keempat

216 49 10
                                    


Sebuah karya fiksi remake dari penulis Almarhumah Bertafitrias

* * *





“Kau… kau  pulang cepat, ayah?Biasanya, kan siang”

Ne” jawab Jaejoong singkat sembari memperhatikan sekeliling rumahnya.

“Jaehyun-ah..”

NE?!”

Suara Jaehyun yang cukup keras dan lantang saat menjawab panggilannya itu cukup membuat Jaejoong hampir terlonjak karenanya.

Ya! Kau ini kenapa?” tegur Jaejoong heran.

EohAnaniyo!” jawab Jaehyun gugup.

Jaejoong yang melihatnya tentu saja kebingungan dan sedikit menaruh curiga pada anak itu.

“Apa kau melakukan sesuatu yang salah?” tanya Jaejoong bersiap menginterogasi putranya itu.

“HAH? ANIYAAA!” teriak Jaehyun lantang dengan ekspresi gugup yang semakin membuat Jaejoong curiga.

Jinja?” sebelah alis Jaejoong terangkat.

Ne!”

Arraseo” ucap Jaejoong yang akhirnya memilih untuk mengalah karena ada hal yang lebih penting yang harus dia tanyakan.

“Jaehyun-ah..”

“HUH?!”

“Nada suaramu itu… kenapa sejak tadi begitu tinggi huh?” tanya Jaejoong mulai terusik.

Aniya” dengan cepat Jaehyun menurunkan nada suaranya. “Oh iya, tadi ayah ingin bertanya apa?” tanya Jaehyun bermaksud mengalihkan pandangannya.

Dan strateginya berhasil. Wajah Jaejoong tampak serius saat dia bertanya.

“tidak, ayah hanya ingin bertanya.. apa semalam ada kejadian aneh di sekitar rumah kita?”

“apa? Kejadian aneh yang bagaimana?” tanya Jaehyun balik.

“Hem… semacam ledakan, atau mungkin ada bintang yang jatuh.. kemunculan ufo dilangit?” tanya Jaejoong ragu-ragu karena khawatir Jaehyun mengiranya bercanda.

Dan benar saja. Wajah Jaehyun tampak bingung dengan dahi berkerut.

“Apa yang ayah katakan ini? Jika memang hal itu terjadi, tidak mungkin ‘kan tidak masuk televisi? Lagipula tidak ada kerusakan apapun disini” jawab Jaehyun setenang mungkin.

“Ah… begitukah? Kantor tempat ayah bekerja semalam menemukan sinyal asing di sekitar daerah rumah kita. Tapi sepertinya ada yang salah jika tidak terjadi apa-apa disini”

Ne, pasti ada yang salah” jawab Jaehyun menyetujui.

Arraseo, kau bersiaplah untuk berangkat sekolah” ucap Jaejoong sembari menepuk bahu Sehun yang hanya bisa mengangguk ragu.

Maafkan aku ayah. Aku berbohong. Semalam memang terjadi sesuatu. Tapi aku tidak bisa mengatakannya padamu sebab ini terjadi karena kesalahanku, batin Jaehyun sembari tersenyum kecut.

* * *

Sejak tadi pria itu terus mondar mandir tidak jelas di dalam ruangan pribadi miliknya itu.

“Apa yang harus kulakukan sekarang?” gumamnya tampak berpikir.

CKLEK!

“Jaehyun-ah, kau belum sara…”

𝐈 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐧𝐨 𝐦𝐚𝐭𝐭𝐞𝐫 𝐰𝐡𝐨 𝐚𝐫𝐞 𝐮 [𝐑𝐄𝐌𝐀𝐊𝐄]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang