04

3K 214 29
                                    

Hohoho...
Itung" buat nebus maljum yang terlewat update ya..

Ohh...
Sebelum pada kecewa..
Ff ini ga terlalu panjang kayak ff ifa yang lain, jadi sebelum di protes ifa bilangin dulu..
Itulah kenapa.. Ifa up ff ini tiap maljum aja.. 🤣🤣

Selamat membaca dan maaf jika ada typo..
Ga sempet revisi. ✌🏻✌🏻



































Perth berdiri di depan cermin besar di kamar Saint, ia sedikit miris melihat tubuhnya yang di penuhi dengan sisa pergumulan panasnya dengan Saint semalam.
Dia bahkan bisa melihat bekas merak ke unguan itu berada di pangkal pahanya.
Karena Perth tak memakai apapun di tubuhnya, dan si pelaku dengan santainya masih berbaring di atas ranjangnya yang kusut dan berantakan.


Ini hari wekkend dan semalam Saint benar-benar tak melepaskannya, mereka melakukanya sampai pukul 2 pagi, barulah Saint benar-benar melepaskan Perth.
Perth tak mengerti dari mana Saint mendapatkan stamina sekuat itu, yang jelas sekarang tubuhnya terasa remuk dan juga perutnya sudah berdemo ingin segera di isi.
Mereka melewatkan sarapan pagi ini, karena ini sudah hampir jam 11 siang.

Perth segera masuk ke dalam kamar mandi, setelahnya ia berencana ingin mengissi perutnya yang kosong dan sudah berbunyi beberapa kali.
Saat dia tengah menikmati ke sendiriannya berndam di bathup tiba-tiba saja pintu kamar mandi di buka dengan kasar, membuat Perth terkejut.

"Hei Shiaa..!!"  umpat Perth, dia mendongak menemukan Saint yang masih dengan wajah kusutnya.

"Kau mengagetkanku!!"

"Oh maaf!! Ku pikir tidak ada orang." ujar Saint dengan santainya.

Perth yang awalnya hanya melihat ke wajah Saint kini dia tanpa sengaja melihat bagian bawah tubuh Saint.
Matanya membola dan kembali mengumpat.

"Shiaa!!"

Saint yang sudah berdiri di bawah shower menoleh ke arah Perth dengan malas.

"Apa lagi? Aku hanya akan mandi!! Jadi diamlah.." setelah mengatakan itu, Saint tersenyum karena menyadari apa yang di lihat Perth.

"Owh.. Apa kau sungguh terpesona dengannya?! Kalau kau mauu.. Kau bisa.."

"Diamlah ai saatt..!! Kau sudah hampir membuatku mati semalam."

"Haha.. Itu tidak mungkin!! Kau terlihat menikmatinya semalam."

"Diam!!"

"Okay!!"

Pada akhirnya mereka sama-sama diam.
Perth sesekali melirik ke arah Saint, dia baru sadar jika Saint terlihat sangat sexi dan tak ada satu bulu pun yang tumbuh di sana.
Guyuran dari air di atasnya membuat Saint semakin sexi di mata Perth.
Saint sadar jika Perth sedang memperhatikannya, tapi dia membiarkan Perth dengan fantasinya sendiri.

Perth menelan ludahnya sendiri, melihat Saint menyabuni tubuhnya sendiri. Entah kenapa sekarang dia lebih tertarik melihat orang di depannya dari pada membersihkan dirinya sendiri.

Love Contrack "SONPIN" Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang