"Berteman dengannya sangat sulit sekali. Sebagian hatiku BERSORAK bisa bersamanya dan sebagian tubuh ku MENOLAK untukk berteman dengannya"
Wendy POv
Aku berlari sekuat tenaga, dengan rasa sakit yang menyayat hatiii begitu sakittt saat ku ingat kejadian tadi dimana axsel meludahiku tepat di depan wajahku. Tak tau tujuan ku berlari aku melihat lorong dipojok sana. Lorong yang sepiii,gelap dan tak ada siapa siapa di sana.
Aku menangis sejadi jadinya di sana. Memegangi kakiku sambil menangis bak anak kecil.
Kesal marah itu yangkurasakan. Belum pernah ada laki laki seperti ituuu semuanya bertekuk lutut di hadapan ku. Dan... dannn kenapa akuu harus mendekatinya? Entahlah aku juga tidak tau naluriku berkata aku harus mendekatinya tapi raga ku tak sanggup. dia begitu kejam dia begitu dinginnn bagai ada dinding penghalang untuk menjadi temannya.Seseorang terdengar sedang menghampiriku. Entah siapa aku tak peduli aku hanya memegangi kakiku sambil padanganku melihat kebawahhhh. Sangat memilukan bukan?
"Maaf" kata itu terdengar dari mulutnya. Suara ituuu suara berat yang selalu menyakitiku.ku paham betul suara itu"Kenapa kamu melalukan ini? Aku hanya ingin menjadi teman mu. " kata kata itu yang terlontar dariku di tengah tengah tangisan ku
"Apa kau membenciku?" Dia gila kenapa diabertanya hal seperti itu.
Akupun tak tau aku sakit sekali bila bersamanya tapiii aku tak bisaa membecinyaaa.Aku tak tauuu harus bagai mana kenapa aku tak membencinya. Apa karna perlakuannya beda padaku? Dia tak pernah memandangku dengan tatapan wanita cantikk yang sexsy baginya aku hanyalah sampah!!!
"Maaf aku kelewatan kepadamu bisa kah kita menjadi teman?"
Ucapnya.Yahhhh itu yang ku inginkan. Sebagian hati ku bersorak dan ada bagian dari tubuhku yang menolak.
Dan aku menganggu yang mengartikan aku setuju.
"Baiklah mari kita kekelas. ku antar kauuu sampai ke kelasmu" ucapnya. Dia membantunya berdiri dan mulai berjalan kekelsnya.Sesampainya di kelas aku melihat nisa.
"Windy lo kenapa?" Tanya nisa dengan Khawatir."Emmmm engga nis gue cuma ada masalah keluarga." Ucap ku berbohong. Meyakinkan nisa bahwa aku tak apa apa. Karna aku tau betul dia sangat menyayangiku jadi dia pasti sangat khawatir
"Kenapa lo bisa sama axsel win? Kenapa lo ga cerita sama gue windyyyy. Gue kan sahabat lu." Kata nisa yang terlihat sangat khawatirr. Maaf nisa aku ga bisa cerita sama kamuu keluhku dalam hati.
"Gapapa ko nis. Axsel cuma bantuin aja tadi gapapa ko asli" ucapku meyakinkan nisa.
"Heh lo denger yah kalo sampe temen gue kenapa napa gue gaakan tinggal diem" kata nisa sambil menunjuk nunjuk axsel
"Brisik lu!" Ucap axsell kepada nisa dengan suara dingin nya.
"Ehhh iya win mana handphon mu? Kata axsel sambil tersenyumpada ku. Aku tak menyangka dia akan sebaik itu. Akupun mengeluarkan handphonku. Dan diterima dengan hangat oleh nyah. Dia mengklik nomor telpon nya dn mengesevanya.
" Nih udahhhh." Ucapnya kepadaku
"Sana gih masuk.gue kekelas dulu jangan nangis lgi" ucapnya sambil berlalu meninggalkn ku dan nisa yang mematung."Udah yu masuk win" kata nisa sambil membawa lenganku lembut
"Lo hutang cerita loh ya sama gue" sambungnya sambil cengingiran."Hehe... iya iya nanti aku cerita" ucapku
Seseorang memasuki kelasku. Memecahkan obrolanku yang asik dengan nisa. Dia adalah Alvin sang ketua osis. Alvin sangat terkenal bukan hanya karna dia ketua osis tapi karna kepandaianya, pablik speaking nya bagus banget, ganteng udah gausah di tanya, dannn juga Ramahh kesemua orang.
"Assalamualaikum wr. Wb mohon perhatiannya teman temann. Nah dikarnakan kita udah kelas 3. Disini saya selaku perwakilan kelas 3. Mau mengajak semuanya untuk membuat buku almamater" ucapnya di depan kelas dengan sangat berwibawa. Semua orang bersorak mendengarnya.dan taklupa jeritan jeritan wanita yang sukapadanya "Uhhhh ganteng banget yah" ucap nisa. "Ehhh kamu yah nis" tanggapku
" nahhhh oleh karna itu saya meminta buat temen temen semuanya untuk berpartisipasi demi kelancaran acara ini. Ini adalah event terakhir kita. Nah untuk harga bukunya 250k perorang. Nah untuk acaranya pemotretannya nanti kita di agendakan hari minggu sekarang buat kumpul semuanya. Sekalian kita nanti ngadain acara pensi kaya gituh nah buat kalian yang punya bakat mau tampil pensii boleh banget tinggal chat aja ke gue. Trimakasihh atas perhatian nya wassalamualaikum wr. Wb" ucapnya lalu balik meninggalkan kelas kami dengannn wibawanya. Terdengar jeritan para siswi di telingku. Mereka pasti para fens nya Alvin.
Jam istirahat pun datang. Aku dan nisa pergi ke kantin dan membeli makanan yang kami inginkan. Aku membeli mi ayam sedangkan nisa membeli baso dan masing masing membawa minuman yaitu es teh manis.
Setelah itu kami pun mencari tempat duduk yang kosong dan duduk di sana."Ehh nis lo dulu pernah deket kan sama alvin" ucap nisa yang sambil memakan baksonya membuatku tersentak karna ucapan nya. Akupun telah lupa akan hal itu dan nisa membuatku ingat kembali.
"Duluu" ucapku sambil menggulung mi ayamku dan memasukan nya kedalam mulutku.
"Kenapa ga jadian" tanya nya.
Dengan mulut penuh dengan baksoo
"Haha... telen dulu nisaaa" ucapku.
"Itu karna yahhh gue males aja gue pasti makin dibenci sama cewe cewe disini apalagi sama alvinlover" sambungkuuu
" ohhhh" ucap nisa masih menikmati baksonya.
"Lo suka sama axsel?"
Ucap nisa spontan
Ohokkkkkkk aku tebatukkk refleks mendengar ucapan yang di lontarkan nisa. Aku juga sebenernya ga tauu akusuka dia atau tidak cuma bila melihatnya ada sedikit rasa nyaman yang mau membuatku untuk bertahan.
"Engga ko aku cuma mau temenan aja sama dia." Ucapku menutupi kegugupanku.
"Ohhhh kirain lo suka" ucapnya.dan tanpaaku tanggapi karna aku sendiri bungung menjawabnya. Setelah selesai makan kamipun kembali kekelas dan melanjutkan pelajaran yang membosankan.Rintikan hujan berjatuhan membuat bajuku basah. Dan beberapa mata melihatku dengan tatapan nafsu. Aku hanya malas melihatnya. aku barusaja mendapat telpon bawa supirku tak bisa menjemput karna mobilnya di bengkel. Akupun dengan terpaksa menembus hujan dan berjalan ke halte bus depan. Ketika sudah sampai halte aku duduk di bangku sambil berteduh dann memandangi diriku yang sudah basah kuyup.dan sudah pasti bajuku menjadi transparan Dua laki laki menghampiriku dengan tatapan lapar. Aku brigidig ketakutann. "Sendirian aja neng?" Tanya wbang botak disamping kiriku. Yang hanya di balas tatapan malas olehku. "Abang temenin boleh" kata absng yang dikananku sambil tersenyum smark membuatku semakin takut. Mereka mulaii merempetkan duduknya dan mengapitku di tengah tengah mereka. Jalanan sangat sepiii saat ini tak ada seorangpun yang bisa membantuku. Tsngan mereka masing masing memegangi tanganku dannn tangan satunaya lagi mulai mengulus pahaku. Aku semakin ketakutan dan aku menangis.
Buggghhgggg mereka berdua terjatuh di depankuuu ketika ku kebelakang aku melihat axsell yang engos engosan. Kurasa axsel menendang keduanya terlalu keras sampai mereka menjonglok jauh kebelakan. Axselpun menghampiri mereka yang masih terjatuh kemudian di tendanglah mereka mereka ini.
Dan keduanyalun larii ketakutan."Lo ga apa apa?" Tanya axsell.
"Aku takut axsel" ucapku memeluknya dan di balas pelukan hangat oleh nya.
"Lo tenang ajayah kan ada gue gue selalu jagain elu" katanya membuatku tenang
"Lagian kenapa lo diem aja sihh" katanya prustasi dan nelepas pelukan kami
"Aku ga tau bagaimana lawannya axsel" kataku sambil menundukan kepala.
"Yaudah besok kan sabtuu. Kita libur nah nanti kita belajar bela diri bareng gue yah. " katanya
"Seriusan?" Jawabku antusias
"Iya serius " ucapnya
"Makasih axsell" ucapku
"Iyah sama sama" ucapnya sambil tersenyum hangat yang jarang sekali di lakukan nya
"Yuu pulang" lanjutnya
"Sekarang? Ini kan ujann?" Ujarku
"Kamu takut hujan?" Tanyanya dan akupun menggelengkan kepalaku. "Yaudah yu pulng sambil hujan ujanan itu menyenangkan " katanya
Dan memang benar ini sangat menyenangkan aku belari dan menari bersama axsel di tengah gemerciknya air hujann. Layaknya sepasang insan yang sedang menikmati anugrah dari Allah swt.Hay hay readrs aku baru update takut corona hehehe... apa hubungannya yah. Pokonya jangan lupa vote yahhhh.. satu vote itu sangat berarti lohh. Aku liat ko banyak yang cuma baca tanpa vote yah dan perbedaannya jauh banget gituhh :(

KAMU SEDANG MEMBACA
Affair
Novela JuvenilAKU WINDY RECHITA PITRI Wajah cantik dan tubuh bak gitar sepanyol menjadi kelebihanku dan kekayaan yang ku miliki takan pernah habis walau 7 turunan. Dan siapa sangka aku sangat tergila gila pada Axsel Anggara putra wijaya yang membuat hidupku 180°...