IV

14.4K 764 144
                                    

"mmh.. saya perlu mengobrol dengan suami pasien"

"Saya dok" James mengangkat tangannya.

"Ah, lebih baik kau menjaga Davin dulu. Biar aku yang menggantikan posisimu" David menawarkan dirinya.

"Ini hanya sebentar. James titip Davin"

"Iya sayang, kau segera temui dokter Robert" perintah ibu James.

"Baik mom" James berlari kecil menuju ruang tamu untuk menemui dokter Robert.

"Aku ke kamar mandi dulu" David meminta izin, lalu pergi.

. . .

Di ruang tamu...

"Saya hanya ingin mengatakan kalau anda harus menjaga suami anda dengan ekstra. Berikan dia makanan yang sehat terutama bayam. Jangan biarkan suami anda stres atau kelelahan. Itu yang utama"

"Baik dok" James mengangguk tanda mengerti.

"Kalau begitu saya pamit pulang" dokter Robert berdiri dari posisi duduknya.

"Saya antar. Sebelumnya terimakasih banyak dok"

"Sama sama. Saya ucapkan selamat"

James dan dokter Robert berjabat tangan.

. . .

Di kamar James dan Davin...

Davin terus merengek seperti bayi.

"Maa, aku seorang Top.. bukan Bottom" Davin menggoyang goyangkan tangan ibunya.

"Sayang, kamu istimewa. Tidak peduli kamu Top ataupun Bottom, yang terpenting adalah.. mama dan papa akan mempunyai cucu" Ibu Davin tersenyum sembari mengelus kepala Davin.

James datang, ia berjalan mendekati Davin. "Kenapa ma?"

"Ini loh, calon suamimu merengek karena malu kalau hamil"

James terkekeh. "Sekarang terbukti, siapa yang bottom.. siapa yang top"

"Maaaa" Davin merengek lagi. Ia masih ingin mempertahankan kodratnya sebagai seorang top.

"Sepertinya sebentar lagi ada pesta" Ibu James tersenyum.

"Pesta apa mom?" Tanya James tidak mengerti

"Pesta pernikahan lah" June memukul kecil kepala James. Ia gemas sendiri.

"Sakit Hyung" James menggosok gosok kepalanya.

"Jadi, kapan kalian mau menikah?" Ibu James menatap mata Davin, lalu beralih ke James.

"Minggu ini? Lebih cepat lebih baik" Ayah James angkat bicara.

"Bagaimana? Kalian berdua setuju?" Tanya Ayah Davin kepada Davin dan James.

"James sih setuju saja, tidak tau kalau Davin"

Davin mengangguk. "Setuju pa"

"Baiklah, kamu fokus saja dengan kandunganmu dan tidak perlu memikirkan hal ini. Serahkan semua pada kita semua" Ibu Davin menaik turunkan alisnya sembari menatap mata Davin.

Davin terkekeh sambil menganggukkan kepalanya. "Iya ma"

James megelus perut Davin. "Anakku"

"Geli" Davin menutupi perutnya menggunakan bantal.

Semua orang disana tertawa melihat kelakuan Davin yang seperti anak kecil.

"Mommy sama Daddy mandi dulu ya" ibu James meminta izin.

"Iya mom" James mempersilahkan.

Ibu Davin beranjak dari ranjang. "Mama dan papa juga ah.. ayo pa"

GUY ON GAY (SxS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang