two

8 1 0
                                    

Vote dong
Biar lebih semangat upnya

***

Sepulang sekolah, shila langsung pulang ke rumahnya, rumah kayu kecil yang menjadi tempat tinggalnya bersama ayahnya, ibunya sudah meninggal saat ia berumur 12 tahun karna penyakit paru-paru akibat kecelakaan.  Ayahnya sudah berumur 48 tahun, bekerja sebagai penjual layang-layang keliling, untuk membantu biaya sekolah shila.

Sekarang pukul 14.12 menit
Shila yang tadi datang sekolah langsung bergegas ganti pakaian dan langsung menuju ke dapur untuk memasak lauk, dia tau ayahnya akan pulang setiap jam 3 sore dan dia yang akan menggantikan ayahnya menjual layang-layang keliling.

Setelah masakannya selesai ia duduk dan membaca selembar demi selembar buku pelajaran, ya, dia mengulangi pelajaran hari ini.

"assalamu'alaikum" ucap seseorang di ambang pintu
"waalaikumsalam" shila bergegas membuka pintu "bapak" shila langsung salim kepada ayahnya "ayok pa, shila udah masak, kita makan bareng yuk nanti shila yang lanjut keliling"
"ah iya iya"
Mereka berjalan ke arah dapur dan makan bersama
"shila kamu nggak usah keliling ya, kamu udah cape sekolah, biar bapak aja, bapak masih kuat kok"
"hmm engga pa, shila lagi kosong kok, kan yang capek itu bapak" ucap shila sambil tersenyum
"Ya sudah, gimana sekolah kamu hari ini"
"asyik banget pa, shila dapet teman baru, mereka baik semua ke shila" antusias shila
"ahaha bagus nak, terus semangat ya"
"siap komandan" kata shila sambil hormat di depan sang ayah. Banyak yg mereka bincang kan, itulah keluarga kecilnya.

Shila sedang berjualan keliling dengan sepedanya
"layang-layangnya pa layang-layangnya bu, beliin anaknya biar dia seneng" teriak shila di taman kota, karna ini hampir sore pasti banyak orang yang datang kesini
"mbaaa stopp anak saya mau belii" teriak ibu-ibu itu
"eh iya bu" shila menghentikan sepedanya "mau yang mana adeknya" tanya shila dengan senyuman di bibirnya
"mau yang itu" ucap anak perempuan itu
"yang ini, naahhh mainnya hati2 ya dek"
"berapa mbak"
"10 ribu bu"
"nah ini"
"makasih ya bu"
Ibu-ibu itu berlalu dan shila kembali menjajakan layang-layangnya.

Sampai pukul 5 sore shila berjualan, layang-layangnya cukup ramai di beli,,  shila merasa sudah cukup dan dia segera bergegas mau pulang
Di jalan shila tak henti-hentinya bersenandung ria, sambil menikmati angin sore, dia suka itu. Di perempatan saat shila mau menyebrang

Titttttttttttt

"AAAAAAAAAAAAAA"

Crittt

Shila membuka mata dengan hati yang berdebar, dia hampir saja di tabrak oleh sebuah mobil.

"woy punya mata nggak sih, kalau nyebrang liat-liat" ucap seorang cowok ketika turun dari mobilnya dan di ikuti satu orang cowok lagi di belakang
"m-maaf s-saya ceroboh maaf" ucap shila dengan mata yang mulai memanas
"kalau mau mati terjun dari gedung aja jangan dijalan" cerocos cowok yang satunya
"maaf saya ngga sengaja" ucap shila yang mulai bergetar menahan tangisnya

Disisi lain seorang cowok memperhatikan mereka dari dalam mobil, dia menunggu kedua temannya itu, entah apa yang mereka perbuat dengan gadis itu.
"hehh ngapain sih mereka lama-lama"
Dia membuka kaca mobilnya dan mengeluarkan kepalanya "riyan gani udah cepat" ucapnya kepada kedua temannya yang masih saja terus mengomel, dia geram melihat hal itu, sangat buang2 waktu -batinnya. Ia memilih turun dan menghampiri kedua temannya
"m-maaf hiks saya salah" shila yang kini sudah menangis hanya bisa meminta maaf
"heuhhh dasar cewek kampung, bikin susah orang aja" ucap riyan
"tau, kalau ketabrak yang repot itu kami" timpal gani
"s-saya memang salah hiks, t-t-tolong maafkan saya" dada shila mulai terasa sesak karna menangis
"gue bilang udah, lo berdua ngapain bikin cewek nangis"
"rico, lo kok turun" gani yang terkejut karna rico ada di belakang mereka
Rico hanya diam melihat shila yang menangis sesegukan yang terus melihat kebawah
"sekarang kita pulang" ujar rico dingin
"y-ya oke" ucap gani
Mereka berlalu meninggalkan shila yang masih menagis, dia takut. Bayangan itu muncul kembali, traumanya yang hampir sembuh kini kembali menghantui kepalanya. Tapi shila mencoba menangkan pikirannya dan perlahan pulang kerumahnya, dia menghapus air matanya, karna ia tidak mau ayahnya melihat dia menangis.
"assalamu'alaikum pa"
"waalaikumsalam shila, kamu udah pulang"
Shila mencium tangan ayahnya
"nak kok muka kamu pucat? Kamu sakit? " tanya ayah shila khawatir
"hah engga kok pa, shila paling cuma masuk angin, soalnya tadi ditaman anginnya lumayan" bohong shila kepada ayahnya
"yasudah, kamu mandi dulu ya, bapak bikinin teh buat kamu"
"iya pak"
Shila langsung mandi.

You are My ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang