Penyatuan

1.7K 50 0
                                    

Seminggu sudah berlalu, tak terasa waktu begitu cepat berjalan. Hari ini adalah hari dimana Arka dan Iren akan melaksanakan Ijab qobul, ijab qobul sendiri dilaksanakan di rumah Arka saja. Sejak semalam Iren dan Virgo sudah menginap di rumah Arka.

Bahkan seluruh keluarga arka pun sudah berkumpul di rumah ini, sedangkan keluarga dari iren hanya Virgo sekaligus wali nikah iren.

Setelah tadi siang arka menemani iren untuk ziarah ke makam ayah dan bundanya mereka tidak di pertemukan lagi, bahkan makan saja iren harus di kamar. Karena nenek arka melarang mereka bertemu sampai besok mereka sudah sah.

∆∆∆

Author masih POV

Pagi ini, Yah emang ini udah pagi. Hari dimana Arka dan Iren akan menjadi satu. Hari yang selalu mereka tunggu dan menjadi gerbang kebahagiaan bagi mereka semua.

Arka POV

Sekarang udah jam 8, sedangkan gw ijab qobul jam 9. Makin panas dingin aja badan gw. Ketemu iren pun cuman pas sholat subuh tadi aja dan itu gw cuma bisa ngeliat dia sekilas aja karena nenek gw yang super duper rempong itu selalu bilang, pengantin yang mau menikah gak boleh ketemu dulu. Ah elah kesel gw, untuk nenek gw.

Tok tok tok

Tiba tiba aja ada yang menganggu lamunan enak gw ini.

"Masuk" ucap gw ke arah pintu. Seketika aja ada yang lompat ke kasur gw yang lagi gw dudukin. "Samlekom yang Mao nikahhhhh" teriak Nino di telinga gw.

*Nino

"Manusia kampret lu ya" balas gw sengit. "Udah sih kalian mah suka gitu" ucap Cia, dia keliatan cantik pek dress yang di kasih sama mamah gw. Jadi mama gw itu gak pede ngedisain baju pengantin buat gw sama iren eh malah dia ngedisain baju buat Nino, cia sama leotta aja kan gw rada kesel.

"Gw seneng Lo udah nemuin cinta sejati Lo ka" ucap Cia sembari memeluk gw. "Makasih ci, tapi Lo kapan nyusul" ucap gw ngerusak suasana. "Ah elah kampret Lo ya, bentar lagi deh gw nyusul kalo udah kelar kuliah" balas Cia tak mau kalah.

* Patricia

"Huuuaaaaaa HWD Arkaaaaaaa cuuuuuu" hedeh pengang telinga gw denger ni suara. "Iya ta makasih ya Lo juga udah jauh jauh kesini demi gw sama iren" ucap gw. "Kan tiket Lo yg bayarin gw mah slow aja" cengir leotta.

*Leotta

Yang di bilang sama leotta emang bener, gw yang bayarin tiket dia. Dia maksa pengen kesini tapi papanya gak ngasih izin jadinya dia ngerengek rengek sama gw pengen pulang dan karena gw gak tega dan masa iya nikahan gw sahabat gw gak lengkap jadinya ya gw beliin tiket deh.

"Ganteng banget temen gw hari ini" ucap Leotta masih gelendotan sama gw. "Arka aja teros yang di puji" sindir Nino, gw mencium bau bau envy disini.

"Ya elah, sama arka aja cemburu lo. Lo gak tau aja apa yang suka leotta ceritain ke gw" ucap Cia dengan kekehan. "Emang dia cerita apa ci?" Tanya Nino penasaran dan bangkit dari kasur tercinta gw. "Akang-akang bule tuh" ucap Cia dan langsung buru-buru keluar karena sudah tau akan ada teriakan super dari congor leotta.

"Ciiiiiaaaaaaaa Lo ember banget gila" teriak leotta. "Maksudnya apa" tanya Nino geram. "Ehm gini Lo sayang ayok aku jelasin" bujuk leotta kepada Nino dan mereka pun keluar dari kamar arka. "Kok malah sibuk dengan urusan cinta mereka" cibir arka.

∆∆∆

Author POV

Tak terasa kurang 10 menit lagi sudah jam 9. Arka pun sudah duduk di depan penghulu dan virgo, sedangkan Iren berada di kamar di temani oleh cia dan leotta. Sedari tadi leotta terus saja mengoceh.

"Ren, Lo kok mau sih sama arka? Kan dia jelek! Bau ketek! Pelit! Banyak om..." Ucapan leotta terpotong karena selaan cia. "Lo sebelum ngomongin orang mending ngaca deh ta, lagi pula kalo arka pelit Lo gak bakal ada disini tau" ucap Cia menyadarkan temannya itu. "Iya juga ya ci" ucap Leotta.

Iren hanya tersenyum melihat kelakuan dua sahabat ini yang satu sangat bawel yang satu mulutnya pedas.

"Ekhm, bisa kita mulai" tanya sang penghulu. Leotta yang tadinya ngoceh pun langsung diam mendengar suara penghulu yang akan memulai acara.

"Saudara Virgo selaku wali dari ananda Irena Maura Fhirgantara bisa menjabat tangan suadara Arka Pangeran angkasa selaku mempelai pria" instruksi penghulu.

Terdengar suara tarikan nafas dalam virgo. "Saya Nikahkan dan saya Kawinkan engkau Arka Pangeran angkasa dengan adik saya ananda Irena Maura Fhirgantara dengan maskawin emas 100 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai" ucap Virgo dan menghentakkan tangan arka.

"Saya Terima nikah dan kawinnya Irena Maura Fhirgantara dengan maskawin emas 100 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai" ucap arka tanpa terbelit dengan satu tarikan nafas.

"Sahhhhhhh" teriak seluruh tamu undangan yang menyaksikan ijab qobul.

"Alhamdulillah ya Allah" Gladys dan athala langsung berpelukan haru. Setelah itu Gladys langsung naik ke kamar Iren.

"Sayang, mantu mama ayu nak kita turun kamu sudah di tunggu arka" ucap Gladys kepada sang menantu. "Kita ikutkan Tante" tanya leotta. "Iya sayang kalian ikut nanti jadi pengiring pengantin wanita ya" ucap Gladys kepada keponakannya itu.

Setelah itu mereka langsung turun dengan di giring oleh cia dan leotta yang membawa buket bunga kecil sedangkan yang besar di bawa oleh Gladys yang sembari merangkul menantunya.

Saat sudah sampai di depan arka Gladys dan dua gadis cantik itu langsung pergi ke sisi berbeda. Arka langsung menyematkan cincin ke tangan iren begitupun sebaliknya, Arka langsung mencium kening iren. Tak terasa air mata iren mengalir dengan haru.

Usai ijab qobul mereka langsung ke gedung acara resepsi yang sudah di dekor sedemikian rupa hingga tampak sangat indah.

Maklumlah, arka kan dari Sunda jadi ya temanya lebih ke sunda-sudaan.

"Masih berasa mimpi, sekarang kamu udah jadi istri aku ra" ucap arka yang sedari tadi menggenggam tangan iren. "Iya, semoga kita gini terus ya ka, Rara sayang banget sama kamu" ucap iren tulus. "Aku juga sayang banget sama kamu Ra" ucap arka. Meskipun sudah berada di pelaminan mereka tidak sekalipun melepas genggaman tangan mereka.

"Ceilan manten baru, foto dulu Napa foto kita" ucap Nino, lalu merekapun langsung berfoto bersama. Setelah usai sesi satu arka langsung di dorong menjauh oleh leotta, "heh lampir kok gw di usir sih itu bini gw woi" ucap arka tak terima.

"Sana dulu Lo ah gw sama cia mau foto sama iren" ucap Leotta. Iren hanya bisa terkikik melihat wajah suaminya yang muram karena ulah sahabatnya itu, wailahhhh udah suami aja dah.

"Nih udah, gw pinjem bentar doang bini Lo, gak gw bawa pulang" ledek cia yang baru selesai berfoto.

"Kampret kelean" pukkk, tangan kecil itu langsung memukul mulut arka yang berucap kasar, jangan tanyakan itu tangan siapa. Sudah pasti tangan Gladys mama arka.

"Mulut mu itulah a'" ucap Iren kepada arka dengan garang. "Ehehe peace" ucap arka pengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya.

Usai menyalami para tamu undangan arka dan Iren kembali duduk di kursi pelaminan.

"Akhirnya" ucap arka bernafas lega sebari menatap ke arah para tamu undangan. "Kenapa?" Tanya Iren heran. "Masih gak nyangka aja kalo akhirnya aku nikah sama gadis cinta pertama aku" ucap arka dengan senyum mautnya. "Bisa aja" ucap iren . "Aku juga gak nyangka, bisa ketemu apa lagi nikah sama cowok pertama jadi cinta pertama aku" ucap iren dengan senyum malunya. Mereka berdua pun berpelukan.

Dari bawah keluarga mereka tersenyum melihat sepasang anak manusia itu yang sedang bahagia.

Dibawah ada, Nini, aki, Mbah Kakung, Mbah uti, mama Gladys, papa athala, dan yang lainnya.

TAMAT

Akhirnya kelar jugaaaa
Gimana? Gak puas 😭
Masih ada part tambahan kok:)

Arka's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang