Happy Reading:)
(Ada beberapa perubahan nama tokoh, part sebelumnya belum direvisi)***
Aliza memasuki kamarnya dan menghempas badannya kekasur, dia baru saja pulang sekolah dan rasanya hari ini sangat panas, menghela napas, Aliza pun bangkit untuk mengganti baju nya.Tok tok tok
"Kak? Kak Aliza ada didalem?"
"Kenapa," tanya Aliza membukaan pintu untuk adiknya. Azka Ramadhani.
"Temenin Azka main Ps dung," ajak Azka.
"Tenang Azka udah beli cemilan nya tadi,"
"Yaudah deh, kakak ganti baju dulu," ucap Aliza.
Aliza dengan segera mengganti baju nya dengan baju rumahan dan langsung menuju ruang keluarga.
"Kapan kamu beli cemilan ini Azka," tanya Aliza.
"Tadi balik sekolah, Azka gak jajan disekolah jadi bisa beli deh," ujar Azka.
"Nih kakak main, kalo Kakak kalah beliin aku cemilan lagi diseberang," ucap Azka menyerahkan stik Ps.
"Yeh ada maunya juga," gumam Aliza.
"Hehe. Btw tante Zara kapan pulang," tanya Azka.
"Katanya lembur, jadi pulang agak maleman," ujar Aliza.
Aliza hanya tinggal bertiga bersama adik mama nya. Kedua orang tua dan kakak laki-laki nya meninggal karna kecelakaan dua tahun lalu. Dan sekarang tinggal mereka bertiga dengan tante Zara yang kerja di Cafe kerja sama dengan temannya.
***
"Woi anjir tiktok gue masuk fyp gara-gara Khalif nongol dibelakang gue," Heboh Amat yang bernama lengkap Muhammad Azri Dylan Abimanyu. Entahlah kata mama nya namanya kepanjangan jadi disingkat jadi Amat:V
"Napa si elah heboh amat," ucap Langit.
"Liat ni viewers nya mau 500k anjir," seru Amat.
"Heboh banget sih lu, orang lagi pada tegang juga," kesal Langit. Bayangkan saja, dalam keadaan babak belur masih aja si Amat bahas tiktok, dasar alay. Eyt aws aj lo jga main tiktok
"Bodo ah, gue mau bikin tiktok Mugshot Challenge aja, mumpung lagi babak belur kagak susah susah gue make up," ucap Amat dan mulai berpose.
"Sinting emang lo ya," guman Langit.
"Eh mau kemana lo," tanya Langit saat Khalif berdiri dan mengambil kunci motornya."Mau balik lah," ketus Khalif.
"Ye sensian amat."
Khalif menaiki motor nya dan melajukannya dengan kecepatan cepat. Mood dia sedang tidak baik sekarang, dia kesal dengan anak buah Angga yang tiba-tiba menuduh anak buah Khalif yang duluan memulai. Sebenarnya ini bukan geng yang sering tawuran atau perang. Mereka hanya perkumpulan anak pecinta motor yang lebih memilih memanjakan motor nya daripada membuat muka tampan nya babak belur. Yah anggota nya berduit semuahhh
Khalif memarkirkan kendaraan nya di salah satu supermarket untuk membeli minum, baru saja mau membuka pintu seseorang lebih dulu membuka dari dalam dan menabrak dirinya.
"Woi kalo jalan lihat lihat dong," ketus Khalif.
"Khalif?" beo Aliza.
Khalif sedikit terkejut ternyata cewek yang menabraknya adalah Aliza, karna cewek itu tidak memakai kacamata.
"Muka lo kenapa?" Tanya Aliza.
"Bukan urusan lo," ketus Khalif memasuki supermarket diikuti Aliza yang juga masuk.
"Ngapain lo?" Tanya Khalif ketika Aliza mengikutinya dan mengambil obat obatan.
Aliza tidak menjawab dan segera membayarnya kekasir dan menarik tangan Khalif untuk duduk setelah membayar pesanannya.
"Diobatin dulu muka lo," ucap Aliza.
"Gak,"
"Obatin dulu!" Ujar Aliza sedikit marah.
Khalif diam ketika Aliza memajukan badannya dan mengobati lukanya. Khalif menatap muka Aliza dari dekat. Dari dekat Khalif dapat melihat begitu mulus nya muka Aliza. Gadis itu terlihat lebih cantik tidak pake kacamata dan memakai hijab pashmina.
"Selesai," kata Aliza setelah mengobati luka memar disudut bibir dan dipelipis Khalif.
Khalif mengerjap salah tingkah ketahuan menatap Aliza.
"Lo ngapain disini malam-malam?" Tanya Khalif, karna sudah jam 10 malam."Beli cemilan tadi, lagian rumah gue juga diseberang tuh," ucap Aliza.
Khalif menoleh melihat jalan diseberang yang ditunjuk Aliza. "Yaudah gue duluan ya, adik gue nungguin," ucap Aliza dan beranjak pergi.
Khalif menatap punggung Aliza yang menyebrang dan hilang masuk kedalam komplek kecil itu. Setitik rasa menarik disalam hati Khalif ketika melihat Aliza. Entahlah rasanya nyaman menatap wajah Aliza dari dekat. Adem ye bang
****
Seminggu berlalu setelah kejadian Aliza mengobati Khalif disupermarket, kini mereka berdua sekerang sedikit lebih akrab. Seperti sekarang Khalif yang menyuruh Aliza mengerjakan tugasnya. Sebenarnya Khalif bisa saja mengerjakan sendiri karena Khalif termasuk pintar tapi dia malas dan ingin melihat wajah Aliza dari dekat dengan duduk didepan Aliza melihat gadis itu mengerjakan tugasnya."Nih minum," ucap Khalif meletakkan botol minum didepan Aliza.
"Makasih."
"Ajigile makin hari makin nempel aja nih bedua," ucap Nabil diikuti Rizky.
"Iya nih, roman romanya ada yang pdkt," sahut Rizky.
"Bacot lo bedua," ujar Khalif.
Aliza terkekeh melihat mereka bertiga dan menyelesaikan tugas Khalif. Aliza mah kagak pelit
"Udah udah, nih tugas lo udah selesai bentar lagi ibu Enong masuk kan," ucap Aliza.
"Halah palingan disuruh belajar ketaman lagi kita," ucap Rizky memutar bola mata malas mengingat tabiat ibu Enong.
Dan benar saja, setelah bel berbunyi mereka disuruh ibu Enong ke taman untuk belajar, dan sekarang mereka sedang duduk perkelompok mendengarkan penjelasan dari Ibu Enong.
"Gimana kita kerkom nya dimana hari ini?" Tanya Rani yang sekelompok dengan Aliza, Khalif, Nabil, dan Rizky.
"Jangan dirumah Nabil deh, parno gue sama mak nya," saran Rizky karna ingat dulu kerkom dirumahnya Nabil dan ibu nya Nabil tak henti henti menggosip sama temen cewek Nabil.
"Yang pasti jangan dirumah Rizky juga, trauma gue disuruh makan jengkol," ucap Nabil bergidik ngeri mengingat dulu dia dipaksa Ibu nya Rizky makan jengkol.
"Trus dimana? Masa dirumah kita sih kan cewek," ucap Rani.
Semua mata kini tertuju kearah Khalif yang dari tadi diam menyimak.
"Iya iya dirumah gue," ujar Khalif.

KAMU SEDANG MEMBACA
Khalif
Genç KurguUPDATE NYA MASIH LABIL🥺👉🏻👈🏻 Dia wanita tersabar yang pernah aku temui. Dia hanya diam saat aku marah. Dia tidak marah saat aku dengan wanita lain. Dia yang bisa menenangkan ku. Dia yang bisa merubah ku. Dia berbeda. Dia segalanya. -Khalif Arrasi