Menerima Kenyataan

100 11 8
                                    

Seminggu setelah Thea mengetahui bahwa sahabatnya berpacaran dengan kekasih nya, dia mencoba untuk menerima kenyataan ini meskipun sangat sulit.

"Tania" gumam Thea saat dia hendak pulang ke rumah dan melihat Tania yang sedang duduk sendirian di halte bus. Saat ini hujan sedang turun membasahi bumi.

"Tania" teriak Thea dari dalam mobil yang ia kendarai.

"Thea"

"Lo mau pulang?"

"Iya, tapi gw belum di jemput"

"Yaudah, kalo gitu pulang bareng gw aja"

"Eh? gpp Thea"

"Gpp kok, ayo buruan naik"

Thea tahu bahwa Tania telah merebut Galang darinya, tapi Thea sadar bahwa terkadang cinta tak harus memiliki. Hatinya masih sakit saat dia mengingat semua nya, namun dia mencoba untuk ikhlas.

"Makasih ya, The" ujar Tania saat dia sudah berada di depan pintu rumah nya.

"Sama², yaudah gw pergi ya"

"Take care, The" Thea hanya menjawab dengan senyuman dan pergi mengendarai mobil nya.
.
.
.
.

Saat ini pukul 9 malam. Seorang pria tengah asik bermain laptop nya di atas meja belajar nya.

"Tugasnya banyak banget" Keluhnya entah pada siapa.

Jari - jarinya dengan lincah mengetik tugas yang harus dia selesaikan. Ya, memang inikan tugas seorang pelajar. Sudah 1 jam berlalu dan akhirnya Galang selesai mengerjakan tugas nya.

Namun dia masih asik memainkan laptop nya dan tanpa dia sadari dia membuka folder berisi foto lamanya bersama Thea.

"Thea" gumam nya pelan dan terdapat senyuman yang terukir di wajahnya.

Itu adalah foto Galang dan Thea saat di hari ulang tahun Galang. Memang ulang tahun yang sederhana karena Galang tidak suka dengan pesta, namun menurut Galang itu adalah momen terindah di hari ulang tahun nya.

Flashback On
"Thea, kemana lagi, dari tadi di telpon ga di angkat² yang ada malah di rijek" keluh seorang pria yang sedang berusaha menghubungi kekasih nya.

"Mama juga, pergi ga pulang², ga tau apa kalo anaknya ini kelaperan"

"Kalo gw mati gimana? kan ga lucu, masa orang seganteng gw meninggal, trus yang gantiin gw siapa? gw kan ga ada duanya di muka bumi ini"

Sudah beberapa menit Galang mengeluh karena Thea tidak bisa dihubungin dan Mama nya belum pulang hingga tengah malam.

Galang membaringkan tubuh nya di kasur mengalihkan rasa laparnya dengan mencoba untuk tidur. dia melihat jam dinding.

"Jam 12....gw laper banget. nih lagi cacing ga tau apa kalo ini udah malem, masih aja konser di perut gw......harus nya kalo mau konser tuh di lapangan biar dapet duit, ini malah di perut gw, kan jadinya ga ada yang tau"

Saat Galang tengah mengeluhkan keadaan perut nya yang sedang lapar tiba - tiba saja lampu di kamar nya mati dan terdengar suara ketukan pintu.

'Tok... Tok... Tok'

"Siapa diluar?" teriak Galang dari dalam kamar, namun tidak ada jawaban.

Saat Galang ingin pergi membukakan pintu, tiba - tiba terdengar suara kuntilanak dari arah luar. Galang diam di dekat pintu sambil mendengarkan suara tersebut.

"Kuntilanak? sejak kapan gw melihara kuntilanak? perasaan gw cuman melihara kucing, itupun kucing nya kabur terus gara² gw kerjain" bukan nya takut, Justru Galang malah tertawa mendengar suara kuntilanak tersebut.

"WOI, lo kalo mau konser jangan disini, berisik tau!! gw lagi asik konser bareng cacing gw, eh elo malah ikut - ikutan" teriak Galang dan dia segera membuka pintu kamar nya. Dia tidak bisa melihat apapun karena mati lampu.

Dia mencoba melihat sekeliling meskipun sedang mati lampu, namun ia masih bisa melihat dengan lampu handphone nya.

'Clak'

Tiba - tiba saja ada sesuatu yang mengenai kepala Galang.

"Apaan nih?" tanya Galang dan memegang kepalanya.

"Telor?? kok bisa ada telor? mana bau lagi" Tiba - tiba saja lampu menyala dan di samping Galang sedang berdiri Thea dan juga Mama nya.

"Happy Birthday ,Lang" ujar Thea dengan senyuman tulus.

"Jadi elo yang ngerjain gw?"

"Hehehe, sorry Lang, gw kan cuman mau kasih suprise.... lagi pula kan itu cuman telor"

"Trus kuntilanak itu?"

"Tadi nya gw mau nakut - nakutin elo, tapi lo nya malah ga takut"

"Sorry ya The, gw itu ga takut sama begituan"

"Trus lo takutnya sama apaan?"

"Yang gw takutin cuman 1"

"Apa?" tanya Thea penasaran.

"Takut kehilangan lo" jawab Galang sambil nyengir.

"Ehm!!! disini ada Mama, lho Lang, masih aja kamu gombalin, Thea" ujar Mama Galang yang sejak tadi hanya memperhatikan GalaThe.

"Hehehe.... Galang ga sadar kalo ada, Mama"

"Gini ya, kalo orang lagi jatuh cinta. dunia serasa milik berdua dan yang lain nya cuman ngontrak"

"Makanya Mama beli rumah jadi ga ngontrak lagi" celetuk Galang.

Mereka tertawa bahagia dan sesekali Thea memotret momen tersebut. Momen yang tidak akan bisa di lupakan dengan mudah.
Flashback Off

Galang tersenyum mengingat masa lalunya bersama Thea dan dia rindu akan kebersamaan nya bersama Thea.
.
.
.
.

TBC
  Mksh yang udah mau baca cerita aku 😊

Akhir Dari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang