one

15 1 0
                                    

Gadis itu melangkahkan kakinya melewati gerbang sekolah dengan begitu semangat. Mengapa tidak? Karna hari itu hari pertama dia pindah ke sekolah barunya. Dia berkesempatan mendapatkan beasiswa karna prestasi kecerdasannya. Ashila Zahra namanya, gadis dengan wajah lokal, berkulit sawo matang, rambut hitam sebahu, tinggi 160cm dan senyumnya yg manis, dengan bersenandung ria melewati koridor sekolah, sepasang demi sepasang mata tertuju padanya,  ada yg sinis, ada yg acuh,  dan ada yg memperhatikan dengan seksama,  dia tidak perduli akan hal itu.
Bukk
Shila terjatuh dan terduduk di lantai
"eh sory gue nggak sengaja"
Sebuah tangan terulur ke hadapannya, shila mendongkak melihat ke atas, lalu menyambut tangan tersebut
"iya kak,  maaf saya juga gk liat2 tadi" ucap shila sopan
"hmm lu anak baru ya?" tanyanya kepada shila
"iya kak,  saya siswi pindahan dari SMA Lentera Ibu"
"ohh gitu,  btw lu mau kemana?"
"saya mau ke ruang kepala sekolah kak,  mau tau saya masuk lokal mana"
"kalau gitu gue anter ya"
"eh gk usah kak, saya bisa sendiri" tolak shila halus
"bener nih?"
"iya kak"
"yaudah, kalau gitu gue duluan ya"
"iya kak" shila tersenyum, gadis itu sangat baik menurutnya, shila berharap bisa mendapatkan teman yg baik seperti gadis tadi.
Setelah itu shila melanjutkan langkahnya lagi menuju ruang kepala sekolah.

***

Di kelas

"selamat pagi anak-anak" ucap Tirto selaku guru sejarah saat memasuki ruang kelas, di ikuti shila di belakangnya "hari ini kita kedatangan teman baru, pindahan dari SMA Lentera Ibu, silahkan kamu perkenalkan diri"
Dengan gugup shila melangkah kedepan "h-halo teman-teman perkenalkan nama saya Ashila Zahra, saya pindahan dari SMA Lentera Ibu, saya harap teman-teman semua bisa menerima saya sebagai teman" shila tersenyum kepada semua penghuni kelas
"nah shila kamu silahkan duduk di samping lula ya, dan yang lain jangan lupa untuk saling akrab lagi ya, kita mulai pembelajaran hari ini" Shila menuju tempat duduknya dan mulai mengikuti pelajarannya.

Bel istirahat pun berbunyi tanda pelajaran jam pertama dan kedua telah selesai,  para siswapun mulai berhamburan, ada yg nangkring di depan kelas, ada yg ke kantin, ada yang ke perpus,  bahkan ada yang memilih berdiam di kelas

"hey" shila terkejut karna seseorang mencolek bahunya
"mau ke kantin bareng gak" tawar gadis dengan rambut coklat keriting sebahu, kulit putih, dan lesung pipi di kedua belah pipinya, tak lupa kacamata yang bertengger di batang hidungnya,namanya lula, lusiyana laili, teman sebangku shila
"hmm boleh" ucap shila menerima tawarannya, merekapun bangkit dan menuju ke luar kelas
"lula tunggu" langkah mereka berdua terhenti saat seseorang memanggil lula, dengan berlari kecil gadis itu menghampiri shila dan lula
"kenapa gia?" tanya lula kepada gadis itu,  shila memperhatikan dengan seksama
"gue mau ke kantin juga,  lu kok nggak ngajak gue" gia cemberut di hadapan lula
"sory gia gue kira lu udah duluan tadi" jawab lula
"eh lo,  hay ketemu lagi ehehe" shila yang mendapatkan sapaan pun tertegun dan berfikir, dia seperti pernah bertemu gadis ini
"lo nggak ingat gue? Gue yang nabrak lo pagi tadi di koridor depan" jelas Gia ketika melihat kebingungan di wajah shila
"ohh iya saya ingat kak" ucap shila
"jangan panggil gue kak,  gue juga kelas 11 cuma ya gue anak ips,  kelas gue seberang kelas kalian noh" shila mengangguk mendengar penjelasan dari gia
"eh kita ngga ada kenalan deh, gue Gia Novaren braham, kelas 11 IPS 2" Gia mengulurkan tangannya, shila menyambutnya dengan senang hati "aku Ashila Zahra, kelas 11 IPA 1"
"udah nih kenalannya, laper nihh" ucap lula yg dari tadi hanya memperhatikan teman dan teman barunya bercakap-cakap
"iye ah sensi amat si bulat" ejek Gia
"ish ngejek mulu lu" ucap Lula
Shila tertawa melihat kedua teman barunya itu, dia senang bisa mendapatkan teman seperti mereka.

Sesampainya di kantin mereka memilih duduk di dekat jendela, sambil melahap pesanan mereka masing-masing dan bercanda ria, mereka bertiga seperti sudah sangat lama berteman
"eh gila aja loh, tadi si bimo anak kelas gue yang cungkring itu, celananya robek masa pas mau duduk,  sumpah itu lucu banget anjir hahaha" cerita Gia yang di sambut tawa dari Shila dan Lula
"kok bisa sih ya" ucap shila sambil memegangi perutnya yang sakit karna tertawa
"ya gitu gue aja ngakak nggak ketolong"
"hahaha parah gila" timpal Lula

Entah kenapa tiba-tiba kantin yang awalnya hanya sedikit pengunjung menjadi sangat ramai, shila berfikir apakah ada diskon dadakan, kebanyakannya yang memenuhi kantin itu adalah para siswi.
"haduehh mulai deh para lalet ganjen" ucap Gia sambil meminum jus jeruk di depannya
"emang itu ada apa" tanya shila penasaran dengan apa yang terjadi
"itu, biasa cewe-cewe yang ngga bisa ngeliat barang kinclong dikit, udah di serbu aja" jelas Gia
"barang kinclong? Maksudnya apa sih"
"cowo ganteng shil" jawab lula sambil terus melihat kerumunan para siswi di sana
"udah biasa kayak gini mah, gara-gara most wanted di sekolah ke kantin makanya jadi rame kayak gini" cerita gia
Shila mulai paham, dan dia memperhatikan ke arah kerumunan itu, dia memperhatikan dengan seksama, dan benar saja ada 3 orang cowo dengan seragam yang di keluarkan, dasi yang longgar berjalan dengan santai melewati kerumunan cewe-cewe yang dari tadi berteriak histeris, shila hanya geleng-geleng kepala dan segera menghabiskan makanannya, dia tidak mau terlibat dalam hal itu,  menurutnya itu hanya membuang waktu, dan bukankah dia disini mau belajar? Untuk apa melakukan hal seperti itu.
Setelah itu mereka bertiga kembali ke kelas karna bel masuk sudah berbunyi.


Next part

Typo itu dari saya, komen yaa harus gimana hehe,  first on 2020 nih
-bmmkhul

You are My ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang