Bab 2

14 3 6
                                    

Vote and comment🤗
Kalau ada typo benerin ya..

***

Dengan nafas putus - putus akhirnya  Disya sampai di kelasnya dengan cepat, kelas yang di atas pintunya bertuliskan XII IPA 1 itu sudah penuh oleh  sekumpulan siswa dan siswi. untung saja bell masuk belum berbunyi . Jadi dia tidak perlu menjalani hukuman yang akan membuatnya kepanasan.

Disya berjalan menuju tempat duduknya. Disana Devi sudah duduk manis di salah satu kursinya.

Devi adalah satu-satunya teman sebangku sekaligus teman dekat Disya, gadis dengan rambut sebahu dan kulit yang kecoklatan itu  berteman dengan Disya dari masa orientasi sekolah sampai sekarang.

Awalnya Disya tidak berniat berteman dengan siapapun tapi Devi terus mengajaknya berteman. Akhirnya Disya menginyakan saja.

" Siapa sih dia, mana liat gue nangis lagi" Keluh Disya pada dirinya sendiri.

Saat Disya sibuk dengan pikirannya sendiri. Devi menarik  tangan  Disya secara tiba-tiba.

Disya yang menyadari itu menoleh ke arah Devi.

"Apaan sih" Keluh Disya.

"Temenin gue ke toilet dong" Pinta Devi.

" Emang gak bisa apa ke toilet sendiri? " Gerutu Disya.

" Bisa sih... "
"tapi kalau nanti telat masuk kelas ada yang nemenin" Sambung Devi dengan cengiran khasnya

Disya hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar ucapan teman satu satunya itu.

...

Bell masuk pun berdering menandakan pelajaran akan di mulai. Benar saja Disya dan Devi telat, mereka masih berlarian di Koridor kelas yang sudah kosong.

Ketika mereka sampai di ambang pintu, Disya mematung di tempatnya, manik matanya melihat sosok yang tadi ia temui di Gerbang. Untuk beberapa detik Disya bertatapan dengan pria yang memiliki rambut hitam, iris mata yang coklat, hidung yang mancung bak perisotan dan kulit yang putih. membuat lekaki itu bisa di katakan dalam kategori Tampan.

Tapi sayang semua itu seakan tertutup oleh penampilannya yang cupu.

"Ganteng sih, tapi Cupu " batin Disya.

Lamunannya buyar seketika saat suara Devi terdengar.

Dengan nafas yang masih memburu Devi meminta izin kepada guru yang ada di hadapannya.

" Ma-af.. Bu.. Kami, telat   ! " Ucap Devi segan.

"Cepat masuk, lain kali jangan diulangi "  Jawab guru  paruh baya tersebut.

Disya dan Devi pun langsung masuk dan duduk di meja mereka.

" Baiklah anak anak hari ini kita kedatangan murid pindahan dari SMA BAKTI, silahkan perkenalkan diri kamu" Titah guru tersebut.

" Perkenalkan nama saya "Allan Mahaldika" Ucap lelaki berkacamata itu.

" Apa MAHAL? " tanya seluruh siswa serentak.

Hanya DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang