Chapter 3

15 2 0
                                    

3 Tahun sudah, aku harus segera mengunjungi cafee Rabbit milik pamanku Yesung.  Tidak hanya itu tujuanku ke sana. Tapi, aku merindukan coffee dan seseorang di sana. Ini masih jam 7 itu artinya cafe belum buka, aku mengayuh sepedaku sampai di depan cafe, ku lihat sudah ada orang di dalam sana. Tapi, bukan pengunjung melainkan pegawai yang sedang membersihkan ruangan dan lainnya.

“Selamat pagi.” Sapaku pada seorang pria berlesung pipi yaitu Xiumin sunbae.

“Uh, pagi Yessi-a. Kapan kau datang dari Paris? Waah kau semakin cantik saja.” Puji Xiumin Sunbae di tambah senyuman manisnya.

Aku tersenyum “Terima kasih atas pujiannya Sunbae. Tapi, dari dulu aku sudah cantik kan? Hehehe. Aku datang kemarin sore, oia Paman Yesung sudah datang belum?”

“Belum, tadi aku sudah membersihkan ruangannya.” Jawab Xiumin Sunbae sambil terus mengelap meja-meja.

“Begitu ya, hmmm kalau begitu aku ke atas ya.”

-@@@-
3 Tahun, bukan waktu yang singkat bagiku, setiap harinya aku selalu berharap dia datang lalu menikmati kopi bersama. Tuhan, aku sangat merindukannya, setiap hari perasaan itu terus tumbuh dan berkembang. Kalau dia adalah takdirku, pertemukan aku dengannya lagi dan izinkan ku utarakan isi hatiku.

Jaemin tersenyum saat masuk ke cafee, “Selamat pagi Hyung.” Sapanya pada Xiumin

“Selamat Pagi Nana, oia tadi...”

“ Tadi apa?”

“Uh, Ti-tidak, tidak ada apa-apa. Aku kebelakang dulu ya.” Xiumin masuk ke dalam.

Aku terkejut saat melihat secangkir coffe dengan gambar hati dan wajahku di dalamnya. Aku bingung, siapa yang melakukan ini? Ah mungkin, ini pekerjaan Xiumin Hyung agar aku semangat bekerja.

“Hyung, terima kasih kopinya.” Ucapku sambil menyeruputnya.

Xiumin Hyung menoleh, dia terlihat bingung dengan senyuman tipis yang terlihat ragu. Aku mulai aktifitasku dengan semangat, dan aku tidak ingin lagi mendapat surat peringatan. Aku nyaman bekerja di sini, semua rekan-rekanku baik, yah... Walaupun aku lulusan sarjana tidak masalah bekerja sebagai barista pembuat kopi, minuman yang sangat ku suka.

Cling!

“Annyeonghaseyo,” sapa Jaemin pada pengunjung yang baru saja datang. Mereka adalah sekumpulan siswi SMA.

“KYAAAA Pelayan kopinya sangat tampan!” ucap seorang gadis berpakaian seragam SMA bersama beberapa temannya.

Jaemin tersenyum “Kalian ingin pesan apa?”

“KYAAAA suaranya juga sangat indah!” teriak histeris temannya yang lain. 

“Oppa, aku pesan 3 mokacino dan 2 espreso.” Ucap salah satu dari 5 orang siswi yang dari tadi hanya diam tidak merswpon ucapan teman-temannya.

“Wah, kalian menyukai kopi juga?” tanya Jaemin.

“Iya Oppa, kami menyukai kopi. Tapi, aku lebih suka baristanya.” Ucap genit siswa berambut ikal.

“KYAAAA, Nancy-a kau jujur sekali.” Ucap salah satu temannya.

Jaemin hanya tersenyum menanggapi, tangannya dengan lihai dan cekatan membuat pesanan mereka. Ke 5 siswi itu terus menatapnya intens.

“Nah selesai, ini pesanan kalian.”

“Jadi, semuanya berapa?”

“40ribu Won.”

Siswi yang menjadi perwakilan memesan, membayar kopi-kopi tersebut. Kemudian mereka pergi.
“Oppa tampan, sampai bertemu lagi. Bye bye!” ucap 4 siswi sambil melambaikan tangannya daan tersenyum manis pada Jaemin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COFFEE LOVE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang