Segila apapun sahabat, dia akan tetap sahabat. Tanpa kegilaannya tidak akan ada cerita didalamnya.
•••"ASSALAMU'ALAIKUM" teriak Kenzie saat dia memasuki rumahnya.
"Ga usah teriak brisik!" sentak Ayah Kenzie yang sedang duduk santai di ruang keluarga, matanya mendelik tajam ke arah Kenzie.
"Eh ada Ayah, ko udah pulang Yah?. Biasanya kan kaya Bang Toyib,ga pulang-pulang." ujar Kenzie seraya berjalan menghampiri Ayahnya.
"Gitu juga Ayah cari duit ya!" Danis Leander menyerukan pembelaan untuk dirinya sendiri.
"Kirain cari janda kembang Yah"
"Bisa abis Ayah di gorok Mama mu nanti"
"Iya ya, kan ayah Suami Takut Istri" setelah mengucapkan itu Kenzie tertawa terbahak. Sungguh anak kurang ajar!. Entah dari mana turunnya sikap itu, yang jelas Kenzie benar-benar berbeda.
"Jangan ketawa mulu Kenzie! Cepetan ganti baju, terus panggil Abang kamu. Kita makan siang bareng" Aninda muncul dari arah dapur sambil membawa centong nasi. Dasar emak-emak.
"Lah emang Abang udah pulang?" tanya Kenzie bingung. Setaunya Abangnya itu pulang kuliah selalu sore.
"Udah, katanya ga enak badan" jawab Mama nya.
"Oke deh, aku ke atas dulu ya" pamit Kenzie lalu berbalik dan melangkah menuju tangga.
"EHH BTW SALAM AKU BELUM DIJAWAB LOH!!" teriaknya, berbalik menatap Ayah dan Mama nya yang sedang menggeleng kepala melihat kelakuan anaknya yang luar biasa. Danis dan Aninda pun berteriak membalas salam Kenzie. Dan Kenzie melanjutkan langkahnya.
Saat sudah sampai didepan kamarnya Kenzie mencium bau yang tidak enak. Dia pun melihat kearah kamar Abangnya yang berada tepat didepan kamarnya, kebetulan pintunya tidak tertutup,dengan hati-hati Kenzie mengintip. Dan betapa terkejutnya Kenzie saat melihat kelakuan Abangnya di dalam kamar.
BRAKK!
"ASTAGFIRULLAH ABANG!"
Kenzie membuka pintu kamar Abangnya dengan kencang disertai teriakan mautnya.
"Bangsat lo ngagetin aja tai!!" sentak nya seraya melempar Kenzie menggunakan bantal sofa. Dengan sigap Kenzie menangkap bantal itu, lalu dilempar kembali ke arah Abangnya.
"Gue bilangin Mama ya bang lo ngeroko!" ucap Kenzie seraya menatap Abangnya intens.
"Anjir laknat lo!"
"MAMA BANG KEENAN NGEROK--"
"Hmpp" Kenzie meronta kala Abangnya membekap mulutnya menggunakan tangan.
"AKHH" Keenan sontak berteriak dan melepaskan bekapannya pada mulut Kenzie saat Kenzie dengan sengaja menggigit tangannya.
"Sakit bego!" Keenan menatap Kenzie tajam.
"Tangan lo bau sumpah bang!" ujar Kenzie sarkastik.
"Abis cebok, lupa dicuci pake sabun" Keenan membalas ucapan Kenzie dengan santuy nya.
"Najong jorok banget dih!"
"Berisik lo ah! Sana keluar, ganggu mulu!" usir Keenan pada Kenzie.
"Disuruh turun sama Mama"
"Iye tar gue turun"
"Mandi dulu lo bang! Bau rokoknya kecium. Bisa abis lo di marahin Mama sama Ayah!"
Keenan mencium bau tubuhnya, dan ya benar saja aroma asap rokok menempel pada baju nya.
"Iyaiyaa udah sana!" Keenan mendorong tubuh Kenzie hingga keluar kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
Teen FictionLeander Kenzie Alderald cowok badboy parah, anak orang kaya, biang rusuh, tukang bolos, dan juga tukang bully. Pembullyan yang dia lakukan tidak melukai fisik, tetapi melukai hati. Mengeluarkan kata-kata tidak pantas dan menusuk, itulah cara dia mem...