Chapter II | Ilyasa Satria

212 104 99
                                    

Biarkan Aku menyukaimu,
Biarkan Aku mencintaimu,
Biarkan Aku merindukanmu,
Kau cukup diam, tak perlu membalas.

***

"Yasaaa, Gimana program kerja Lo, udh ada yang berjalan?" Tanya seseorang yang berada di belakang Yasa.

"Baru beberapa sih udh jalan, Bal. Cuma Gue belum laporan sih ke Pak ahmad" - Pembina Osis SMA Merdeka, Jawab Yasa sembari membolak balikan buku matematika tebal yang ada di hadapannya.

"Oh gitu". "Ehh Yas, katanya Lo ikut Olimpiade matematika lagii?". Tanyaa Iqbal kembali.

"Iyanihh Gue di ajuin sama Kirei, ke Pak Bambang-Guru Matematika". Sahutt Yasa.

"Dan Lo mau aja?" Selidik Iqbal. "Ya mau mau aja sih, klo gue" Sahut Yasa enteng.

"Ehh, Kirei itu anak Ipa 1 kann? Yang anak PA juga?" Tanya Iqbal bertubi tubi.

"Bal, klo Lo nanya nanya Kirei. Mending Lo cabut deh, kemana kek ke kantin gitu. Biasanya juga Lo kgk ada di kelas". Jawab Yasa panjang lebar.

Ilyasa Satria Agung Utama. Ketua Osis, Anggota Pencinta Alam, sekaligus Juara Olimpiade Matematika.

***

"Ehh tapi Na, Aku ga bakalan berharap lebih sih sama Ilyasa". Pernyataan Kirei sontak membuat Reina tertawa terbahak. "Loh kok ketawa sih, Na. Aku kan serius nihh" Sahut Kirei sembari menggembungkan pipinya.

"Abisss Lo lucu Rei, Kita ini udh temenan sama Yasa hampir satu tahun. Bisa aja sih Lo deketin Dia, dan Kalian jadian, tapi Lo kok ga berharap lebih sihh?". Tanya Reina penuh selidik.

"Kamu juga kan tau, gimana Yasa. Dia itu dingin banget susah buat di deketin dan lagi pula Dia kan udh nganggap Aku temen, yaudh sihh itu cukup buatku". Jawab Kirei membuat Reina terdiam.

"Iyaa deh iyaa. Eh Rei kita ke Ziva yukk". Ajak Reina penuh semangat.

"Ayooo" Sahut Rei bersemangat pula.

Selama perjalanan menuju kelas Ziva. Mereka mengobrol kembali.

"Ehh hari ini Kita kumpul PA yaa?" Tanya Reina.

"Iyaa nihh, Aku semangat bangett". Jawab Rei penuh semangat seperti anak kecil yang di ajak ke taman hiburan.

"Semangat banget sih, mentang mentang mau ketemu Prince nya nih". Sahut Reina sembari menggoda Rei.

"Ihhh Naa, apaan sihh. Prince prince siapaa sihh". Jawab Kirei seperti marah namun menahan tawa.

"Yaaa , Yasaa lahh siapa lagii. Lo mau samaa Dirgam emng?" Ledek Reina.

"Eh btw, kata orang orang Lo ngajuin Yasa lagi ke pak Bambang buat olimpiade Matematika?".

"Iyaa, hehe. Tapi syukurnya Yasa mau Naaa". Jawab Kirei antusias. "Dan kata pak Bambang Aku sama Yasa bakal di satu Team kann, horeeyyy". Sahut Rei beribu kali lebih antusias dari sebelumnya.

Perbincangan seketika terhenti, setelah mereka sampai di kelas Ziva. Namun Ziva sedang tidak berada di kelas. Mereka saling pandang.

KireizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang