•4

67 7 9
                                    

"Ma, please dong bujuk Ayah" rengek Kenzie untuk yang kesekian kalinya.

"Ga bisa. Lagian salah kamu sendiri!" lagi, Anin menolak permintaan Kenzie.

"Terus aku berangkat pake apa kalo motornya disita Ayah?" tanya nya dengan raut sok sedih.

"Angkot banyak kali!" sambar Keenan yang baru saja memasuki dapur.

"Diem lo bang! Ini semua gara-gara lo!" tuding Kenzie seraya menatap Keenan tajam.

"Siapa suruh lo ikutan balap liar hah!! Masi bocah aja kelakuan udah kaya berandalan lo!" hardik Keenan yang membuat Kenzie bungkam.

Semalam dia sungguh kenyang dimarahi habis-habisan oleh Danis karena ketahuan ikutan balap liar, dan berakhirlah motor kesayangannya di sita. Ini semua tidak akan terjadi kalau saja Abangnya yang kejam itu tidak mengadukan perbuatannya pada sang Ayah.

Kemarin saat teman-temannya datang kemari untuk menghabiskan waktu bermain PS, malamnya Kenzie dan kawan-kawan pergi keluar, dan tak sengaja melihat sekumpulan orang-orang dengan berbagai motor yang sudah dimodifikasi, karna sudah lama tidak bergabung dengan kumpulan anak motor, Kenzie pun ikut serta dan bersenang-senang disana.

Dan betapa malangnya nasib Kenzie saat pulang kerumah sudah disuguhi tatapan tajam dari sang Ayah dan Mama nya. Ditambah lagi tatapan menyeringai dari Kakaknya.

"Gimana? Menang ga?" tanya Danis menatap Kenzie datar.

"Menang apa Yah?" tanya Kenzie bingung, tidak ada niat untuk membalas pertanyaan Ayahnya dengan candaan disaat Ayahnya menatapnya tajam.

Kenzie melirik kearah Keenan yang tengah menunjukan sebuah foto diponselnya. Sial!  Itu foto dirinya yang tengah berada di arena balap. Sekarang Kenzie tau kenapa Ayahnya seperti ini.

"Mau jadi apa kamu hah!!" sentak Danis. Kenzie hanya bisa menunduk, menyesali perbuatannya.

"Motor kamu Ayah sita!" final Danis setelah menceramahi Kenzie panjang kali lebar.g.

"Ma ple-" Kenzie menghentikan ucapannya saat matanya menangkap sosok mengerikan yang baru saja memasuki dapur. Danis si Macan yang kabur dari kandang.

Astagfirullah maafin Kenzie yaallah.

Kenzie berjalan menuju meja makan, duduk perlahan dikursi. Mulutnya sudah tidak tahan untuk bernegoisasi dengan Ayahnya. Kenzie tidak bisa diam saja disaat motornya disita seperti sekarang. Bisa turun derajat ketampanan seorang Kenzie Aldelard.

"Ayah-"

"Tetep disita!" potong Danis seakan tau apa yang akan Kenzie kata kan.

'Pengen hujat aja rasanya!' umpat Kenzie dalam hati.

"Jangan dong Yah" melasnya.

"Syukuri apa yang ada~" sindir Keenan dengan mutadosnya.

Kenzie menatap Abangnya sinis, sesaat kemudian senyum miring muncul di bibirnya.

"Yah kemaren bang Keenan ngeroko di kamarnya" ucapnya mulus tanpa halangan sedikit pun. Keenan langsung menegang ditempat.

"Jangan mancing-mancing Ayah buat hukum abang kamu juga!. Biar ada temennya kan kamu lakuin itu"

"Ngapain mancing-mancing, emang Ayah ikan di pancing segala. Ini tuh benaran ga bohong aku suer deh" Kenzie manampilkan muka serius supaya Ayahnya percaya.

"Keenan?" Danis melirik Keenan, meminta penjelasan.

'Kenzie sialan!'

"Harus jujur, kalo engga kamu Ayah sunat lagi." ancam Danis yang mengundang gelak tawa Kenzie, dan tatapan tak percaya dari Keenan. Anin mah diem aja udah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang