Happy Reading;)
***
Jam olahraga telah usai, dan sekarang banyak yang rebutan kipas angin dikelas, karena kipas angin nya cuman satu alhasil rebutan sampe naik atas meja.
"Nat pinjem kipas angin lo dong," pinta Nabil
Natasha yang sedang mengipasi rambutnya dengan kipas angin portabelnya menggeleng, "Enak aja gue juga kepanasan keles," sewot Natasha.
"Bentar doang, ayolah Asha kan cantik manis pintar," rayu Nabil.
"Ogah, tu sama kiki di sendirian," tunjuk Natahsa ke Rizky yang menguasai kipas angin kelas sendiri.
"Ogah jir dekat dia malah tambah panas."
Sedangkan Khalif yang duduk dipojok membuka dua kancing bajunya dan mengibaskan kerah bajunya kepanasan.
"Miskin banget sih ni kelas gak ada AC nya, mana kipas angin nya cuman satu," gerutu Khalif.
Aliza masuk kedalam kelas sambil membawa buku tugas mereka, tadi dia dipanggil guru kekantor. Aliza bukan murid yang disebut Murid Kesayangan Guru. Aliza suka baca buku, tapi bukan buku pelajaran:V
"Kenapa za?" Tanya Nadin.
"Kata Bu Cyintya dia gak masuk hari ini," ucap Aliza yang artinya hari ini jamkos yeee
Semua bersorak gembira, ada yang mulai tidur, ngumpul dipojokan, ada yang make up an sambil gibah tentunya, dan ada yang main tiktok.
Aliza duduk di bangkunya, melirik kebelakang dimana Khalif tertidur di tiga bangku yang disusun, didepannya pula ada Natasha yang mulai mencatok rambutnya. Natasha memang non-muslim, dia blasteran jerman. Rambut nya yang pirang selalu menjadi prioritas nya, grebek saja tas nya, pasti isinya tak jauh dari rambut seperti catokan rambut, kondisioner, vitamin rambut dan pastinya sisir.
"Eh nat, catokin rambut gue dong coba sapa tau gue jadi ganteng," Nabil dengan pedenya menyugar rambut nya kebelakang. Nabil juga sama seperti Natasha, Jambul nya yang Agung selalu diprioritaskan, kalo ad yang berani ngancurin tu jambul behh, dibuat penyet sama si Nabil😂
Natasha berpikir sejenak dan mengangguk, "boleh, tapi lu harus keramas dulu," ucap Natasha mengeluarkan Shampo rambut dan berjalan keluar dimana keran air berada tepat disebelah tangga.
"Oke dah, lumayan salon gratis," Ujar Nabil mengikuti Natasha keluar.
Aliza yang melihat itu menggeleng, mengeluarkan Novel dari tas nya. Lebih baik ke taman baca novel sendiri pikir Aliza.
Aliza yang baru saja turun dari tangga terkekeh melihat Natasha dan Nabil yang adu mulut sambil keramas dikeran. Pasalnya Natasha menggosok rambut Nabil dengan tidak berperasaan😂
"Nat nat nat pelan pelan dong, kena mata gue anjing," pekik Nabil.
"Haha rasain."
"Eh mau kemana za?" Tanya Natasha baru menyadari ada Aliza
"Mau ketaman cari angin, eh itu kesian Nabil nya," tunjuk Aliza.
"Biarin ah, sekali kali balas dendam," cengir Natasha.
"Yaudah gue duluan ya," ucap Aliza.
"Nggeh."
Aliza melangkah taman belakang sekolah yang dekat dengan kelas nya, disitu dia duduk dibangku tepat bawah pohon yang rindang. Menikmati angin yang berhembus sambil membaca novel bergenre Fantasi itu, sekekali Aliza membenarkan letak kacamatanya.
"Syut syut hey."
Aliza menoleh kanan kiri merasa dipanggil tapi tidak ada orang disekitarnya.
"Hey diatas."
Aliza menoleh keatas dan betapa terkejut nya dia ada 3 malaikat duduk diatas pagar tepat dibelakangnya. Malaikat cogan tak bersayap maksudnya ehehe
"Astaga!" Aliza langsung bangkit dari duduknya menyerngit melihat seragam nya berbeda dengan dia, "kalian siapa?"
Cowok yang tadi memanggilnya meloncat turun dengan entengnya diikuti kedua teman nya.
"Eneng manis boleh kenalan gak dulu?" Rayu cowok tadi yang tidak lain adalah Amat.
"Eh pea, kita disini mau nyusul si bos, malah godain anak orang lo," ucap Bintang "eh ukhty boleh kenalan gak?" Lanjut Bintang juga. Heleh
"Hilih lu juga demen kan taik."
"Maaf, lo tau Khalif yang anak baru itu gak?" Tanya Zidan to the point.
"Tau... kebetulan satu kelas," jawab Audina pelan.
"Nah tunggu apalagi, yuk nyusul si bos perut gue dah laper dari tadi," ucap Amat berjalan lebih dulu ke arah tangga. Sekolah sekolah sape si
Audina melongo melihat cowo satu itu tapi tak ayal mengikuti nya juga diiringi 2 cowok yang kelihatan nya lebih waras dari yang itu.
"Temen lo dan."
"Gak kenal gue."
***
Khalif bangun dari tidurnya, mengerjapkan matanya, tidur dia terusik dengan suara ribut disekitanya yang seperti sarang penyamun. Khalif terkekeh dengan setengah kesadarannya melihat pemandangan, pasalnya baru dia membuka mata sudah disuguhkan dengan siswa cowok yang kebanyakan rambut nya panjang sekarang jadi bermacam-macam model. Ada yang rambut lurus menjadi keriting curly, yang rambutnya keriting menjadi lurus seperti anak culun ditambah jepitan rambut pita merah muda milik Rani.
Jangan tanyakan siapa pelakunya, pastinya adalah Natasha. Rani yang melihat Khalif terbangun menawari juga dengan salon dadakan nya.
"Lif lo mau juga kayak mereka?" Kekeh Rani dan tertawa ngakak tak dapat membayangkan Khalif dengan rambut lurus culun.😂walaupun gitu tetep ganteng yahlaw
"Najis," jawab Khalif mengacak rambutnya dan menyugarnya kebelakang.
Khalif melihat Aliza berjalan kearahnya dengan raut wajah yang tak bisa ditebak.
"Khalif... itu ada.."
"Apaan sih," ketus Khalif.
Belum sempat Audina menjawab, sebuah teriakan dari pintu terdengar, dan Khalif sangat hafal dengan teriakan fals itu, itu suara Amat.
"HAY BOSS, AMAT IM HERE," teriak amat memasuki kelas dengan seenak jidat.
Kelas yang tadi ribut langsung sunyi ketika 3 cowo yang tentunya berbeda seragam, apalagi dengan ketiganya memilik paras yang kelewat tampan sampai sampai Rani melongo mengeluarkan air liur. Kalau cahaya mah pasti udah teriak histeris🤣
"Hay bos apa kabar," sapa Langit.
"Lo kira gue pergi dah setahun," sewot Khalif.
"Kangen gue bos sama traktiran lo hehe, tau gak satu sekolah sepi banget gak ada lo," ujar Amat.
"Matalo. Yuk cabut," ucap Khalif bangkit membawa tas nya.
"Eh eh kalian mau kemana?" Tanya Rani.
"Mau ke wc. Ya mau cabut lah eneng manis," jawab Langit memutar bola mata.
Rani yang mendengar itu sontak pipi nya bersemu merah. Culametan met met
"Eh tapi sekarang jam nya-," ucapan Aliza terhenti tat kala melihat Pak Agus guru terkiller sudah didepan pintu.
"Kalian bertiga siapa hah?!" Tanya Pak Agus Galak. Otw ruang bk :)
***
|Salam bungas, ninda|
KAMU SEDANG MEMBACA
Khalif
Novela JuvenilUPDATE NYA MASIH LABIL🥺👉🏻👈🏻 Dia wanita tersabar yang pernah aku temui. Dia hanya diam saat aku marah. Dia tidak marah saat aku dengan wanita lain. Dia yang bisa menenangkan ku. Dia yang bisa merubah ku. Dia berbeda. Dia segalanya. -Khalif Arrasi