17+
Buat para pembaca yang belum cukup umur harapp meninggalkan area ini.!!"Kau tau? Yang terlihat baik tidak tentu baik. Tapi mungkin dia munafik "
Axsel PoV
Selama 2 hari ini aku merasa seseorang tengah mengejarku. Mungkin tadi aku keterlaluan telah meludahi mukanya. Hanya saja aku benci dengannya. Sikapnya yang sombong,dan sangat menjijikan. Tapi memang aku keterlaluan kepadanya. "Ehhhhhhhhjj" apa yang harus kulakukan.
Aku menaiki tangga menuju ke roftop sekolah. Tak banyak yang mengetahui tempat ini hanya aku dan dia. Yahhhhh dia wanita sederhana yang selalu kutemui di sini. Hanya aku dan dia yang mempunyai kunci roftop ini. Dia yang sekarang sedang membelakangiku menatap langit sambil menyecap rokok nya. Aku memeluknya dari belakang dan membenamkan wajahku di bahunya. Dia menatapku.
"Haiii sayangggg" ucapnya sembari membalikan badan
"Apa kau sudah dari tadi sayang" ucapku kepadanya sambil mengecup bibirnya singkat.
"Yahhhhh aku menunggumu. Menyaksikan mu di atas sini yang meludahi teman baik ku" ucapnya nakal sambil memainkan roko di jarinya dan memasukan roko itu kemulutku.
"DENISA aku sangat muak kepada temanmu dia terus saja mengikutiku" kataku sambil menyemburkan asap roko ke wajahnya membuatnya tertawa geli.
"SAYANG kau mencintaiku kan. Bermain lah sebaik mungkin buat dia menderita. Sebagaimana penderitaan yangkurasakan padanya" ucap nisa yang membuatku gemas ingen menelanjanginya.
"Baiklah Axsel aku harus kembali kekelas karna si bodoh itu pasti membutuhkan ku" ucapnya
"Yahhhh sayangggh tapi kau ingat janji mu setelah ku berhasil membuatnya jatuh cinta kepadaku. KAU harus mau tidur dengan ku" ucapkuuuu
" YaYaYa semog berhasil sayang " dia pun pergi meninggalkan ku sendiri di atas sini. Dengan Rokok yang ku nikmati. Roko yang dia berikan.ENTAHLAH kenapa aku tergila gila dengan nya. Saat semua lelaki menatap Windy temanya yang kulihat hanya nisa. Ku slalu kasihan Nisa slalu berada di bayang bayang windy yahhhh tapi aku tidak berniat sedikitpun dengan wanita menjijikan itu. Karna yang ku lihat hanya Nisa. Yang slalu menemani di setiap ku sendirian.
Yahhhhh!! Mungkin dipikir pikir aku dan nisa itu munafik jika di sekolah kami dinilai anak baik baik tapi tidak dengan saat kita sedang bersama. JAUH dari kata baik untuk kami. ROKOK sudah menjadi sahabat untuk kami. Mungkin karna kami memiliki kesamaan yang sama NAKAL yang tak bisa dilihat oleh orang. Tapi aku bahgia. Aku bahagi bisa mengenalnya DENISA SUKMA ANANDA yang slalu membuatku jatuh cinta di setiap tingkahnya.
Rokok ku sudah mulai habis. Aku mematikan rokok yang tinggal sebesat korek itu. Dan aku membasuh mulutku dengan air supaya tak terlihat bahwa ku telah meroko. Aku lalu berlalu dan tak lupa mengunci roftop itu. Satu persatu tangga kulalui dan ketika ku berjalan di lorong sekolah yang berada di pojok sehingga tak terlalu banyak orang yang mengetahui lorong itu aku melihat seseorang tengah menangis sambil memegangi lututnya. "DIA cihhhh apa yang dia lakukan disini" aku menghampirinya dan berusaha mengubur kebencianku kepadanya. Aku mengeluarkan saputangan yang slalu ku bawa. Dan menyodorkan kepadanya. Dia melihat kearahku dan memandang dengan tatapan Sayu. Tak tega ku melihatnya ku mengelap air matanya yang terus berjatuhn.
"Maaf" kata itu yang keluar dari mulutku
"Kenapa kamu melalukan ini? Aku hanya ingin menjadi teman mu. " katanya ditengah tengah isak tangisnya.
"Apa kau membenciku?" Dia menggelengkan kepalanya.
"Maaf aku kelewatan kepadamu bisa kah kita menjadi teman?"
Ucapku. Dan hanya di balas oleh anggukannya. "Baiklah mari kita kekelas ku antar kauuu sampai ke kelasmu" dia hanya menganggukan kepalanya. Kemudian akupun membantunya berdiri dan mulai berjalan kekelsnya.Sesampainya di kelas aku melihat nisa. "Windy lo kenapa?" Tanya nisa dengan lembutnya membuatku gemasss tak seperti biasa saat bersamaku dia sangat nakal.
"Emmmm engga nis gue cuma ada masalah keluarga." Ucap windy berbohong dan kuyakin nisa mengetahui kebohongannya. Dan aku hanya menahan tawa.
"Kenapa lo bisa sama axsek win? Kenapa lo ga cerita sama gue windyyyy. Gue kan sahabat lu." Kata nisa yang membuat ku geli dengan ucapannya tapi aku harus menahan nya.
"Gapapa ko nis. Axsel cuma bantuin aja tadi gapapa ko asli" ucap windy meyakinkan nisa.
"Heh lo denger yah kalo sampe temen gue kenapa napa gue gaakan tinggal diem" kata nisa sambil menunjuk nunjukku. "Brisik lu!" Ucapku.
"Ehhh iya win mana handphon mu? Kataku sambil tersenyumpada windy. Windypun mengeluarkan handphonya. Dan langsungku bawa. Aku mengklik nomon telpon ku dn mengesevanya.
" Nih udahhhh." Ucapku kepada windy
"Sana gih masuk.gue kekelas dulu jangan nangis lgi" ucapku sambil berlalu meninggalkn mereka.Aku sadar sebenci apa pun aku pada manusia. Ketika dia bisa di manfaat kan ya manfaatkan aja. Sama halnya aku kepada windy yang sangat membencinya. Tapi windy jalan ku untuk memiliki nisa sepenuhnya. Jadi aku harus memanfaatkan windy bahkan menyakitinya demi NISA
Haiiiiiii readers udah masuk konflik niihhh. Maaf banyak typo males ngedit author. Jngan cuma baca ya readrs vote juga. Emuachhhhhhh love love readers ku ♡♥♡♡♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Affair
Genç KurguAKU WINDY RECHITA PITRI Wajah cantik dan tubuh bak gitar sepanyol menjadi kelebihanku dan kekayaan yang ku miliki takan pernah habis walau 7 turunan. Dan siapa sangka aku sangat tergila gila pada Axsel Anggara putra wijaya yang membuat hidupku 180°...