❦︎. 天頂部 ; ☂︎
𖤐°☾︎-- ©djeongyunho -- ✰✯Nadya menengadahkan tangannya ke depan, menatap rintik hujan yang entah kenapa tak kunjung berhenti juga. Gadis itu mengerutkan keningnya bingung. Padahal seharian ini cerah, kenapa tiba-tiba gerimis? Pas pulang sekolah lagi hujannya.
Sambil menghela nafasnya panjang, gadis itu bersandar di pos satpam bersama anak-anak lainnya. Rata-rata mereka biasanya pulang jalan kaki dan kebetulan tidak membawa payung. Ya terpaksa neduh disitu sambil berharap ada yang baik hati menawarkan tumpangan.
Nadya niatnya gitu sih, tinggal buka hp-nya dan cari kontak manusia terpercaya yang mau nebengin dia, kelar. Cuma ya, gaperlu kayaknya.
Karena ada sukarelawan yang entah kenapa kayak pahlawan kesiangan di depan Nadya sekarang ini.
"Hai, cantik. Nunggu lama yah?" Pemuda dengan cengir lebarnya itu tersenyum di depannya iseng. Lumayan bikin syok sih, sebut saja para wanita yang masih neduh sekaligus pak satpam yang udah kemana-mana mikirnya bakal ada adegan mesra. Padahal mah, Nadya mau banget jitak cowok di depannya ini.
Tapi kalau diturutin maunya, Abraham- pemuda di hadapannya ini malah tambah iseng nantinya.
Nadya balas tersenyum lebar juga, lalu mengelus pipi cowok itu lembut membuat Abraham seketika tremor, siswa cewek yang nutup mulut bahkan ikutan nyengir gemes sampai pak satpam sendiri yang udah berdiri mau gebuk pasangan aneh ini.
"Hai juga cantik, kok repot-repot dateng kesini hm?" Ucap Nadya dengan nada manis-yang jatohnya creepy sih.
Abraham termundur sambil nepis tangan gadis itu dari pipinya sambil gemeteran ngucap ayat kursi. Gadis di depannya itu langsung merubah rautnya sebal. "Lo kira gua setan?"
"Iya, setan- ADUH IYA KAGA MAAF!"
Ditendangnya betis laki-laki itu. "Cot. Ada jas hujan gak lu, pulang ayo ah pegel gua daritadi berdiri mulu."
Abraham mendengus, bibirnya dimaju majuin gitu yang malah ngebuat Nadya tambah gemes mau banting pemuda ini di tengah publik. Abraham udah antisipasi, dia memundurkan dirinya sedikit lagi sambil nunjuk motornya di dekat gerbang. "Kesana dulu nyonya, mari saya antar...."
Nadya menatapnya sinis, tapi tetap ikut berjalan mengikuti langkah pemuda di depannya itu. Sebelumnya, dia berbalik ke belakang untuk berpamitan, "pulang ya pak, guys gua duluan ye!"
"Nad, pacar lu?" Tanya temannya.
Nadya menggeleng, "bukan, peliharaan, kenapa emang?"
"Gua denger ya Nadya!" Seru Abraham di ujung sana. Nadya balik menatap sinis, "kenapa lu? Gasuka?"
Anggap saja Abraham loyo. Iya, dia loyo banget kalo gadis ini lagi mode galak begini.
Nadya berbalik lagi ke temannya dengan muka bertanya yang sama kayak tadi. Temannya menggeleng, "kaga papa, gue kirain pacar. Abis bukan anak sekolah sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂erita 𝐒epulang 𝐒ekolah.
Teen FictionBeberapa orang mungkin menganggap bahwa kisah putih abu-abu saat SMA adalah masa terindah nya para remaja. Tapi, tidak bagi anak-anak sekitaran Cakrawala. Cerita mereka sederhana, "Saat kita besar nanti, ceritain ke anak cucu kita, seberapa serunya...