Lebih Baik Diam

95 39 11
                                    

Merekapun sampai dikelas
Fahri kedepan kelas sambil mencari pusat perhatian anak - anak dikelas

" Hei dengar!, ada banci dikelas kita Haha." hinanya.

Salah seorang anak bertanya

" Siapa Fahri? " tanya seorang murid.

" Azima ! yang dibantu anak perempuan hahahahaha." hinanya sambil memplesetkan nama azim

Seluruh kelas tertawa, terkecuali febi sembari melihat azim yang matanya berkaca - kaca.

Pelajaran pada hari itu selesai
waktu untuk pulang pun tiba

Azim berjalan pulang sendiri seperti biasanya kerumahnya
dia tak sadar bahwa febi mengikuti nya dari belakang

Tidak beberapa lama azim sadar ada seseorang yang mengikutinya, dia mempercepat langkah nya sampai berlari

Febi yang tidak mau ketinggalan jejaknya mengejarnya juga, namun dia tidak melihat azim lagi

Yang ternyata azim ada dibelakangnya

" Duar !! , ayo mau ngapain ngikuti aku ?" teriaknya mengejutkan febi.

" Mamak mamak mamak
Astagfirullah, kamu ngejuti aja azim." jeritnya sambil mengulang - ulang perkataannya.

" Hehehe. " tawanya dengan wajah tidak bersalah

* " Jadi Gini 'Azhim , Aku Tuh Mau Minta Maaf , Karenaku Kamu Semakin Dibully Sama Sifahri "

" Oh Soal Itu, Hehe Tidak Mengapa, Terima Kasihnya Sudah Mau Jadi Temanku ( Tersenyum )

Dikelas Sang Anak Tidak Mempunyai Seorang Teman Dikarenakan Dia Sering Dibully, Orang Orang Menganggap Dia Anak Yang Culun ( Polos )

" Ummiku Pernah Berkata : Maafkan Orang - Orang Yang Menyakitimu , Jangan Dendam Kepadanya "

* " Masya Allah, Ummimu Baik Sekali.. "

" Iya Ummi Sayang sekali Denganku, Walaupun Terkadang Cerewet Hehe.. "

* " Wajar Itu Namanya Juga Orang Tua .. "

Mereka Berdua Tertawa Dalam Perjalan Pulang

Hari Terus Berjalan Hingga Bulan Berganti Tahun, Sampailah Mereka Dipengujung Kelas , Yaitu Tingkat Ke Enam Sekolah Dasar

Sampai Ada Suatu Masalah Menimpa Persahabatan Mereka

Fahri Dan Teman Teman Mendatangi ' Azhim Seperti Biasa Dia Akan Melakukan Pembullyan Kepada 'Azhim

" Hoi , Kemarikan Uangmu!
Aku Mau Makan Kekantin "

Tanpa Perlawanan 'Azhim Pun Memberikan Semua Uangnya

Febi Yang Melihat Itu Sudah Hilang Kesabaran Dan Mendatangi Gerombolan Fahri

* " Hei !,  Kembalikan Uangnya "

" Kamu Lagi  Kamu Lagi
Gak bosan Apa Menganggu Kami "

* " Aku Bilang Kembalikan Uangnya ! "

Febi Menangkap Tangan Fahri Sambil Mengambil Ingin Mengambil Uangnya Hingga Fahri Pun Memukul Febi Dan Membuat Merah Wajahnya

" Sudah Kubilang Jangan Menganggu Kami, Ini Akibatnya "

'Azhim Yang Melihat Itu Timbal Perasaan Marah Yang Tidak Tertahan Lalu Dengan Spontan Memukul Fahri, Anak - Anak Yang Lain Terkejut

" Kurang Ajar Kau Babu !
Berani Memukul Majikan Mu, Tangkap Dia "

' Azhim Yang Kalah Jumlah Pun Di Pegang Tangannya Kebelakang oleh Teman - Teman Fahri

" Jadi Babu Sudah Berani Ya? "
Mau Coba - Coba Ya Ah! ( Sambil Memukul 'Azhim )

* " Okh okh! ( Suara Batuk Dan Kelihatan Senggap )

** " Sudah Cukup , Jangan Pukul Dia Lagi "

Setelah Selesai Memukuli 'Azhim Mereka Pergi Kekantin, Lalu Febi Menghampiri 'Azhim

" Azhim Kamu Tidak Apa Apa "

Kelihatan 'Azhim Kesakitan Sambil Dibantu Febi Duduk Dikursi

'Azhim Pun Cuma Terdiam Hari Itu Tanpa Berkata - Kata Kepada Febi Hingga Tiba Waktunya Pulang Dia Pun Diam Tanpa Sepatah Katapun Yang Membuat Febi Sedih ...

   

   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudikah Engkau Memaafkanku Ya RabbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang