3

277 25 4
                                    


Happy reading~~

Lesti semakin tidak mengerti kenapa adiknya tiba tiba menangis seperti itu, entah tapi menurut Lesti adiknya menyembunyikan sesuatu darinya Lesti benar benar khawatir dengan adiknya itu.

"Ra, kenapa Rara bisa cerita kekakak" ujar Lesti selembut mungkin.

Rara pun melepaskan pelukan sang kakak dia mengusap air matanya kasar, dia mencoba tersenyum agar kakaknya itu tidak khawatir padanya.

"Rara gak papa kok kak Rara cuman kesel aja sama temen temen Rara masa cuman gara gara Rara gak nyontekin aja mereka marah sama Rara, Rara kan jadinya kesel. Udah gitu mereka malah ngehina kakak lagi kan Rara paling gak suka kalo ada yang ngehina kakak.

Rara udah coba nahan diri tapi tetep aja mereka ngehina seenak jidatnya dia" jelas Rara panjang lebar

Lesti pun tersenyum kepada adiknya itu sepeduli itu, Rara padanya sampai dia membelanya seperti itu. Ah Lesti jadi semakin sayang pada adiknya ini walaupun terkadang adiknya itu membuatnya kesal tapi tetap saja adik yang terbaik.

"Udah gak papa Rara gak usah kesel, dengerin kakak kalo misalkan mereka jauhin Rara. Kan masih ada kakak jadi Rara bisa cerita ke kakak ngerti!" Jelas Lesti

Rara hanya mengangguk patuh pada kakaknya itu "iya kak, maaf tadi Rara buat kakak khawatir" ujarnya sambil menunduk.

"Gak papa lain kali gak usah dipendam sendiri ya"

Rara hanya bergumam mematuhi perintah kakaknya.

"Udah mendingan Rara makan dulu, kakak gak mau Rara sakit Ok"

"Iya kakakku yang cerewet!!"

"Rara!!" Pekik Lesti

Mereka pun terdiam lalu seketika tawa menggelegar dari keduanya, ah Lesti lega melihat adiknya kembali seperti dulu lagi.

****

Hari ini kelas sangat ramai karena tidak ada guru yang mengajar alias free class, entahlah tapi Lesti merasa tidak nyaman dengan keadaan kelas yang ramai ini.

Akhirnya dia memutuskan beranjak dari tempat duduknya untuk pergi ke rooftof. Ah ya ke rooftof entah dia kenapa dia sangat ingin pergi kesana dia tidak tau alasannya.

Drakk

Suara bangku yang tergeser kebelakang membuat temannya menoleh kearah Lesti.

"Mau kemana lo les?" tanya Rani

"Ke rooftof berisik banget disini gak konsen gua baca bukunya" jawab Lesti sambil berjalan mendekati pintu.

"Oh ya, nanti kalian ke kantin duluan aja ya gue kayaknya gak ke kantin deh males gue" ujarnya sebelum tubuhnya hilang dari pandangan teman temannya.

*****

Disinilah sekarang Lesti berada,ya benar rooftof. Lesti sangat menyukai kesunyian entahlah apa alasannya yang jelas dia sangat menyukainya.

"Ehh, ada lo gue kira disini sepi" ujar seseorang yang tiba-tiba muncul entah darimana

"Aduh, kenapa sih gue harus ketemu sama lo" jengkel Lesti pasalnya dia sangat kesal dengan sang pembuat onar ini. Oh ayolah siapa lagi kalo bukan Risky.

Oke lupakan sebentar kejengkelan yang ada dibenak Lesti kita kembali pada orang yang didepan pintu rooftof itu

"Ya itu artinya kita jodoh" ujarnya dengan gampangnya.

Ayolah Risky kau mencoba membangunkan macan yang sedang tertidur itu!

"IHH,jijik gue sumpah pergi dah lu jauh jauh" dongkol Lesti

"Apaan dah lo, emangnya ni rooftof punya nenek moyang lo apa?" Sergah Risky

Oke kalimat itu bisa membuat Lesti bungkam seribu bahasa entah tapi menurutnya itu ada benarnya juga lagi pula itu urusan Risky oke lupakan saja lesti yang sedang beradu argumen dengan batinnya sendiri.

Tepat setelah mengatakan kalimat tadi Risky pergi duduk kearah bangku seberang Lesti. Ya di rooftof memang disediakan dua bangku yang saling berseberangan tidak jauh mungkin hanya beberapa meter.

Saat ini baik Lesti maupun risky mereka saling diam, entah apa yang terjadi padahal biasanya mereka seperti anjing dan kucing. Tapi tidak tahu mengapa mereka malah saling diam.

Jujur Risky belakangan ini sedang banyak masalah, masalah sendiri tentu saja tanpa ada saudara kembarnya itu, Risky bingung sekali bagaimana menyelesaikan masalahnya ini Dia pun menatap langit, sambil memejamkan matanya beberapa saat lalu setelah itu atensinya berpindah kearah seorang gadis cantik yang ada di seberangnya.

Ah, rasanya dia ingin sekali berbicara pada gadis di depannya ini tapi yasudah lah lupakan Risky yakin Lesti pasti tidak peduli dengannya.

Baiklah kita fokus lagi pada Lesti.

Sedari tadi Lesti terlihat risih pada orang di seberang sana entahlah Lesti merasa dia sedang memperhatikannya, ah Lesti semakin risih dengan si pembuat onar itu.

"Ngapain sih lo ngeliatin gue Mulu risih tau gak?!" Kesal Lesti

Risky tersentak kecil, lalu dia pun tersenyum lalu mengatakan "kegeran banget sih lo siapa juga yang liatin lo" cercah Risky.

"Tadi jelas jelas lo ngeliatin gue!"

"Ah masa kayaknya enggak deh"

"Ish nyebelin banget sih. Bodo amat"

Setelah mengatakan itu Lesti segera pergi dari sana moodnya benar benar berantakan gara gara ris--ah tidak Lesti tidak ingin menyebut si pembuat onar itu.




















TBC

Maaf aku baru updet setelah sekian lama, karena belakangan ini sibuk sama tugas yang numpuk. Oh ya kalian jaga kesehatan ya soalnya virus Corona udah mulai menyebar, jaga tempat tinggal kalian supaya bersih. Jangan lupa beri bintang, COMENT  dan shere ya. Please jangan jadi siders, kalian gak tahu seberapa capek buat cerita kaya gitu mikirnya perjuangan untuk selalu updet sampe aku Hiatus lama banget.

#18/03/20

Love Is You [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang