39

2.7K 297 50
                                    

Min9yu_97

Min9yu_97

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤ 986.976 likes
Min9yu_97 Bahkan malam seolah tak peduli dengan apa yang sedang kurasakan saat ini.

Min9yu_97 turn off comment

***
Mingyu POV

Akhirnya setelah beberapa hari, Wonwoo mengajakku untuk bertemu di taman dekat dengan apartement Kami. Dengan semangat Aku segera pergi ke taman tersebut. Kami berjanji untuk bertemu jam tujuh malam, namun sekarang masih jam lima sore dan Aku telah sampai di taman.

Udara saat ini sangatlah dingin karena dari siang hari hingga sore tadi hujan dan Aku tak peduli dengan dinginnya hari ini. Yang terpenting adalah hari ini akhirnya Aku bertemu dengan Wonwoo. Aku sungguh tak sabar untuk menuntaskan rasa rinduku ini.

Akhirnya setelah dua jam Aku duduk termenung di taman ini, Aku mendengar siara Wonwoo menyapaku.

"Gyu, Kamu udah lama sampai disini?"

Aku segera menegakkan kepalaku dan disana Wonwoo tampak baik - baik saja. Astaga rasanya Aku ingin segera memeluknya saat ini juga.

"Ah, Aku udah disini sejak dua jam yang lalu. Aku seneng akhirnya Aku bisa lihat Kamu lagi. Kamu tahu ngga Won, Aku kangen banget sama Kamu."

Aku segera menjawab pertanyaannya dan kulihat Wonwoo tampak khawatir setelah mendengar ucapanku.

"Kamu baik - baik aja kan, Won? Aku khawatir sama Kamu."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Aku segera memeluknya hingga Aku tak sadar Aku telah menangis di bahunya. Aku berulangkali meminta maaf padanya dengan nada lirih. Sungguh Aku sangat rindu padanya.

"Gyu, jangan nangis. Wonu ngga suka kalo Mingyu nangis seperti ini. Wonu baik - baik aja kok dan Wonu juga kangen sama Mingyu. Kita bicara dulu ya masalah Kita."

Ia mengangkat kepalaku dan menghapus air mata yang mengalir dari ujung mataku. Kemudian Ia memegang kedua tanganku dan Aku sadar jika kedua tanganku ini telah memiliki banyak goresan hasil karyaku selama Wonwoo pergi. Ia terdiam selama beberapa saat dan terlihat wajahnya terlihat semakin mengkhawatirkanku.

"Won, jangan tinggalin Aku." Aku terus memggumakan Kalimat tersebut berulang kali. Aku benar - benar tak siap kehilangan Wonwoo dalam hidupku.

"Aku ngga akan ninggalin Kamu, kalau Kamu bisa jelaskan siapa wanita di foto ini dan apa hubungannya sama Kamu?"

Aku segera melihat foto yang ada di tangan Wonwoo. Aku begitu terkejut mengapa Wonwoo bisa mendapatkan foto ini. Dan ternyata dugaanku benar, Wonwoo marah padaku karena ini. Tapi Aku sungguh tak siap untuk menceritakannya karena ini memyangkut dengan masa laluku dan Aku tak mau mengingat kejadian di masa lalu.

'Aku sungguh ingin menceritakannya, tapi mengapa Aku tak yakin untuk menceritakannya. Aku takut Wonwoo juga akan menjauhiku seperti teman - temanku dulu.' Ucapku dalam hati.

''Gyu, Aku ngga marah Kamu jalan sama wanita lain karena Aku tahu Dia teman kecil Kamu. Tapi, Aku kecewa Kamu ngga pernah jelasin Aku tentang masalah yang Kamu hadapi. Kamu selalu sembunyiin masalah Kamu dari Aku. Aku merasa ngga berguna sebagai pacar Kamu."

Ya, memang benar Dia Choi Tzuyu sahabatku dari kecil. Dan memang beberapa bulan yang lalu Aku sempat bertemu dengannya lagi setelah sekian lama Kami tidak bertemu. Tentu saja rasanya sangat senang saat Kamu bertemu dengan Sahabat kecilmu setelah lama tak bertemu. Hingga Aku tak sadar perbuatanku ini dapat membuat hubunganku dengan Wonwoo hancur dikemudian hari.

Tzuyu ini bisa dikatakan berharga dalam hidupku. Dia satu - satunya teman yang sudi untuk menemaniku disaan teman - teman lainnya menjauhiku saat Aku SMA. Dia ada saat Aku sedang terpuruk. Ia juga satu - satunya orang yang tahu tentang pemyakitku selain kedua orang tuaku. Makanya saat Ia meminta bantuanku beberapa bulan yang lalu, Aku akan siap untuk membantunya.

Tapi, sekali lagi Aku tak siap untuk menceritakan semuanya. Aku tak mau Wonwoo menjauhiku saat Ia tahu tentang penyakitku. Apalagi masa laluku yang sungguh hingga saat ini Aku tak ingin mengingatnya lagi karena begitu sakit untuk diingat.

"Mungkin benar jalan satu - satunya adalah Kita harus mengakhiri hubungan Kita berdua karena selama ini hanya Aku yang benar - benar mencintaimu."

Badanku menegang dan Aku segera meraih kedua tangannya. Aku sungguh tak siap untuk kehilangannya. Aku hanya butuh waktu untuk siap menceritakan semuanya.

"Won, Aku ngga mau Kita putus. Aku juga cinta sama Kamu, Won." Ucapku putus asa.

"Kalo Kamu ngga mau Kita putus, sekarang Kamu bisa jelaskan apa yang tadi Aku tanyakan." Balas Wonwoo dengan matanya yang tak menatapku.

Aku tak mau pisah dengan Wonwoo, tapi Aku juga tak siap untuk menceritakan semuanya. Aku saat ini benar - benar bingung dan tak terasa ketakutan itu muncul.

'Gyu, Kamu bisa ceritakan semuanya. Ayo Mingyu semangat! Hilangkan rasa takutmu' Gumamku dalam hati. Tapi, lagi - lagi Aku ragu untuk menceritakannya dan ketakutanku semakin besar.

"Aku belum bisa ceritain, Won." Ucapku dengan nada lirih dan Wonwoo mulai menghela nafas.

"Kalo, Kamu belum bisa cerita sama Aku, setidaknya Aku tanya kenapa tangan Kamu bisa ada goresan kaya gini? Kamu lukain diri Kamu?"

Aku segera melirik kedua tanganku dan yang ku ingat setelah kepergian Wonwoo, Aku mulai membuat goresan - goresan tersebut.

"Aku jatuh, Won." Aku terpaksa berbohong padanya.

"Kamu mau bohongin Aku yang juga pernah buat goresan kaya gini. Apa Kamu juga suka nyakitin diri Kamu sendiri?"

Aku tahu Aku tak akan berhasil membohonginya. Tapi, apakah memang jalan satu - satunya adalah dengan Aku menceritakan semuanya.

"Gyu, jawab Aku." Wonwoo berbicara dengan nada putus asa. Ia juga mulai memukuli dadaku dan menangis.

"Ya udah Gyu kalo Kamu ngga mau jawab mending Kita akhiri hubungan Kita ini. Maaf kalo selama ini Aku ngerepotin Kamu. Aku ngga berguna selama jadi pacar Kamu. Aku pamit ya, Gyu."

Wonwoo melepaskan kedua tanganku dan Ia segera pergi menjauhiku. Aku saat ini benar - benar hancur karena duniaku telah pergi. Ketakutanku benar - benar membuat Wonwoo pergi dari sisiku. Apakah Aku masih bisa menjalani hari - hariku tanpa Wonwoo disisiku?

***

***Notes : Maaf ya Aku karamkan dulu Mereka berdua, Enaknya buat Mereka balikan apa ngga yahh🤔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Notes :
Maaf ya Aku karamkan dulu Mereka berdua, Enaknya buat Mereka balikan apa ngga yahh🤔

Ciee yang udah jadi mantan😁
Nanti Mereka bakalan nge-block satu sama lain apa ngga yah😔

[2] Fakestagram 2 (meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang