🍉 Masih Marah.

257 24 2
                                    

Sudah lima hari semenjak kejadian di Jogja waktu itu, Ana selalu menghindari Jeno. Gadis itu masih marah.

"Ana! Cepetan lo harus liatt!!" Ucap Somi yang datang dari kantin.

Somi memperlihatkan ponselnya pada Ana.

"ASTAGA."

Ana langsung lari ke rooftop disusul oleh Somi.

"JAEMIN HYUNJIN CUKUP!"

Dua orang yang merasa namanya dipanggil langsung diam sejenak. Ana mengatur napasnya.
Bukh!

Bukh! 

Bukh!

"Woy Jeno lerai dong! Lo malah ngapain sih?!" ucap Somi.

Ana baru sadar kalau disana ana Jeno. Ia melirik Jeno kesal. Jeno yang merasa dilirik tidak menyenangkan itu langsung pergi melerai Jaemin dan Hyunjin.

"Udah woy!" gertak Jeno membuat keduanya terdiam. Bahkan wajah mereka sudah babak belur.

Ana mendekat.

"Jaem!" Ana menatap ketiganya bergantian sebelum akhirnya manarik Jaemin ke UKS.

Gadis itu menyuruh Jaemin duduk di salah satu ranjang sedangkan dirinya mencari beberapa obat.

Jaemin hanya menunduk. Ia tau Ana akan marah. Jaemin sangat tau jika Ana sangat tidak suka ada temannya yang berkelahi.

Kriett.

Ana menarik sebuah kursi di depan Jaemin yang terduduk.

"Lo tau kan Jaem, gue paling gak suka kalo temen gue ada yang berantem apapun itu alasannya," ucap Ana sambil mengobati beberapa luka di wajah Jaemin.

"Hm."

"Gue gak tau masalah lo apa sama Hyunjin. Tapi kalo bisa diselesaiin secara baik-baik, kenapa harus berantem?"

"Gue ngerti. Tapi kalo akhhh," ucap Jaemin terpotong.

"Sorry, lanjut."

"Tapi kalo alasannya temen gue, gue juga gak bakal tinggal diem. Gue gak suka sikap Hyunjin ke lo pas di pantai kemarin."

Tangan Ana yang tadinya mengobati luka Jaemin terhenti. Ia mendongak, menatap Jaemin.

"Gue juga gak suka lo marahan terus sama Jeno."

-

Saat ini Ana dan Somi berada di sebuah cafe. Keduanya tampak mengamati jalanan dari kaca.

"Na, lo kenapa?" tanya Somi.

"Gapapa."

"Gue liat, lo lagi banyak pikiran ya? Kenapa?"

"Gue gapapa kok, Som."

"Yakin? Atau masih mikirin masalah yang di Jogja kemarin?"

"Hm?"

" Masalah Hyunjin atau Jeno?"

Ana menghela napas.

"Dua-duanya. Menurut lo gue harus apa?" tanya Ana pada akhirnya.

"Emang gimana sih?"

"Hyunjin suka sama gue."

"H-HAH?!"

"Dia mau nyelakain gue juga."

"Kok bisa?!"

"Gatau juga sama pikiran dia."

"Kurang ajar si Hyunjin. Hati-hati aja sama dia."

AFTER [ Squel of Cold Man OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang