Suara motor yang sangat bising memasuki area sekolah berhasil membuat orang yang berada disekitarnya menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda.
Kelima cowok itupun turun dari motornya, setelah memarkirkannya dengan rapih. Berjalan beriringan menuju kelas. Sepanjang jalan seluruh tatapan memuja dari para ciwi-ciwi terus saja tertuju pada mereka.
Mereka merasa risih?, tentu saja. Tapi mereka membiarkannya karna itu membuat mereka merasa benar-benar sangat tampan.
"Ngeliatin nya b aja dong, cium nih!" ujar salah satu dari mereka kepada segerombolan cewek yang menatapnya berbinar.
Mendengar itu sontak para perempuan centil itu bersorak antusias.
"HUAA MAU DONG DICIUM SAMA KENZIE"
"MAMA ANAKMU MAU PINGSAN,TOLONGIN"
"MIMISAN INI MAH GUE"
"KENZIE MAU CIUM DIMANA? BIBIR? JIDAT? PIPI? YANG MANA CEPETAN"
Seperti itulah teriakan para perempuan centil. Sungguh terlihat seperti perempuan murahan memang.
Kenzie yang mendengar itu hanya bergidik ngeri. "Nyesel gue bilang cium ke mereka" -batinnya.
"Wihh Ken lu menang banyak noh!" ujar Galin seraya menepuk bahu Kenzie. Galin termasuk salah satu sahabatnya.
Kenzie, Galin, Ferry, Satya, dan Reynand. Mereka bersahabat sejak SMP. Mereka membentuk geng yang bernama Absurd Geng. Nama itulah yang diberikan oleh Kenzie. Sesuai dengan orang-orangnya yang tidak jelas, maka nama itupun Kenzie cantumkan.
"Sosor sana Ken" ujar Galin.
"Idih, stobery mangga apel ya. Sorry ga lepel" ucap Kenzie dengan raut wajah yang dibuat sekomuk mungkin seraya melangkah meninggalkan sahabatnya yang cengo melihat tingkah Kenzie.
***
"HELLO EPRIBADEH, KENZIE HANDSOME SEJAGAT RAYA DATANG!!"
Kata itulah yang selalu Kenzie keluarkan saat dia memasuki kelasnya. Dimana saat kata itu keluar, maka tatapan jengahlah yang selalu Kenzie dapatkan dari anak cowo. Sedangkan para cewek, selalu menatapnya kagum, hanya satu orang yang selalu menatapnya takut,dan benci.
"Haii bisu" ucap Kenzie seraya melambaikan tangannya saat melewati bangku seorang gadis yang sedari tadi menunduk.
"Sombong amat ga jawab sapaan gue" sindir Kenzie.
"Dia kan bisu Ken" celetuk salah satu teman sekelasnya. Sontak hal itu mengundang gelak tawa seisi kelas.
"Haha iya ya gue lupa njirr" ucapnya seraya menatap rendah gadis yang kini semakin menunduk dalam.
"Udahlah Ken, berenti ngolok-ngolok cewe itu" ucap Satya jengah, pasalnya setiap hari Kenzie selalu saja menghina gadis bisu itu.
"Lo kaya ga tau si Kenzie aja Sat. Dia mah mulutnya ga bisa kalo ga menghina satu detik pun" ujar Galin.
"Secara kan si Kenzie mah titisan lambe bermulut pedas" celetuk Reynand.
"Lo makan cabe berapa banyak si sampe mulut lo pedes banget" sambung Reynand.
"Brisik lo!"
Semua pasang mata kini tertuju pada Satya yang saat ini sudah berdiri disamping meja gadis bisu itu.
"Lo ga papa kan?" tanya Satya seraya memegang bahu gadis itu. Sontak perlakuan Satya membuat seisi kelas tercengang. Gadis itu pun menggeser untuk sedikit menjauhi Satya.
"Belagu amat lo bisu!" cibir Kenzie. "Lagian lo ngapain sih Sat?" tanya Kenzie heran.
Satya hanya menoleh sekilas, lalu kembali menatap ASHILLA, gadis bisu yang kini tepat berada disampingnya.
"Gue tanya sekali lagi, lo ga papa kan?" tanya Satya lagi.
Ashilla hanya mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan Satya.
"Lo suk-" ucapan Kenzie terpotong karna kehadiran seorang guru. Dengan cepat semuanya kembali ketempat duduknya masing-masing.
"Pak kalo mau masuk tuh assalamualaikum dulu kek jangan asal nyelonong aja!. Lagian belum bel ko udah masuk si?" celetuk Kenzie sedikit berteriak.
"Dasar bolot!. Dari tadi udah bel masuk Kenzieee" ucap Pak Setno jengah.
"Dihh songong si bapak!"
"Udah diem kamu Kenzie!"
"Udah diem ini pak!"
"Kenzie!! Sekali lagi kamu ngomong bapak keluarin dari kelas!"
"Boleh lah, mumpung lagi males dikelas nih pak"
"KENZIEE!!" teriak Pak Setno marah.
"Keluar kan pak? Okeyy" Kenzie pun melangkah keluar kelas. Saat berjalan melewati meja Ashilla, Kenzie sedikit menunduk untuk membisikan sesuatu.
"Istirahat bawain makanan ke rooftop" ucapnya dengan menekankan setiap katanya. Lalu dia mengedipkan sebelah matanya kepada Ashilla dengan senyuman miring. Dan tanpa berdosanya dia melewati Pak Setno yang sedang berkacak pinggang.
•TBC•

yuhuuu aku kembali lagi bawa story baruu!!! semoga sukaa.
°Vote and Coment jangan lupa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
Teen FictionLeander Kenzie Alderald cowok badboy parah, anak orang kaya, biang rusuh, tukang bolos, dan juga tukang bully. Pembullyan yang dia lakukan tidak melukai fisik, tetapi melukai hati. Mengeluarkan kata-kata tidak pantas dan menusuk, itulah cara dia mem...