Langit hitam dengan taburan benda di luar angkasa sana membuat perempuan pemilik marga Park tersadar akan hari yang semakin malam. Begitu sibuk dirinya karena aktivitas kantor yang tidak seperti biasanya. Saking sibuknya, ia lupa bahwa ponselnya harus diservis karena tidak dapat terhubung ke jaringan. Ia melangkahkan kakinya keluar dari gedung puluhan lantai itu. Baru saja turun dari tangga terakhir, sebuah mobil berhenti tepat di depannya.
Di dalam mobil terlihat siluet seorang pengemudi pria. Kaca mobil turun perlahan, pria di dalam mobil itu menatap intens perempuan di luar.
"Rose, masuk,"
Rose terkejut karena nada bicara suaminya yang terkesan dingin. Pintu mobil dibuka dan Rose duduk di samping Taehyung.
"Kamu harus menjelaskan sesuatu padaku Rose."
Taehyung menyalakan mesin, dengan cepat mobil melesat pergi. Rose menatap Taehyung bingung dan cemas.
"Apa maksudmu Taehyung-ssi? Apa yang ingin kamu ketahui?"
Taehyung meneguk salivanya kasar, "apa kamu sedang pura-pura tidak tahu? Sibuk sekali ya, hingga tidak bisa membalas pesan dan panggilan dariku."
Rose masih menatap Taehyung, "ah iya aku lupa memberi tahu. Ponselku ada gangguan sinyal, seharusnya aku segera memperbaikinya." Rose merasa bersalah karena sikapnya, "maaf."
Taehyung tersenyum menahan tawa. "Rose, mengapa nada bicaramu begitu? Aku tidak sedang memarahimu."
Satu tangan Taehyung menggenggam tangan perempuan di sampingnya.
"Karena aku merindukanmu, pikiranku jadi tidak fokus Rose. Beri aku kabar agar aku tenang."
Rose tersenyum, ia mengangguk paham, "baiklah."
Hampir tengah malam namun Rose dan Taehyung masih berkutat pada pekerjaan kantor. Baik Taehyung dan Rose ini merupakan rutinitas bila sedang mengerjakan suatu projek. Rose terlihat duduk di lantai beralas karpet, ia dengan teliti mengetik sesuatu di notebooknya. Di sisi lain, Kim Taehyung tengah menganalisa grafik di layar komputernya di dalam ruang kerjanya, pintunya ia biarkan terbuka.
Tepat di tengah malam, keduanya baru selesai dari pekerjaan masing-masing. Di waktu bersamaan mereka melakukan peregangan. Taehyung mematikan layar komputer dan beranjak untuk keluar ruangan. Rose menutup layar notebook dan meraihnya dalam pangkuan. Ia berdiri hendak menuju ke kamar tidur.
Taehyung menghentikan langkahnya ketika berpapasan dengan Rose, begitu pula dengan perempuan bermarga Park itu. Kedua mata mereka saling menatap sejenak. Bukan ke kamar tidur, Taehyung berjalan menghampiri Rose.
"Kamu baik-baik saja Rose?"
"Iya, aku baik-baik saja."
Taehyung menatap lembut, ia menarik kedua sudut bibirnya. Tangannya terangkat mengusap rambut Rose yang terurai. Rose mendekat, ia menyandarkan tubuhnya. Taehyung mengecup kepala Rose perlahan. Sebuah perasaan tidak terdefinisi tengah dirasakan oleh keduanya.
"Apapun yang terjadi. Apapun yang telah kamu lakukan. Apapun yang akan kamu lakukan. Aku akan selalu mencintaimu, Rose."
"Terima kasih Taehyung-ssi, aku akan selalu menjadi lebih baik, aku ingin pantas berada disisimu."
Taehyung menggeleng, "dengan hadirmu pun sudah cukup. How did guy like me end up with a princess like you?"
Lagi lagi Rose merasakan jantungnya berdegup kencang. Ia tersenyum menengadah menatap Taehyung, memamerkan deretan gigi bagian depannya yang rapih.
Taehyung mendekat, mengecup kening istrinya dengan lembut. "I love you,"
"I love you too."
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ Linger || Kim Taehyung ' Roseanne Park
Fanfiction[Completed] Tentang alasan Taehyung yang tidak sepenuhnya berkomitmen terhadap pernikahannya, juga kepada Rose yang masih bimbang terhadap perasaan sesungguhnya. Apakah adanya perasaan saling mencintai selalu dapat membuat kebersamaan menjadi erat? ...