[Changbin] Bully

64 7 0
                                    

"Terima kasih sudah berbelanja di 'Distrik9 Swalayan' semoga hari mu menyenangkan," ucap seorang gadis kepada pelanggan yang baru siap berbelanja itu.

"Hhh. Melelahkan sekali. Hari ini pengunjung swalayan sangat ramai. Ternyata menjadi kasir tak semudah yang ku bayangkan." Keluh teman di samping gadis itu.

"Ya tapi mau bagaimana lagi. Ini pekerjaan kita. Dan aku pun harus mencari tambahan kerja ke kedai mie bibi Shim agar cukup untuk makan kami di panti asuhan." Balas gadis itu

"Aku bangga padamu Jangmi. Kamu mau bekerja keras agar adik-adik mu di panti asuhan bisa makan. Bahkan kamu rela bekerja dari pagi sampai malam di tempat-tempat yang berbeda agar penghasilan mu cukup."

"Ya begitulah hidup ku. Aku tak mungkin membiarkan bunda panti bekerja sendiri untuk menghidupi kami semua. Aku sebagai yang tertua tentu harus menolong bunda panti. Lagian semakin hari bunda semakin tua. Aku tak tega membiarkan nya bekerja sendirian." Tutur Jangmi kepada Taeri, teman kerjanya.

"Wahh, kamu memang anak yang baik. Tapi kenapa kamu ditelantarkan kedua orang tua mu yang jahat itu ya?" Tanya Taeri.

"Mereka bukan jahat, namun mereka pasti punya alasan tersendiri untuk mengirimku ke panti asuhan."

"Astagaa, kamu ini lembut sekali."

"Ah, bukan apa-apa. Baiklah aku duluan ya. Mau ke kedai mie bibi Shim dulu. Pasti dia sudah menungguku." Kata Jangmi

"Baiklah, hati-hati ya. Hwaiting" balas Taeri sambil memberi semangat kepada Jangmi.

Kemudian Jangmi mengayuh sepeda nya. Sepeda tua yang sudah lusuh. Pemberian dari bunda panti untuk nya.

Disaat hampir sampai ke kedai mie bibi Shim, Jangmi melihat ada anak kucing yang kelaparan. Kemudian dia menghentikan sepeda nya dan memarkirnya asal di tepi jalan. Lalu dia mengambil anak kucing itu dan memberinya beberapa potong biskuit yang ada di saku bajunya. Tak lama kemudian datang si pemilik kucing kemudian ia berterima kasih kepada Jangmi karena telah menolong anak kucing nya.

Di lain sisi, ada mobil mewah yang tiba-tiba berhenti di tepi jalan. Tepat di samping sepeda Jangmi. Pemilik mobil kemudian keluar di susul bersama beberapa teman nya. Karena sepeda Jangmi sudah tua, sepeda itu rubuh karena tersenggol oleh salah satu teman pemilik mobil, kemudian mengenai mobil yang tadi terparkir tepat di samping sepedanya. Baik Jangmi maupun si pemilik mobil langsung berlari ke arah kejadian. Jangmi langsung mengambil sepeda nya dan terlihat sedikit lecet di mobil itu.

Pemilik mobil yang melihat nya pun seketika marah melihat mobil nya yang lecet.

"Heh! Apa-apaan sih lo! Ga liat nih mobil gua lecet?! Udah tau sepeda udah reot malah di parkir di sini. Lecet kan mobil gue! Bangs*d emang! Pokok nya lo harus ganti rugi! Gue ga mau tau!" Bentak sang pemilik mobil.

"S..saya minta ma..maaf.. tapi teman anda tadi menyenggol sepeda saya hingga sepeda saya jatuh mengenai mobil anda." Jawab Jangmi gugup.

"Alah alesan aja lo! Bilang aja lo ga mau ganti rugi kan?! Dasar miskin!" Ucap laki-laki tersebut sambil menendang sepeda Jangmi hingga kembali terjatuh.

Ketika Jangmi akan mengambil sepeda nya, laki-laki itu malah menendang sepeda tersebut kemudian tertawa di ikuti teman-teman nya. Karena sudah tak terbendung lagi, liquid bening dari mata Jangmi mengucur begitu deras.

Dan mereka tertawa semakin keras.

"Heh gadis miskin! Besok gue ke sini lagi. Dan gue harap lo bawa uang buat ganti rugi mobil gue yang lecet gara-gara sepeda reot lo itu! Awas kalo lo kabur." Ancam nya kemudian kembali menendang sepeda Jangmi.

STRAY KIDS  LOVE STORY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang