[✔] KLEIN (GOD LEIF)

KLEIN VII : I am a small part of you, King Eirlys

🔞🔞🔞

Mohon maaf bagi yang tidak suka silakan diskip bagian dewasa2annya yaa, jangan lupa berikan vomments terbaik kalian! Happy reading!💜💚

.
.
.

"GAHA 814, gaha terakhir anda berada di Gunung Tanana, Tuan."

Seorang pria memakai baju serba putih dengan ikat pinggang emas putih menatap sendu langit cerah pagi hari sambil melangkahkan kaki keluar gua yang ditempatinya. Diluar gua, ia bisa melihat indahnya pedesaan Negeri Eirlys meskipun terlihat kecil. Hatinya selalu merasa damai melihat pemandangan desa tercintanya.

"Umat manusia banyak yang berubah."

Guman pria yang bisa dipastikan adalah seorang raja dan sosok yang mengajaknya berbicara pun ikut melangkah keluar gua dan menatap desa Eirlys dengan tatapan teduh.

"Mereka terus berkembang, Tuan. Gaha 814 disebut dengan gaha yang penuh perjuangan. Umat manusia banyak berjuang demi bisa mencapai kejayaan pada gaha 815."

"Mereka benar-benar mengejar impian mereka.."

Sosok itu mengangguk sopan disisi sang raja dan raja pun menghela nafasnya lalu semakin menatap pedesaan dibawah sana sendu.

"Andai aku bisa.. Seperti mereka. Hati ku pasti tidak akan sehancur ini."

Mendengar ucapan pelan sang raja, sosok yang selama ini mengawalnya menoleh dan menatap sang raja cemas.

"Tuan, aku mengerti isi hati mu dan aku selalu bersedih jika teringat kala itu."

Sang raja pun melirik pengawalnya tersebut sendu lalu kembali menatap lurus kedepan dengan senyuman tipisnya.

"Zong, terkadang hidup tak seperti apa yang kita harapkan. Namun manusia dengan mudahnya membuat harapan tanpa mereka tahu ada dua opsi yang akan mereka dapatkan, yakni kebahagiaan atau kesedihan."

Sosok bernama Zong itu mengangguk paham dan sang raja pun melanjutkan ucapannya tanpa mengubah pandangan lurusnya. Angin berhembus menyapu surai hitam sang raja dan tatapannya semakin sendu.

"Dan salah satunya adalah diri ku. Aku membuat banyak harapan untuk ku jalankan kedepannya bersama dengan orang yang sangat ku cinta. Namun nyatanya, opsi yang ku dapatkan bukan lah kebahagiaan. Melainkan adalah kesedihan."

Zong mendengarkan ucapan sang raja dengan seksama dan setitik air mata pun jatuh membasahi pipi pemimpin tampan itu.

"Aku tidak tahu bahwa cinta ku akan membawa bencana dan bencana itu datang menyerang negeri ku sendiri."

"Sesuai dengan apa yang pernah ku petik dalam kisah kehidupan Tuan, bukan kah Tuan pernah mengajarkan penempatan suatu masalah yang tepat? Masa lalu berada di masa lalu, masa sekarang berada di masa sekarang dan terakhir.. Masa depan berada di masa depan. Namun.. Mengapa Tuan masih memikirkan masa lalu tuan pada masa sekarang?"

Sang raja pun tersenyum tipis lalu menoleh dengan manik sendunya sambil menjawab..

"Kau benar, Zong. Namun bagi ku, Nareina adalah masa lalu, masa sekarang dan masa depan ku. Dimana pun rohnya berada, aku akan tetap setia menunggu kelahirannya. Bahkan, aku rela memulai hidup ku menjadi seorang anak yang baru dilahirkan ke dunia ini. Hanya demi bertemu dengan Nareina yang akan dilahirkan kembali. Entah seperti apa dirinya nanti, aku akan tetap mencintainya sepenuh hati."