Bab 1

50 3 7
                                    

Tinggalkan Jejak, OKE 😊
Selamat membaca...

Diatas gedung bertingkat, di bawah hujan yang tahu  kesedihannya, disaat bulanpun enggan menemaninya. Seorang gadis tengah berdiri menatap langit malam.

Gadis yang memiliki nama lengkap Disya Natalia, yang belum genap berumur 18 tahun itu, akan mengakhiri hidupnya sendiri.

Dia terlalu lelah dengan kehidupan.
Dia merasa  semua kehidupannya hancur, hanya kegelapan yang menemani hari harinya tanpa secercah cahaya ataupun kebahagiaan di dalamnya.

Semuanya pergi, lebih tepatnya tak pernah ada yang menetap di sampingnya.

Disinilah semuanya dimulai.....

"Disya... "

Teriakan itu membuat gadis yang sedang mengikat rambutnya di depan cermin, terpeloncat kaget.

"Iya ma. Bentar.. " teriak Disya sembari menuruni satu persatu anak tangga dengan cepat.

" Ada apa ma" Tanya Disya dihadapan Dita. Mamanya.

" Kamu bukannya bantuin adik kamu siap2 kesekolah, malah sibuk ngurusin diri sendiri" Gerutu Mamanya.

"Tapi aku udah telat ma " Jawab Disya singkat sembari memakai sepatunya.

"kamu ini hanya peduli pada dirimu saja, liat ini adikmu juga terlambat, Tolong bantu dia  atau siapkan sarapankek  ". Titah mamanya sembari memakaikan rok ke adik satu satunya Disya.

"Kakak kan ada ma, dia juga lagi gak Ngapa-ngapain, aku udah telat banget nih" Ucap Disya buru buru.

" Kakakmu lagi latihan buat interview nanti" Tambah ibu.

" Kakak kan bisa latihan nanti" Sahut Disya lagi.

Disya berdiri dan bersiap membuka pintu.

"Dasar anak durhaka, melawan terus kalau di kasih tau, kamu ini jadi anak kalau disuruh orang tua ya nurut aja bukannya malah ngelawan. Dasar anak tidak berguna" Ucap Ibu sambil menunjuk disya dengan tangannya.

Suara itu membuat Disya mematung ditempatnya, Tiba-tiba rasa sesak memenuhi seluruh rongga dadanya.

Tanpa menghiraukan apa yang akan dikatakan mamanya lagi. Disya bergegas membuka pintu. Dan keluar dari rumah sederhana itu.

Di tengah perjalanan menuju sekolah mata Disya mulai memanas ketika kata kata ibunya terngiang kembali di telinganya, seketika air matanya jatuh membasahi pipinya  yang halus , dengan cepat ia menghapus air matanya itu dan  menggayuh sepedanya dengan lebih cepat.

Setelah sampai gerbang  SMA BANGSA.
Disya berpikir kenapa Dunia tidak adil kepadanya. Kenapa dirinya selalu salah dimata mamanya.
Apakah Dia hanya beban.

Tanpa ia sadari air matanya jatuh, beberapa detik kemudian tangisnya pecah.

Disya menenggelamkan wajahnya di lutut dan menangis sejadi-jadinya.

Tanpa ia sadari seorang pria tengah menghampirinya , ia berjongkok di depan disya.

"Kamu kenapa" Tanya pria itu.

Saat mendengar itu. Disya mengangkat wajahnya yang sembab akibat menangis. Di tatap nya pria di depannya itu. 

Saat sadar apa yang terjadi, dengan cepat Disya berdiri dan menghapus air matanya.

"Gak papa" Jawabnya singkat.

Tanpa sepatah katapun Disya berlari menggiring sepedanya dan meninggalkan pria itu dengan kerutan di dahinya.

***

Siapakah pria itu???
Penasaran gak?
Maaf kalau Gaje
Soalnya ini cerita pertamaku dan masih belajar

Tinggalkan comment kalian tentang ceritaku ini

Salam kenal

Pipit S.s

Terimakasih telah membaca❤❤

Hanya DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang