Fault (pt. 1)

707 77 13
                                    

Joy kembali mengecek notif handphonenya, entah sudah berapa kali ia melakukannya. Sampai-sampai es krim banana float miliknya kini sudah mencair karena sang pemilik tak lagi memakannya.

Ting

Akhirnya notif yang ia tunggu sedari tadi muncul juga,

Joy tersenyum kecut melihat balasan sang kekasih, entah hanya perasaannya saja atau memang kekasihnya kini cuek kepadanya. Mereka sudah dua minggu tidak bertemu dan apa hanya Joy kah yang tidak sabar bertemu dengan Jaehyun? Dengan balasan yang Jaehyun berikan, Joy jadi semakin mengkhawatirkan nasib hubungannya.

Mereka jarang bertemu dan terlebih lagi Jaehyun selalu beralasan ketika Joy ingin melakukan videocall. Joy hanya bisa memaklumi dan mengiyakan alasan sang kekasih. Jaehyun kini sangat berbeda, dulu ketika awal mereka berpacaran pasti Jaehyun selalu menelpon atau melakukan videocall setidaknya 2 kali sehari, sesibuk apapun Jaehyun pasti selalu menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan Joy. Iya, tidak seperti sekarang.

Ia mengetukkan jari lentiknya, mengingat apa yang ia dengar di storygram sahabatnya. Disitu Rosè sepertinya sedang makan malam romantis dengan seorang pria, Joy tidak tahu persis siapa pria itu tapi ia mendengar suara yang familiar, suara kekasihnya. Joy menggelengkan kepalanya, menyadarkan dirinya untuk tidak berpikir negatif.

"Ga mungkin Joy, udah lo jangan nethink lagi," monolognya pada diri sendiri.

"Mending gue pesenin cake kesukaan Jaehyun dulu aja kali ya," ucapnya tersenyum dan langsung berjalan ke arah kasir untuk memesan.

"Mba saya mau yang ini ya."

"Mba saya mau yang ini."

Joy menunjuk sepotong cheesecake red velvet kesukaan kekasihnya, Bersamaan dengan suara seorang lelaki yang tak ia kenal, ia mengernyit heran.

"Maaf mas, mba, yang ini tinggal satu. Kalau mau tunggu, ada yang sedang dibuat kok."

Joy saling menatap canggung dengan pria asing disebelahnya, pria itu tersenyum simpul lalu mengalihkan pandangannya ke depan.

"Saya nunggu aja mba, gapapa."

"Loh gapapa ini?" Joy tersentak kaget dengan ucapan pria disebelahnya,

"Iya gapapa, gue juga masih lama kok disini." Pria itu tersenyum lalu pergi meninggalkannya.

Setelah membeli kue untuk Jaehyun, Joy kembali ke mejanya. Tak lama kemudian, seorang pria dengan jaket kulit hitam menampakkan diri di hadapan Joy. Jaehyun sudah datang rupanya,

"Sayang kok lama banget?" Joy tersenyum sumringah atas datangnya Jaehyun, Jaehyun pun mendudukkan dirinya di kursi.

"Nih aku udah beliin cake kesuㅡ"

"Joy aku mau ngomong."

Deg, tiba-tiba saja dadanya berdegup kencang. Jaehyun tidak akan memutuskannya seperti yang ia pikirkan bukan? Perasaan ini persis sama seperti yang ia rasakan 2 tahun yang lalu, ketika Doyoung ingin memutuskan hubungan mereka.

"Kenapa yang? Ngomong aja," Joy memperlihatkan fake smile-nya,

"Akuㅡjatuh cinta sama orang lain."

Joy sudah menyadarinya, tapi mendengar Jaehyun mengatakannya sendiri seperti ini sangat menghancurkan hatinya. Ia masih terdiam, menunggu kata-kata yang Jaehyun lontarkan selesai.

"Maafin aku, aku tau ini salah tapi perasaan gabisa dipaksain-kan?"

Joy masih terdiam, matanya pun mulai berlinang.

"Kita udahan ya, makasih buat semuanya. Maaf juga karena aku gabisa nepatin janji aku.

Flashback

Hari ini ulang tahun Jaehyun, tentu saja Joy punya rencana kejutan untuknya. Ia tidak bisa menyiapkan segala keperluan pesta kecil-kecilan untuk pacarnya sendirian, alhasil ia mengajak beberapa sahabatnya untuk ikut membantu, termasuk Rosè. Mereka menyiapkan kue, beberapa dekorasi lucu, makanan-makanan kesukaan Jaehyun, dan confetti.

Kejutan tersebut ia siapkan di apartemen miliknya, dengan kedok menyuruh Jaehyun datang karena ingin ditemani menonton film horror.

Begitu Jaehyun datang dan membuka pintu, sudah terdapat Joy yang sedang memegang kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya, dibelakangnya terdapat Rosè yang memegang kamera untuk merekam momen berharga tersebut.

"Happy birthday, sayang." Joy menunjukkan senyumnya yang sangat indah, Jaehyun yang melihat hal itu ikut tersenyum,

"Makasih sayang," Jaehyun mengecup pipi Joy lalu meniup lilin yang berada di kue yang Joy pegang.

"Maaf aku cuman bisa ngasih ini."

"Ini semua lebih dari cukup Joy, aku beruntung punya kamu, aku janji gabakal pernah ngelepas kamu."

Flashback off

Dan mereka disini sekarang, di depan kue yang sama dengan moment yang berbeda, jika dulu Joy tersenyum cerah kini matanya bergelinang air mata, Jaehyun ngelanggar janji mereka.

"Gampang banget ya, Jae? Aku kangen banget sama kamu dan sekalinya ketemu, kamu malah giniin aku? Orang lain kamu bilang? Selama ini aku apa buat kamu?"

"Aku ada salah apa sih? Lagipula aku ga pernah nuntut apa-apakan ke kamu. Kamu mikir perasaan aㅡ"

"Joy, udah ya. Aku cuman mau kita selesai baik-baik."

"Rosè orangnya-kan?" Jaehyun terkejut dengan pertanyaan Joy,

"Dia sahabat gue Jae, tega banget kalian. Kalo itu yang lo mau yaudah, makasih udah buat gue sadar. Kalo lo ga berhak gue perjuangin."

Joy berdiri dari kursinya, tanpa melihat ke arah Jaehyun ia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar Cafe kesukaannya dulu. Iya, dulu, sebelum Jaehyun mengakhiri hubungan mereka disana.

Joy mendudukkan dirinya di halte bus, alih-alih menunggu bus yang datang, justru ia masih menangisi pria brengsek yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, ini kedua kalinya ia dicampakkan begitu saja dengan kekasihnya.

Tiba tiba seseorang duduk disebelah Joy lalu menyodorkan sapu tangan putih polos dengan huruf 'R' kecil di ujungnya,

"Nih, air mata lo sayang kebuang-buang cuman buat cowo brengsek kayak dia."

Joy mengernyit mendengar suara yang pernah ia dengar sebelumnya, seperti suara lelaki di cafè tadi. Joy menoleh dan mendongakkan kepalanya, benar saja seperti tebakannya.

"Maksud lo?" Joy masih menatap tak percaya pada pria tampan disebelahnya, karena sapu tangan milik Rowoon tak kunjung di ambil Joy. Akhirnya Rowoon memberanikan untuk menyeka sendiri air mata di pipi Joy, hal itu membuat Joy terkejut dan memundurkan wajahnya.

"G-gue bisa sendiri," mau tak mau ia pun mengambil sapu tangan yang dipegang Rowoon dan menyeka air matanya sendiri. Rowoon tersenyum,

"Lo cowo yang di cafè tadikan?"

"Iya, kenalin nama gue Rowoon, dan sori gue ga maksud nguping tadi," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Gue Joy." Joy membalas uluran tangan Rowoon,

"Ya gapapa Woon."

"Itu sapu tangan gue, lo simpen aja. Tapi kalo bisa jangan buat ngapus air mata lo lagi ya. Gue duluan."

Rowoon langsung beranjak pergi ketika bus yang ia tunggu sampai, Joy terkejut dengan kepergiannya yang tiba-tiba, Joy terus memandangi pria yang kini sudah ada di dalam bus dan perlahan menjauh.

"Gue lupa bilang makasih." Joy kembali memandangi sapu tangan Rowoon dan tersenyum tipis.

To Be Continued

Gais maaf banget yang minta lanjutan buat yg sebelumnya gabisa aku kasih karena jalan ceritanya mmg seperti itu, but karena ini kumpulan oneshoot so here you go, cerita baru mereka🤗


One Shoot (Joy X Rowoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang