The Beginning

7.3K 491 35
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Jennie sweetie, tunjukkan letak kamar Chaeyoung!" Aku mendengar teriakan Mommy dari balik earphone yang kukenakan. Ah, pasti dia sudah memanggilku berkali-kali sampai akhirnya berteriak begitu.

Ternyata mereka benar-benar datang. Aku menutup wajahku frustrasi. Kenapa ini semua harus terjadi, sih?

"MOM SAJA YANG TUNJUKKAN KAMARNYA." Aku balik berteriak, memastikan agar terdengar jelas di telinganya yang aku yakin ia berada di lantai bawah.

Beberapa detik aku melanjutkan menulis essay-ku ini. Namun sebelumnya aku sudah mematikan musik yang kudengar, kalau-kalau mommy kembali berbicara.

Suara langkah kaki menaiki tangga. Ah, apakah aku akan dimarahi olehnya?

Terserahlah, aku hanya akan terus mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan besok ini. Pulpenku sedang lancar-lancarnya menulis semua yang sudah aku rangkai di kepala saat tiba-tiba suara roda terdengar jelas memasuki kamarku.

Suara roda?

Aku menoleh secepat kilat saat sosok asing menghempaskan tubuh di kasurku.

God.

"Hey! Siapa yang membolehkanmu masuk ke sini?"

Ugh, see?

Harusnya aku yang marah di sini, tapi kenapa gadis ini malah melipat kedua tangannya sambil melihat kertas essay-ku sinis. Menyebalkan.

"Tentu saja PEMILIK rumah ini, Jennie. Apa kakimu sakit sampai tak bisa hanya sekadar mengantarku, hm?"

"Aku tidak mau. Minta saja Mommy untuk mengantarkanmu!"

Aku berkata sedingin mungkin sambil memutar bola mata dan kembali mengerjakan tugas. Mengabaikan Chaeyoung yang kini seenaknya melihat-lihat figura yang terpajang di kamarku. Aku ingin mengusirnya tapi terlalu sibuk untuk mengurus gadis menyebalkan ini. Aku membiarkan dia mengobservasi kamarku selagi dia tidak melihat barang-barang yang bersifat privasi.

"Mommy mu sedang sibuk membantu Daddy ku, kau tau?"

Tidak. Aku tidak peduli. Bahkan kehadiranmu tidak pernah aku harapkan, Park Chaeyoung! "Lebih dari sekadar membantu mungkin. Yah, kau taulah....Mereka baru saja menikah, Jen."

Shit.Aku tidak salah menilai gadis ini saat sekarang saja dengan kurang ajarnya dia menyentuh bahu dan membisikkan kalimat itu tepat di telinga hingga bibirnya bahkan bersentuhan dengan kulitku. Aku merinding dengan suara beratnya yang...ugh!

Cepat-cepat aku tersadar dari pengaruh aneh yang dia berikan ini."Bisa kau keluar dari sini? Kehadiranmu sangat mengganggu asal kau tau saja."

Aku bisa mendengarnya tergelak begitu aku mengusirnya. Apa menurutnya ini lucu?

FORBIDDEN | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang