Chapter 1

55 6 2
                                    

BRAK!!

BRAK!!

Telinga ini terus berdengung. Ku mencoba menghalau suara itu, mencoba menghiraukan suara itu. Ingin ku tuli sesaat. Walau pada kenyataannya, suara benda yang bertemu lantai, teriakan frustasi orang yang kuhormati dulu, dan suara tangisan orang yang sudah melahirkanku, masih tetap bisa kudengar.

Kadang ku berpikir, apa aku tak pantas untuk bahagia? Menikmati kasih sayang kedua orang tuaku, yang menurutku itu hanyalah hal sederhana. Tapi, mengapa sangat sulit untuk kugapai.

Bahkan orang tuaku selalu menutup mata mereka, seolah aku tak ada di dunia ini. Mereka bertengkar dihadapanku. Kadang aku ingin berteriak, bahwa bukan mereka saja yang lelah, bahwa aku juga lelah. Tapi, tentu saja diri ini hanya diam, karena diri ini terlalu pengecut.

Yang ku bisa lakukan hanyalah menangis dalam diam, dan mencoba bertahan sampai diri ini sudah mencapai batasnya.

Disaat anak lain sedang merasakan kehangatan dari kedua orang tuanya, bahkan aku hanya merasakan betapa kerasnya hidup ini.

Kadang aku bertanya. Mengapa Ibu tetap melahirkanku jika dia bahkan akhirnya tak pernah melirikku bahkan hanya sesaat. Mengapa ayah selalu memarahiku jika bahkan dia akhirnya tak pernah peduli.

Saat ini ku memconba memantapkan hati, mencoba merasa bahwa apa yang kulakukan ini benar. Ku mulai melangkah, melangkah tanpa menengok kebelakang. Pergi hanya dengan membawa uang yang tidak bisa dibilang banyak, beberapa pasang baju, dan keyakinan yang kuat.

....

Kisahku baru saja dimulai.

Kisah yang penuh cerita dan rasa yang sebenarnya.

-
-
-

Yeaaaaay!
Akhirnya setelah melewati berbagai rintangan--lebay lu thor-- chapter pertama selesaiiiiii🎉🎉

Sebenarnya sekarang lagi sibuk sibuknya ngerjain tugas.
Tapi, karena aku sudaaaah........ gitu lah ya 😥
Jadi aku mutusin aja buat lanjutin nulis
I hope u like it.
Jangan lupa kasih bintang banyak banyak ya, sama commentnya juga.
Bye bye

Borahae💜
-In Universe, 9 April 2020

BEGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang