HURT

718 65 9
                                    

Pagi hari yang indah, langitnya juga bagus. Biru dihiasi buntalan awan2 putih. Tapi saat aku turun untuk sarapan, justru aku mendapati berita tidak mengenakam di televisi.

Foto kiss mesra Iqbaal dengan teman gimmicknya beredar. Bukan hanya satu, tapi lebih.

Difoto itu terlihat Iqbaal sedang tidur dipangkuan Jani sambil dielus rambutnya. Foto kedua, tampak Iqbaal sedang menggenggam tangan Jani disebuah cafe di new york, dan satunya lagi foto ciuman mesra mereka yang aku yakin itu bukan adegan di film mereka. Karena aku sudah menonton filmnya saat galprem, disitu tak ada adegan ciuman diatas motor dibukit malam hari pula.

Difilm itu memang ada adegan kissing, tapi hanya adegan di saat mereka sedang melangsungkan pernikahan.

Perutku yang tadinya keronconganalah mendadak kenyang karena menelan kenyataan pahit. Mengapa Iqbaal nggak jujur? Kenapa dia tak pernah cerita soal ini?

Yang aku lakukan sekarang, aku segera mengambil ponsel. Bukan untuk menelpon Iqbaal, tapi Ziya. Walau saat kunci layar handphone terbuka. Ada 10missed calls dari Iqbaal dan 30chat darinya, aku abaikan dulu. Aku mau bicara dengan Ziya.

Kalau ngga salah, dia ada janji sama Leon hari ini. Tapi maaf, kayaknya aku akan gabung dulu sama mereka,mengganggu masa2 kasmaran mereka dulu untuk sementara.

..
..

Sekarang, dihadapanku sudah ada Leon dan Ziya. Bukan di cafe atau taman, melainkan di kamar. Ya, dikamar apartemen Leon. Mereka masih menenangkanku yang masih menangis setelah mengeluarkan semua unek2ku. Aku jadi harus terpakasa jujur, bahwa aku dan Iqbaal selama ini ada hubungan.

Ziya: "aku juga ngga tahu Sha, foto yang beredar itu murni bukan sepengetahuanku."
Sasha: "berarti dia memang ada hubungan spesial dengan Jani tanpa sepengetahuanku. Kamu tim managemennya Ziya, berarti mereka jalan berdua diluar kebutuhan kerjaan"
Ziya: "mungkin mereka sedang jalan biasa aja. Mungkin sumpek setelah syuting dan mereka makan berdua buat hilangin penat"
Sasha: "dengan cara ciuman? Pegangan tangan? Hiks2. Apa kamu akan terima jika aku dan Leon genggam2an sampai ciuman?"
Leon: "Sha! Jangan bawa2 gue donk"
Sasha: "sorry, gue terlalu emosi. Intinya dia selingkuh hiks2."

Ziya langsung memelukku, semua jawaban Ziya sudah jelas. Iqbaal benar2 seperti itu. Aku ngga bisa percaya lagi sama dia, mungkin selama dia kuliah disana, dia juga sekinguh dengan bule. Aku bodoh, bodoh sekali.

.
.

Iqbaal POV
.
.
Sungguh ini diluar dugaanku, semua fotoku dengan Jani tersebar. Saat itu, aku memang menaruh rasa pada Jani. Tapi itu semata - mata karena terbawa chemistry di film. Aku memang salah, tapi itu dulu. Sekarang yang benar2 ku fikirkan adalah Sasha, yang ada dihatiku juga cuma Sasha.

Tapi, berkali2 aku telepon Sasha, sama sekali tak ada jawaban darinya. Aku sudah jelaskan lewat chat, tapi tak kunjung dia baca.

Ada satu balasan dia,hanya satu kalimat.

"Kita putus"

Dia benar2 tak mau mendengarkan penjelasanku dulu. Semudah itu dia memutuskan sepihak, aku kecewa padanya.

Aku dengar dari Leon dan Ziya, Sasha datang pada mereka. Dia menangis dan kecewa. Leon juga ikut memarahiku, dan menumpahkan semua isi hati Sasha. Ziya tidak banyak bicara, karena dia sudah tahu saat aku curhat dulu ketika project film itu berlangsung. Aku nggak tahu siapa yang menyebar foto itu, Ziya juga menanyakan itu. Kenapa ada foto itu? Apa aku tidak sadar ada yang mengikutiku?

Jawabanya, TIDAK.

Waktu itu aku sedang jalan dengan Jani sekalian mencari makan malam. Awalnya kita membahas tentang film, lama - lama, aku malah hanyut pada pesona Jani. Dan terjadilah kesalahan fatal yang membuat Sasha sakit hati.

PACAR KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang