Chapter 3

31 5 5
                                    

Perlahan kubuka mataku. Melihat sekeliling yang tampak asing. Ah, aku lupa jika aku sudah kabur dari rumah.

Segera ku bangkit dari tidurku. Argh, punggungku sakit setelah semalaman bertemu dengan dinginnya lantai. Asal kalian tahu ruangan ini sama sekali belum ku isi apapun.

Setelah kesadaranku datang sepenuhnya, aku segera membersihkan diri, memakai baju yang menurutku rapih. Segera kulangkahkan kakiku, setelah memutuskan untuk sarapan sambil bekerja.

.

Hari ini sudah hari entah keberapa ku bekerja. Dan sepertinya hari ini dewi keberuntungan tidak berpihak padaku, buktinya toko sepi pembeli. Tapi, setidaknya aku dapat bersantai hari ini.

Kring

Lamunanku menjadi buyar. Segera ku pasang senyum yang entah sedap dipandang atau tidak.

Pembeli kali ini laki laki yang kukira umurnya tidak terlalu jauh dariku. Tapi, ehm, penampilannya agak membuatku takut. Mulai dari celana, baju, sampai aksesorisnya, itu terlalu menyeramkan menurutku.

Sang pembeli menyodorkan barang pilihannya untuk ku taksir berapa harganya. Selama ku melakukan pekerjaan ku sama sekali ku tak melihat kearahnya.

Tapi sekarang aku menyesal melakukannya. Saat kupandang orang ini mata kita bertemu, dapat kulihat orang ini tersenyum manis, dengan lesung pipitnya yang membuanya berkali kali lipat manis. Hei, tentu saja aku masih lurus.

Setelah bertransaksi denganku pemuda ini segera keluar.
Aku segera menghembuskan napasku dengan kuat. Entah kenapa setelah bertemu pandang dengan pemuda tadi, napas ku menjadi tercekat. Seolah ada sesuatu yang membuatku menjadi berbeda.

.

Akhirnya pekerjaan ku selesai, selesai dengan tanpanya masalah. Kuregangkan badanku, mencoba menghilangkan pegal pegal yang mendera badanku.

Segera ku berjalan untuk menempuh jalan pulang. Kulambatkan langkahku, untuk merasakan suasana di kota ini.

Setelah lama berjalan cukup lama, kuputuskan untuk berhenti. Ku angkat pandanganku ke atas.

Kadang aku berpikir. Apa yang kulakukan ini memang benar, aku hanya tidak mau yang kulakukan sekarang ini dapat berakibat nanti. Kadang ada kalanya hati ini menjadi ragu.

Ku mencoba menenangkan diri sejenak, dengan mengulang kembali memori tentang hari ini. Setelah ku berpikir, hidup itu tak selalu buruk, buktinya hari ini dapat kulewati dengan baik plus bonus senyuman yang sangat manis. Entah kenapa, setelah melihat senyuman tersebut hatiku sedikit menghangat. Entah kapan terakhir kali aku mendapat senyuman tersebut. Tidak kusangkan di jaman sekarang yang penuh kebusukan didalamnya, masih ada orang tulus seperti itu. Memikirkannya saja membuatku ingin tertawa.

Setelah berdiam diri cukup lama, kuputuskan untuk kembali menempuh jalan pulang dengan ditemani suara bisingnya kendaraan yang entah sampai kapan akan berhenti mengejar sesuatu yang dapat kubilang sedikit memuakkan.

-
-
-

Borahae💜
-In Universe, 20 Mei 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang