AFTER [ Squel of Cold Man OSH]

🍉 Packing.

"Udah ngerjain tugas kimia belom lu?" tanya Somi saat Ana baru saja datang dari kantin.

"Udah."

"Liat dong."

"Ambil aja di tas."

Ana mendudukkan pantat nya di sebelah Somi yang sedang sibuk menyalin tugasnya.

Ting.

Jeno
| Bawa mobil?

Nggak |
Knp? |

| Pulang bareng aku
| Sekalian belanja persiapan buat bsk ke Jogja

Ok |

Ana melirik Jeno yang sedang fokus pada ponselnya di ujung sana. Ya, untuk berbicara seperti tadi Jeno dan Ana lebih sering menggunakan ponsel. Bukannya tidak mau berbicara langsung, hanya saja Jeno memang agak pendiam kalau di sekolah. Mungkin ia menjaga sikapnya sebagai pria es, atau--ah entahlah.

"Akhirnya selesai," ucap Somi menutup bolpoin nya.

"Eh Som, besok mau bawa catokan gak?"

"Iya kayaknya. Kenapa?"

"Gue besok pinjem ya selama di Jogja. Males bawa soalnya."

"Hm, oke."

"Oh iya Na, btw gimana reaksi bokap lo kemarin?"

"Kaget gitu deh. Kelihatan bahagia lah pokoknya. Dan oh iya.. Gue udah kasih buku itu."

"SUMPAH?"

"Jangan teriak heh."

"Maap-maap. Beneran udah lo kasihin? Buku yang lo tulis sejak sd itu?"

"Hm."

"Terus gimana?"

"Gatau juga. Pas gue kasihin, gue langsung keluar kamar."

-

"Mau beli apa aja emangnya, Jen?"

"Em, jajanan kayaknya."

"Oh."

"Di supermarket deket rumahmu aja. Sekalian pengen ketemu mama."

"Mama masih di rumah sakit, banyak pasien."

"Yah, sayang banget. Yaudah deh."

Sesampainya di supermarket dekat rumah Jeno, sepasang sahabat itu mengambil stroller belanjaan di pintu masuk super market.

"Ke minumannya dulu," pandu Ana pada Jeno yang tugasnya mendorong stroller.

"Mau yang mana?" tanya gadis itu menatap berbagai macam minuman.

Jeno tampak berfikir kemudian mengambil beberapa botol dan kotak minuman.

"Jen, jangan banyak-banyak sodanya," ucap Ana mengambil beberapa botol yang ada di stroller kemudian mengembalikannya lagi.

"Masa cuma dua?"

"Soda ga bagus buat tubuh. Ganti yang lain aja, em, susu misalnya?" kata Ana menatap Jeno yang lebih tinggi darinya.