tau keadaan Zein.

" Setelah ini aku jenguk, Yah" Jawab Talia langsung bergegas menuju kamarnya.

Ia segera ganti baju, memang kaos garis-garis dengan celana baggy warga hitam, tidak lupa kerudung abu-abu ia kenakan.

" Aku pergi dulu Ayah!" Pamitnya langsung menuju garasi untuk mengambil mobil. Dia sangat kaget mendengar kabar bahwa ternyata Zein sedang sakit, pantas saja selama 3 hari dia tidak menghubunginya.

Sesampainya di kontrakan Zein.
Terlihat sepi. Talia mengetuk pintu.

" Assalamualaikum.. " Tidak ada orang, lampu juga dimatikan seperti tidak ada orang.

" Assalamualaikum.. "Ucap Talia lagi.
Nihil.

Ia keluarkan ponselnya, ia tekan nomor kekasihnya. " Maaf nomor yg anda tuju sedang tidak aktif" hanya suara operator.

Matanya tiba-tiba memanas, hatinya bergemuruh, sangat khawatir, sudut matanya terasa basah. " Zein, maafkan aku!" Ucapnya lirih.

" Talia... " Panggil seseorang. Ia segera menghapus air matanya.

" Ihsan" Sapanya dengan senyum.

" Ngapain disitu? Yuk masuk, Zein di dalam.. Tadi aku tinggal beli makan malam" Kata Ihsan. Talia tersenyum lega. Ia mengikuti Ihsan masuk ke dalam.

" 3 hari demam, tidak mau ke rumah sakit" Kata Ihsan lagi.

" Masuk aja Tal.. " Ihsan menyuruh Talia masuk ke dalam kamar Zein. Talia melihat kekasih berbaring lemas di tempat tidur. Perlahan ia duduk di tepi ranjang, ia pegang tangan Zein yg sangat lemas.

" Zein.. " Air matanya tumpah, tidak tega melihat keadaan lelaki yg dicintainya. Perlahan ia usap jemari tangan Zein. Mata Zein terbuka, ia sedikit kaget melihat perempuan yg sangat dicintainya dan dirindukannya itu tiba-tiba ada di depannya.

" Aku mimpi?" Ucapnya parau

Talia menggeleng " Tidak.. Aku disini"

" Talia, kamu kenapa menangis?" Zein bangun dan berusaha menghapus air mata kekasihnya.

" Maafkan aku Zein.. " Talia langsung memeluk kekasihnya.

" Harusnya aku yg minta maaf.. Aku tidak jujur padamu" Kata Zein

" Perempuan itu Fida, bukan siapa-siapaku, Bapak memang dulu ingin menjodohkanku dengannya, tapi aku punya pilihan sendiri yaitu kamu, Tal" Jelas Zein

" Aku salah paham Zein.. Maaf" Talia semakin mengeratkan pelukannya.

" Aku hanya mencintaimu, Tal.. Percayalah" Zein mengusap pelan pucuk kepala Talia. Ia cium kening Talia.

" Astagfirullah.. ZEIN!!" Bentak Ihsan tiba-tiba. Zein dan Talia langsung saling melepas pelukannya.

" Sorry kelepasan" Zein menggaruk tengkuknya yg tidak gatal. Talia tersipu malu. Hatinya berdetak kencang, Entah kenapa Zein sangat bisa menjaga nafsunya.

' Coba lelaki selain Zein pasti sudah lebih dari mencium keningku..' Batin Talia

" Belum muhkrim.. Selain itu aku lagi jomblo, ck.. jangan buat iri lah" Decak Ihsan.

Cinta TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang