Perusahaan yang digadang menjadi ‘Big 3’ industri Korea salah satunya Juran Group nampak sangat sibuk. Kembalinya pemimpin perusahaan membuat bahagia, namun setumpuk pekerjaan menjadi hal yang membebankan.
Di lorong menuju elevator terlihat dua orang yang membuntuti lelaki yang tengah memainkan ponselnya.
“Mr. Kim, laporan dari Radar Mart mereka ingin umpan balik karena mereka sudah menerima penundaan meeting,” Mr. Kang memperlihatkan notebook berisi suatu pesan kepada atasannya.
Mr. Kang terlihat gusar, sementara itu sang CEO berjalan santai memasuki elevator. Perempuan yang tengah menggenggam berkas di sampingnya menekan nomor lantai yang akan mereka tuju.
“Sampaikan pesan berisi ucapan terima kasih kepada mereka,” lelaki yang disapa Mr. Kim itu nampak tengah mengirimkan pesan singkat kepada seseorang di kontaknya.
“Syukurlah kau sudah pulang ke apartemen, Rose,” di lubuk hatinya Kim Taehyung kini merasa lega karena kesembuhan Rose—sang istri.
Merasa bukan itu jawaban yang ingin ia dengar, Mr. Kang meneguk salivanya kasar.
“Permisi Mr. Kim... umpan balik yang mereka inginkan tidak hanya itu, mereka...”
“Lanjutkan ucapanmu Mr. Kang,” Taehyung memasukkan ponselnya ke bagian dalam jasnya, sesekali ia menoleh ke arah sang General Management perusahaan itu.
Mr. Kang semakin gusar saat diberi tatapan oleh Taehyung, “mereka ingin menjadi kandidat rekomendasi partner Juran Group,”
Taehyung memasukkan kedua tangan ke saku celananya. Ia memutar beberapa derajat tubuhnya untuk menyesuaikan dengan lawan bicaranya.
“Tentu... mereka boleh menjadi kandidat bila telah memenuhi kriteria, bukankah itu persyaratannya?” Taehyung memiringkan kepalanya, ia tersenyum simpul sembari membalikkan tubuhnya dan ke luar dari elevator yang telah terbuka.
Ketiga orang itu berjalan menuju ke sebuah lokasi. Terlihat Mr. Kang yang masih berkutat dengan pemikirannya, sedangkan perempuan di sampingnya mencoba menyesuaikan langkah kaki orang di depannya yang semakin cepat.
“Ada apa Mr. Kang? Nampaknya sesuatu tengah mengganggumu,” Taehyung menghentikkan langkahnya, begitu juga dengan dua orang di belakangnya.
“Bila mereka memaksa, coret saja dari daftar jadwal meeting. Sekretaris Jung lakukanlah,”
“Baik Mr. Kim,” jawab Sekretaris Jung, ia membuka sebuah halaman di dalam berkas, Dengan cermat ia cepat menemukan sebuah nama kantor yang telah disebutkan.
Sekretaris Jung akan mulai menorehkan tinta namun tangannya dicegat oleh Mr. Kang. “Radar Mart sudah menjadi partner dari dua perusahaan Big 3 Mr. Kim, hanya perusahaan kita yang belum,”
“Mengapa anda menjadi sentimental Mr. Kang, tidak seperti sikapmu yang biasa,”
Mr. Kang menunduk sesaat, “Maaf Mr. Kim, itu adalah kantor dimana istri saya bekerja, saya merasa ingin membantunya,”
“Saya tidak masalah bila mereka menjadi partner kita jika mereka telah sesuai, saya harap anda bisa memihak secara objektif. Sampaikan pada pihak kantor Radar Mart dengan apa adanya,” jelas Taehyung, ia lekas berjalan pergi.
“Baik Mr. Kim,” ucap Mr. Kang paham.
Taehyung berjalan menatap ke depan, setelah sampai ke tempat yang dituju ia mengedarkan pandangannya. Terlihat staff dan karyawan di ruangan yang luas itu tengah sibuk dengan tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ Linger || Kim Taehyung ' Roseanne Park
Fiksi Penggemar[Completed] Tentang alasan Taehyung yang tidak sepenuhnya berkomitmen terhadap pernikahannya, juga kepada Rose yang masih bimbang terhadap perasaan sesungguhnya. Apakah adanya perasaan saling mencintai selalu dapat membuat kebersamaan menjadi erat? ...