Just a friend to you

1.2K 93 44
                                    

Hanya tinggal sebulan lagi, momen yang Joy damba-dambakan akhirnya datang juga, momen yang hanya datang sekali seumur hidup, pernikahannya dengan kekasihnya.

Bukannya senang, sebaliknya Joy semakin ragu tiap harinya. Benarkah dia orang yang tepat? Apakah dia bisa menjadi istri yang baik? Akankah mereka tetap bersama hingga akhir hayat nanti? Terlalu banyak kekhawatiran dikepalanya.

Hingga akhirnya terdapat bunyi yang menandakan bahwa ia mendapat sebuah pesan dari handphone miliknya.

Pikirannya langsung buyar ketika ia membaca pesan dari Rowoon, ia tersenyum dan langsung mengambil tas miliknya, ia segera keluar dari kamar dan menghampiri lelaki tinggi yang kini melambaikan tangan ke arahnya sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pikirannya langsung buyar ketika ia membaca pesan dari Rowoon, ia tersenyum dan langsung mengambil tas miliknya, ia segera keluar dari kamar dan menghampiri lelaki tinggi yang kini melambaikan tangan ke arahnya sambil tersenyum.

"Kok cepet banget? Kemaren katanya mau ke kantor dulu ada yang diurus."

"Udah selesai, sengaja cepet-cepet kesini biar tuan putri yang satu ini ga ngomel," ucap Rowoon terkekeh sambil mengacak rambut Joy, membuat empunya mendengus kesal.

"Kebiasaan, suka banget ngancurin rambut gue," Joy mengerucutkan bibirnya yang kini sangat terlihat menggemaskan bagi Rowoon.

Tapi, tak lama kemudian senyum Rowoon memudar, tatapannya kini menjadi lebih serius,

"Ga nyangka ya Joy, lo sebulan lagi udah mau nikah aja."

"Kalo lo udah nikah nanti, jangan lupain gue ya."

Tiba-tiba hening, seketika Joy bingung dengan perkataan sahabat sejak SMA-nya tersebut. Kenapa tiba-tiba suasananya berubah menjadi seperti ini? Rowoon terlihat sangat serius dan jelas ini tidak terlihat seperti dia biasanya.

"Luㅡlupain gimana? Ngaco aja lo ah, udah yuk berangkat, nanti macet lagi dijalan," Joy segera masuk ke mobil Rowoon, jujur ia bingung kenapa tiba-tiba ia jadi sedih?

Rowoon ikut masuk ke mobil dan mulai menyalakan mesin, hari ini jadwal Joy untuk fitting baju pernikahannya. Bukan, ia tidak menikah dengan Rowoon, jelas saja Rowoon hanyalah sahabat bagi Joy. Taehyung, calon suaminya terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sudah biasa bagi Joy maka dari itu ia memaklumi dan meminta Rowoon untuk mengantarnya.

Di sepanjang jalan, Joy maupun Rowoon tidak mengatakan sepatah kata apapun, tidak ada yang berniat untuk memulai percakapan setelah kejadian tadi. Hanya terdengar alunan lagu dari radio mobil. Joy terus menatap kosong ke jendela, pikirannya masih sama, tentang pernikahannya nanti. Bagus, kini Joy semakin ragu.

Taehyung adalah sosok yang romantis, ia selalu memperlakukan Joy seperti Cinderella. Bagi Joy, Taehyung adalah pangerannya, pikirkan saja siapa yang mau menikahi anak dari seorang buronan dan penipu? Cuma Taehyung. Taehyung berasal dari keluarga kaya pemilik perusahaan besar di Jakarta, ia besar di keluarga yang baik. Sedangkan Joy ia berdiri sendiri semenjak Ayah dan Ibunya yang kabur entah kemana ketika polisi mengetahui aksi keduanya. Joy memang tidak dekat dengan kedua orang tuanya, ia benar-benar tidak mengetahui pekerjaan mereka. Taehyung mengetahui semua masa lalu Joy dan tak ada masalah dengan itu. Itulah kenapa Joy menerima lamaran Taehyung, dialah pria yang satu-satunya menerima dia apa adanya.

One Shoot (Joy X Rowoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang