KLEIN IX : Instill fear in me, Klein!

7.6K 1K 400
                                    

"APA yang harus aku lakukan sekarang?"

Wonwoo menatap bingung sekelilingnya yang terdapat bayak mayat berserakan. Setelah kepergian pria bernama Reygan Seungcheol Melchior, Wonwoo benar-benar sendirian dikediamannya dengan sang raja. Wonwoo bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Manik rubahnya sudah berkaca-kaca dan ia memeluk dirinya sendiri.

"Bahkan aku pun tidak tahu siapa yang menyerang negeri ini.. Aku harus berbuat apa? Yang Mulia melarang ku untuk keluar dari rumah."

Wonwoo terus berjalan mondar-mandir seraya memeluk tubuhnya kebingungan. Raut wajahnya terlihat cemas dan bingung. Sungguh, ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Keadaan rumah sunyi, hanya ada suara petir menyeramkan bersahutan diluar sana. Namun Wonwoo tidak takut dengan suara petir tersebut, ia hanya takut sesuatu terjadi pada negeri ini dan terjadi pada kekasihnya, Raja Klein.

Tap.. Tap.. Tap..

Ditengah kebingungannya tiba-tiba saja terdengar suara langkahan kaki memasuki ruang tengah rumah, Wonwoo yang berada dilorong pun terkejut dan tersenyum lega karena ada seseorang yang datang kemari. Ia menduga seseorang itu adalah sang raja atau pastinya pengawalnya. Maka ia pun bergegas menuju ruang tengah dengan senyuman leganya.

"Yang Mulia, aku cemas kau—"

Belum selesai Wonwoo berbicara, tiba-tiba saja senyuman leganya luntur dan digantikan dengan rahang yang terjatuh. Manik rubahnya membulat kala melihat siapa yang muncul dihadapannya.

 Manik rubahnya membulat kala melihat siapa yang muncul dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"R-Ramona?!"

Ya, sosok yang muncul itu bukan lah sang kekasih melainkan sosok pria tampan dengan wajah dingin, yang tak lain adalah Adler Seokmin Ramona. Sang adik yang selama ini memisahkan diri dari Keluarga Ragnar. Tak ada yang Wonwoo ketahui pasti tentang kepergian sang adik kala itu, karena Seokmin tidak kembali lagi saat sang ayah dinyatakan meninggal dunia. Sebagai seorang kakak, Junhui menjelaskan pada dirinya. Singkatnya, Seokmin bersedih akan kepergian sang ayah dan memilih menyendiri untuk beberapa saat demi menenangkan hatinya. Maka jika Junhui sudah menjelaskan, tak ada kata tidak percaya bagi Wonwoo pada sang kakak. Wonwoo selalu percaya Junhui.

"K-kau kembali?"

Seokmin yang memakai pakaian serba hitam dengan jubah hitam pun melangkahkan kakinya menghampiri Wonwoo dengan senyuman tipis dan kedua tangan yang dimasukan ke dalam saku celana. Sedangkan Wonwoo hanya mematung ditempat karena masih dilanda keterkejutan ini. Adiknya kembali? Sungguh, Wonwoo senang. Keluarganya akan kembali utuh. Manik rubahnya pun mulai terlihat berkaca-kaca saat sang adik sudah berada dihadapannya dengan senyuman tipis dan tatapan dalamnya.

"Kakak.. Aku sangat merindukan mu."

Tangan besar Seokmin mengelus sisi pipi Wonwoo, suasana kalut pun mulai menyelimuti pertemuan mereka. Wonwoo menghimpit tangan sang adik dengan bahunya dan tersenyum bahagia menatap Seokmin. Dan pria tampan itu pun mendaratkan satu kecupan dikening sang kakak sebagai pelepas rindunya selama ini.

[✔] KLEIN (GOD LEIF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang