Bolos

25 1 0
                                    


Kini Yura telah berada di depan kelas melihat lalu lalang nya orang. Menunggu bel masuk. Bersama Riri yang asyik memainkan ponselnya.

Tanpa sengaja Yura melihat Dirgan memasuki kelasnya. Secepat kilat Yura langsung mengejar dan berhasil memanggilnya.

"DIRGAN!" Teriak Yura.

Mendengar namanya di panggil Dirgan melihat Yura telah memanggilnya.

"Kenapa??"

"Lo kemarin belom jawab pertanyaan gw" teriak Yura kesal.

"Makasih udah bantuin gw kemarin.. tapi sebenarnya Jaka baik kok sama gw" jelas Dirgan.

Whatt?? Memangnya dia nanya??.

"Dia ngancem gitu, Lo bilang baik??"

"Udahlah gausah di bahas" Tegas Dirgan dan langsung memasuki kelasnya.

Emang dasar batu. Kenapa sihh gw harus suka sama cowo dingin gini??.

***

Setelah melakukan pembelajaran yang sama sekali tidak masuk dalam otaknya. Perutnya terasa sangat lapar. Segera ia mengajak Riri untuk ke kantin.

Saat di kantin Riri malah pergi ke toilet. Membuat Yura harus sendiri makan dengan bakso.

Akhirnya perut mulai kenyang. Dirasa kursi di sebelah nya tergeser seperti ada orang yang sedang duduk.

Ahh. Itu Riri.

"Riri Lo lama bang-" Teriak Yura yang langsung terhenti ketika melihat cowo bertopi hitam di pinggir nya.

"Dirgan??" Sontak Yura.

"Biasa aja kali mukanya" ucap Dirgan santay.

"Ngapain Lo di sini?? Tumben" sesekali Yura menyerup minumannya.

"Bolos yuk??"

What?? Apa apaan ini? Seorang Dirgan Magantra mengajak nya bolos. Sungguh tidak masuk dalam logikanya.

Seketika Yura tersedak mendengar tutur dari lelaki tampan di sampingnya ini.

"Uhukk.. serius??"

Tanpa ba bi bu lagi Dirgan benar benar menarik Yura ke parkiran. Membuat sontak jantung Yura serasa mau copot.

***

Kini mereka berada di Danau yang begitu teramat sepi. Terdapat keheningan menyelimuti mereka.

"Gan Lo ngapain sih ngajak gw kesini?? Gak jelas banget?" Ketus Yura. Sambil sesekali melihat danau di hadapannya

"Gw mau ngomong sesuatu"

"Apa?" Dongak Yura.

"Temen gw suka sama Lo"

What?? Atas hak apa dia bilang begitu.

"Teruss?"

"Gw mau Lo jadi pacar dia!"

Gak ada hujan ga ada setan. Apa apaan ini. Hati Yura serasa sesak mendengar tutur dari cowok polos ini.

"Mksdnya?"

"Jadi gi-"

"Oke oke. Jadi maksud Lo. Lo nyuruh gw kesini buat ketemu sama temen Lo itu. Mana sini mana temen Lo" teriak Yura emosi.

"Kenapa Lo emosi gitu?"

What? Jelas lah Yura emosi. Seperti apa saja dia di serahkan kepada orang lain. Emang dia boneka bisa di lempar sana lempar sini.

"Jelas lah gw emosi"

"Bukan nya cewek modelan kaya Lo mau sama Jaka.."

Yura terkaget mendengar nama Jaka. What?? Yang di maksud dia Jaka??. Walaupun Jaka itu cowok tertampan di sekolah. Jelas Lo Dirgan yang ganteng melebihi siapun. Camkan itu.

"Apa? Jaka? Gw gak suka. Dan gw bukan cewek yang di maksud Lo barusan. Enak aja Lo" Emosi Yura.

"Gw suka sama Lo Dirgan"

Ingin rasanya Yura mengatakan hal itu. Tapi di pikir pikir. Siapa dia? Bahkan dekat saja tidak. Ini saja kebetulan dia mengajaknya bolos.

"Yaudah kalau gamau" ketus Dirgan.

Canggung menyelimuti mereka. Yura hanya bisa menatap danau di hadapannya dengan raut kesal. Sedangkan Dirgan asyik memainkan ponselnya.

"Gw suka sama Lo Dirgan" Tutur Yura pelan. Tapi dapat terdengar oleh Dirgan dan segera menengok kaget.

"Ha? Apa?"

"Eng.. enggak"

YoUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang