III🔞

30.1K 1K 137
                                    

Davin melengkungkan punggungnya saat James mulai mendorong p*nisnya masuk.

James berhenti sejenak sembari mencium dan melumat bibir Davin saat Davin terlihat kesakitan.

"Mmmhh" Davin membalas lumatan James, lalu melingkarkan tangannya di leher James.

Dirasa sudah cukup tenang, James kembali menggerakkan pinggulnya. Ia melakukannya dengan perlahan.

"A-ahhh hahhh mmmnn" desah Davin.

James mempercepat temponya.

"Aku keluar!!" Teriak Davin sembari mengocok brutal p*nisnya sendiri.

/Crot/
James dan Davin keluar bersamaan.

. . .

James ambruk di atas tubuh Davin, keringat dingin bercucuran.

"Hahh hahhh" Davin mengatur nafasnya.

"Aku ingin sepuluh ronde"

/Plak/
Davin menampar kecil pipi James.

"Mulutmu itu seenaknya saja kalau bicara"

James meringis sembari mengelus pipinya yang terasa panas. "Sakit sayang.."

"Bodoamat" Davin beranjak meninggalkan James. Ia mandi sebentar, lalu berganti pakaian. James melakukan hal yang sama.

"Kau tunggu di sofa, aku akan mengganti sprei nya" James mulai melepaskan sprei yang sudah basah karena ulahnya dan Davin.

Davin membaringkan tubuhnya di sofa. Ia tidur.

James mengganjal kepala Davin menggunakan bantal, lalu menyelimutinya dengan selimut. "Aku mencintaimu". James mengecup kening Davin.
. . .

James menggendong tubuh Davin, memindahkannya di kasur.

"Selamat malam" James memeluk tubuh Davin sembari memejamkan matanya. Mereka berdua tidur dengan posisi berpelukan satu sama lain.

. . .

Paginya...

"Aku memberikan waktu cuti selama satu minggu untuk para pegawai kantor."

"Oh? Kenapa?"

"Mereka semua menyelesaikan semua pekerjaan dengan sangat baik dalam waktu yang singkat. Cuti itu untuk hadiah." James menatap mata Davin yang terbaring di sebelahnya.

"Kau cuti, aku bekerja"

"Tapi kan pekerjaanmu tidak separah pekerjaanku. Kau pulang lebih awal daripada aku."

"Itu karena aku memimpin perusahaan papa dengan baik. Pegawaiku selalu mengerjakan tugasnya dengan sangat baik dan cepat. Makannya pulang cepat juga" Davin menaik turunkan alisnya.

"Iya iya, kau pemimpin yang hebat"

"Kau jauh lebih hebat"

"Hmm?"

"Apa?"

"Tidak" James mengusap wajahnya yang masih sedikit mengantuk. Ia selalu joging setiap pagi sebelum berangkat ke kantor, mumpung cuti, ia ingin menambah waktu jogingnya menjadi 45menit.

"Mandi sana, mau joging kan?" Cetus Davin.

"Calon suamiku memang mengerti aku dengan baik"

"Hmm"

"Ayo ikut"

"Tidak mau, bagian bawahku masih sakit karena ulahmu"

"Hehe, maaf" James terkekeh sembari mengambil handuk.

GUY ON GAY (SxS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang