One

8 4 0
                                    

Seperti cahaya dalam hidupnya jika itu redup bagai tak berarti juga dunianya.jisoo tidak bisa tahu apakah ia dapat menahan segala kesedihanya dan air matanya nanti saat semua hilang dan berubah.lima hari sebelumnya bahkan ia baru kehilangan orang tersayangnya karena sebuah penyakit jantung yang di derita ibunya dan membuat kehidupanya mulai sangat berubah karena itu dan ayahnya yang meninggalkan hutang yang cukup banyak.bahkan jisoo harus bekerja keras di sela sekolahnya demi melunasi hutang itu.bekerja di rumah makan sederhana di pinggiran seoul yang dekat dengan kontrakanya,dan kini orang yang peduli dan berarti denganya hanyalah sahabatnya,cintanya.

"apa kau nanti masih bekerja?kapan kau kembali kerumah?."tanya jungkook membuat jisoo menatapnya,pria itu lantas bergeser dan membalas menatap jisoo yang tengah duduk di sampingnya.sama terbinggungnya jisoo jam berapa dia akan pulang bekerja nanti.

"aku tidak tahu.mungkin sama seperti kemarin,lalu kenapa kau belum juga pulang untuk latihan,apa terlambat untuk di jemput lagi?."

"hem,mungkin sebentar lagi manager nim menjemput." Jisoo menatap binggung raut jungkook,pria atau sahabatnya itu yang selalu membuat hatinya berdegup dan selalu gugup

"ya aku taka pa.hanya malam nanti aku akan berlatih penuh untuk comeback besok.kau mau bertemu denganku untuk mengantarkan ttaeboki seperti biasa?." Jisoo gugup dan sulit sudah baginya untuk menelan ludah.memang dia bisa apa jika sudah di tawari seperti ini.

"ya baiklah,apa di tempat seperti biasa?."

"hem."sahut jungkook singkat.

"baiklah aku akan menunggumu,jadi jangan lama seperti kemarinuntuk mengambilnya."ucap jisoo dengan cemberut.

"iya aku janji,sampai jumpa nanti,aku tak akan lama."

Dan kemudian menghela nafas panjang,ia sebenarnya sangat amat senang mengakui hal ini bertemu dan bersahabat dengan jungkook,itu benar benar seperti sebuah mimpi.

Jisoo mulai berjalan ke taman dimana dirinya biasa bertemu jungkook sepulang kerja.menunggu cukup lama dan berkali kali mengirim pesan pada pria itu.

"oh ayolah kau ini sudah berjanji padaku,lalu kenapa kau baru sampai?."jisoo menghela nafas,mengeleng pelan saat baru melihat jungkook di depanya.

"tadi aku tak membaca pesanmu,hp ku ada di dalam tas jadi aku tak tahu."

"tapi ini sangat lama dan akan hujan...aku harus cepat pulang." Ucap jisoo sambil langsung menyerahkan ttaeboki di katung plastic.

"oh ya!lihat kau pulang larut malam lagi aku baru tersadar."sahut jungkook membuat jisoo terkejut.jungkook itu pria yang cukup posesif dan keras kepala,seharusnya jisoo ingat hal itu.

"ya sudah cepat pulanglah.setelah itu kabari aku jika kau telah sampai rumah."tambah jungkook.jisoo tidak menjawab memangnya apa lagi yang bisa dia katakana jiska sudah seperti ini?malah terus tersenyum saja dirinya hingga tidur nanti.


Hittof

Never gone | BTS.romanceWhere stories live. Discover now