Chapter 7🐰

2.7K 254 7
                                    

Diary Depresiku

Pagi ini Yoongi bangun lebih pagi dari biasanya, Yoongi memutuskan untuk bersekolah. Padahal kondisinya masih belum memungkinkan untuk bersekolah. Memang dasar! Yoongi si keras kepala!

Yoongi memasukkan buku dan tak lupa obat obatan yang dia konsumsi. Jaga jaga jika penyakitnya kambuh.

Yoongi jalan menuruni anak tangga dengan lemas. Saat melewati ruang makan Taehyung menghampiri Yoongi.

"Eoh hyung! Kau pucat sekali. Kenapa ingin berangkat sekolah?! Sebaiknya kau kembali kekamar dan beristirahat" titah Taehyung

"Ak-", belum sempat Yoongi berbicara. Tetapi sudah dipotong oleh Seokjin

"Sudah biarkan saja dia Tae! Sekarang kau kesini dan cepat makan makananmu!!" ucap Seokjin dengan berteriak.

"Tapi apa hyung tak liat kondisi Yoongi hyung sekarang?!" ucap Tae kesal dengan kelakuan hyung tertuanya itu.

"Cepat makan Min Taehyung!", jika sudah begini Taehyung tak berani membantah Seokjin

"Hyu-",Yoongi berjalan meninggalkan Taehyung. Alhasil Taehyung kembali kemeja makan dan memakan makanannya.

"Aku selesai" ucap salah satu diantara mereka

"Wae? Makananmu belum habis Jim. Cepat habis dulu" ucap Seokjin.

"Aku ada piket sekarang hyung. Jadi aku akan berangkat duluan. Byeee. Tae aku berangkat duluan ya. Byee!!!" ucap Jimin sambil berjalan keluar rumah.

Jimin POV

Seokjin hyung sudah keterlaluan. Apa dia tak kasihan dengan Yoongi hyung. Apa dia tak melihat jika Yoongi hyung sakit?!

Aku memutuskan untuk selesai makan terlebih dulu, dengan alasan ada piket kelas. Maafkan aku telah berbohong hyung.

Aku akan mengikuti Yoongi hyung sampai kehalte bus dan memastikan dia tidak kenapa napa saat sampai kesekolah.

Hyung maafkan aku yang selama ini pura pura membencimu. Aku janji mulai sekarang aku tidak akan pura pura membencimu lagi. Maafkan aku hyung.

Setelah aku pastikan Yoongi hyung masuk kebus dengan baik. Aku memutuskan untuk berangkat kesekolah.

Skip sampai sekolah

Saat sampai sekolah tenyata masih sepi. Hanya ada beberapa siswa yang mungkin bisa dihitung dengan jari yang datang. Apa ini terlalu pagi untuk datang kesekolah? Aku bergegas untuk kekelas. Tapi saat didepan kelas Yoongi hyung. Aku tak sengaja melihat Yoongi hyung sedang meminum obat yang kemarin dibawakan oleh Jungkook.

Aku masih penasaran, sebenarnya apa yang terjadi dengan Yoongi hyung hingga harus bergantung pada beberapa obat di tangannya itu?

Akhirnya aku memutuskan untuk masuk menemui Yoongi hyung dan bertanya. Sebenarnya aku takut, tapi aku terlalu penasaran jadi aku masuk saja.

"H-hy-hyung.."

Aku melihat Yoongi hyung kaget dan segera memasukkan beberapa obat obatan itu kedalam tasnya.

"Wae?" ucapnya datar

"Maafkan aku" ucapku lirih

"Untuk?"

"Maaf karena sikapku selama ini. Jujur saja aku hanya pura pura membencimu hyung. Hikss. Maafkan akuu karena aku slalu membuatmu sakit hati dengan kata kataku.. Hikss.." ucapku sambil menangis. Aku tak sanggup lagi menahan air mata yang sudah membendung dimata sipitku.

"Hikss... Maafkan aku Hyungg.. Aku berjanji tak akan pura pura membencimu lagi hikss.. Hikss..." lanjut ku

Aku melihat Yoongi hyung berdiri. Aku takut jika Yoongi hyung pergi meninggalkanku sendiri. Tapi ternyata dugaan ku salah, dia berjalan ke arah ku dan memelukku erat. Aku rindu ini! Rindu pelukan hanya Yoongi hyung.

"Aku tak pernah marah kepadamu Jim. Hanya saja aku kecewa. Tapi tak apa. Terimakasih karena mau percaya kepadaku" ucap Yoongi hyung sambil menepuk pelan punggungku.

"Gomawo hyung" ucapku dan aku eratkan pelukannya.

"Sudah. Malu jika ada yang lihat kita berpelukan seperti ini. Nanti dikira kita homo" ucap Yoongi hyung.

Setelah itu aku melepaskan pelukanku. Sebenarnya aku masih rindu. Tapi aku mengerti jika ini masih disekolah.

Yoongi hyung menyuruhku untuk segera kembali ke kelas sebelum banyak orang yang datang. Alhasil aku pergi ke kelas ku.

Jimin POV end.

Yoongi POV

Saat sampai sekolahan aku langsung ke kelas. Sesampainya dikelas, kelas masih sepi dan tak ada siapa pun, jadi aku memutuskan untuk segera mengambil obat obatanku yang slalu aku bawa dan langsung meminumnya. Yaa... Semenjak aku mempunyai penyakit sialan itu aku terus bergantung pada obat obatan ini. Sungguh aku sangat membenci obat obatan seperti ini..

Saat hendak meminum obat yang ketiga tiba tiba ada suara seseorang memanggilku, dan aku tau siapa dia

"H-hy-hyung.."

Aku tersentak saat melihat Jimin berdiri didepan pintu kelasku. Sesegera mungkin aku menyembunyikan obat obatan itu. Aku tak ingin membuat Jimin khawatir. Oh tunggu!! Apakah dia khawatir jika mengetahui keadaanku yang sebenarnya? Dan kenapa dia datang kekelasku?

"Wae?" ucapku datar

"Maafkan aku" ucap Jimin terdengar lirih

"Untuk?"

"Maaf karena sikapku selama ini. Jujur saja aku hanya pura pura membencimu hyung. Hikss. Maafkan akuu karena aku slalu membuatmu sakit hati dengan kata kataku.. Hikss.." ucapnya sambil menangis. Sebenarnya aku tak tega melihatnya Jimin menangis seperti ini

"Hikss... Maafkan aku Hyungg.. Aku berjanji tak akan pura pura membencimu lagi hikss.. Hikss..." lanjutnya

Ada apa dengan Jimin-batinku

Aku berjalan mendekat kearah Jimin dan langsung memeluknya. Rindu? Jelas aku sangat merindukan dongssaeng ku.

"Aku tak pernah marah kepadamu Jim. Hanya saja aku kecewa. Tapi tak apa. Terimakasih karena mau percaya kepadaku" ucapku sambil menepuk pelan punggung Jimin

"Gomawo hyung" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya

"Sudah. Malu jika ada yang lihat kita berpelukan seperti ini. Nanti dikira kita homo" ucapku

Setelah itu aku melepaskan pelukannya dan menyuruh Jimin agar kembali ke kelas nya.











Yeayyyyyy chap 7 finalyyyy💥

Gimana? Masih seru nggak?

Apa banyak yang kurang?

Masih nungguin nggak kalian?

Yang masih nungguin terimakasih ya🤗
Jangan lupa untuk voment ceritaku😂

Ppai🐰

Diary Depresiku | Myg✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang