vi

3.2K 305 40
                                    

Jin menatap salju yang turun satu persatu lewat jendela cafe miliknya. Hari ini jauh lebih dingin dari hari-hari sebelumnya. Salju juga turun jauh lebih banyak. Jalanan pun terlihat sepi, dan putih, dan dingin. Orang-orang pasti lebih memilih untuk bergelung nyaman di tempat tidur atau mengurung diri di ruangan hangat sambil menyesap secangkir teh atau coklat hangat atau kopi. Jin sudah mulai terbiasa dengan musim dingin di Sud-ést yang memang selalu sedingin dan seputih ini.

Ya, kerajaan mengirim Jin ke Sud-ést. Seminggu penuh Jin dikurung di kamar tidurnya waktu itu sampai kemudian kerajaan memutuskan untuk menerima permintaan Jungkook untuk mengirimnya ke Sud-ést. Yoongi dan Jimin banyak membantunya sejak dia tiba di Sud-ést. Yoongi dan Jimin yang mencarikan tempat paling strategis saat Jin mengatakan dia ingin membuka sebuah cafe. Mereka berdua yang membantu Jin menyiapkan segala keperluan cafenya. Mereka awalnya meminta Jin untuk menjadi koki kerajaan, Yoongi yang menyarankan, tapi Jin menolak. Dia ingin mencoba sesuatu yang lain. Jin ingin memulai hidupnya lagi.

"Hyung, apa yang perlu ku tambahkan agar salad ini terasa lebih enak? Aku sudah membuatnya sesuai petunjuk di buku resepmu tapi rasanya masih berbeda."

Sebuah suara membuyarkan lamunan Jin. Jin berbalik dan tersenyum mendapati lelaki tampan yang menggunakan apron khas milik cafenya itu menghampirinya dengan semangkuk besar salad. "Prìns Taehyung, kau yakin tidak salah memasukkan penyedap rasa dan garam lagi?"

Prìns Taehyung mengerutkan keningnya berusaha mengingat apa kali ini dia tak salah lagi. Lalu kemudian dia menghela nafas. Terakhir kali dia belajar membuat resep-resep milik Jin, dia hampir membuat semua orang keracunan.

"Tidak apa-apa, Prìns. Kau bisa mencoba membuatnya lagi nanti. Sekarang beristirahatlah sebentar," kata Jin. Ditariknya tangan Taehyung untuk duduk di sampingnya. Diulurkannya secangkir coklat hangat yang sudah dia siapkan sejak tadi.

Pangeran tampan itu, adalah pangeran paling muda milik kerajaan Sud-ést. Adik bungsu kesayangan Yoongi yang paling dia lindungi dan yang paling sering menerima sarkasme pangeran berkulit pucat itu. Jin baru mengetahui bahwa Sud-ést tak hanya memiliki satu pangeran saat dia resmi dipindahkan ke sini. Yoongi mengenalkan Taehyung sebagai adik satu-satunya yang paling dia sayangi karena keanehannya pada Jin. Sebab terkadang Taehyung memang begitu. Saat pertama kali Jin bertemu dengannya di istana, sang pangeran muda hanya mengenakan setelan olah raga berwarna hitam dan topi yang dia kenakan terbalik di kepalanya, sedang berbicara pada kucing milik dapur istana kerajaan tentang betapa dia ingin mencoba memasak. Yoongi bilang, Taehyung bisa melakukan apa pun di istana. Tak akan ada yang berani melarang sebab mereka tak ingin melihat si bungsu menangis histeris karena dilarang ini itu. Jin teringat akan Jungkook setiap kali melihat Taehyung yang sama sekali tidak peduli bahwa dia adalah seorang pangeran.

"Apa Jungkook memberi kabar padamu, Prìns?" tanya Jin, tertunduk menatap cangkir tehnya yang sudah hampir dingin.

Taehyung menatap Jin, lalu menggeleng. "Jungkook sedang sangat sibuk mengurus beberapa urusan kerajaan beberapa hari belakangan. Dia bahkan tak menghubungiku dua hari ini."

Jin tersenyum mendengar nada kekesalan yang tersembunyi di kalimat yang Taehyung ucapkan. "Apa kau sudah mulai merasa kesepian saat dia tak menghubungimu?"

Taehyung hanya mengerucutkan bibirnya, tak mau mengakui. Jin adalah saksi bagaimana dua pangeran itu bertemu. Lalu berkenalan, dan berakhir dengan Jungkook yang mengejar-mengejar Taehyung. Mereka bertemu saat Jungkook datang mengurus beberapa urusan kerajaan di sini beberapa bulan lalu. Taehyung yang belakangan setiap hari Sabtu dan Minggu bekerja di cafe milik Jin, menyapa Jungkook dengan terlalu banyak pertanyaan tentang Nordvéstur. Dulu, dia melakukan hal yang sama pada Jin sebab dia penasaran seperti apa bentuk kerajaan terbesar itu. Dia bilang dia ingin mengunjungi Nordvéstur pada Jungkook, lalu Prìns of Nordvéstur yang terkenal dingin itu hanya mengangguk mengiyakan dengan pandangan penuh kekaguman. Lalu kemudian Jungkook mendatangi Jin dan berkata,

NordvésturTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang